Sabtu, 28 April 2012

Info Post

Beato Yohanes Paulus II

Misteri keselamatan dinyatakan kepada kita dan diteruskan dan tercapai didalam Gereja, dan dari sumber yang asli dan satu-satunya ini, bagaikan air yang 'rendah hati, berguna, berharga, dan murni' misteri ini mencapai dunia. Para muda dan umat tercinta, seperti Brother Francis kita harus sadar akan dan menyerap kebenaran fundamental yang diwahyukan ini, yang terkandung didalam kata-kata yang di sucikan oleh tradisi: Tidak ada keselamatan diluar Gereja. Hanya dari dia-lah (Gereja) kuasa hidup menuju Kristus dan RohNya mengalir secara pasti dan secara penuh, untuk memperbaharui seluruh kemanusiaan, dan karenanya mengarahkan setiap manusia untuk menjadi bagian dari Tubuh Mistik Kristus. Beato Yohanes Paulus II, Paus dan Uskup Roma, dalam Radio Message for Franciscan Vigil in St. Peter's and Assisi, October 3, 1981, L'Osservatore Romano, October 12, 1981


Kesabaran adalah kekuatan. Kesabaran bukanlah ketiadaan tindakan; melainkan adalah "waktu". Menunggu pada waktu yang tepat untuk bertindak, untuk prinsip-prinsip yang tepat dan dengan cara yang benar.  Fulton Sheen, Uskup Agung New York

Daripada minta jodoh, lebih baik kita minta kebesaran hati untuk terbuka menerima segala rencana Allah atas hidup kita. – Vincentius Sutikno, Uskup Surabaya

Saya tidak akan percaya kepada Injil sekalipun, seandainya bukan otoritas Gereja Katolik mendorong saya ke arah itu. – St. Agustinus, Doktor Gereja dan Uskup Hippo,

Kalau kita berpuasa atau berkorban hendaknya tidak dilepaskan dari keadilan. Menyakiti diri sendiri tidaklah akan lebih baik daripada mengingat orang lapar dan memberi makanan kepadanya. Demikian juga sebagai orang yang percaya kepada Allah, kita harus mampu membebaskan orang tertindas, memberi makan kepada orang yang lapar, memberi tumpangan bagi orang yang tidak mempunyai rumah, memberi pakaian bagi orang telanjang. Karena kurangnya keadilan sosial terjadilah kekurangmakmuran dan kelesuan dalam hidup. Dalam kehidupan ini perlu kita mempunyai pengalaman iman sebagai orang yang percaya kepada Allah. Kalau kita pernah mengalami belaskasih Allah dalam hidup kita, maka kitapun akan dimampukan untuk menaruh belaskasih kepada sesama manusia sebagai ciptaanNya. – H.J.S Pandoyoputro, O. Carm., Uskup Malang

Saya tahu bahwa banyak dari kalian menggunakan suatu Salib Kristus, bukan untuk pamer, juga bukan untuk membahayakan kalian pada kerja atau rekreasi kalian, tetapi sebagai indikasi sederhana bahwa kalian menghargai peran Yesus Kristus dalam sejarah dunia dan bahwa kalian sedang mengusahakan untuk hidup menurut standar Kristus dalam kehidupan sehari-hari kalian. – Keith Michael Patrick Cardinal O’Brien, Kardinal Gereja Katolik dan Uskup Agung Saint Andrews and Edinburgh (Skotlandia)

Kita mengharapkan kenikmatan dari hal-hal yang dijanjikan kepada kita karena rahmat. Kalau kita memandangnya dalam iman sebagai dalam cermin, hal-hal itu sudah hadir bagi kita. – St. Basilius, Doktor Gereja dan Uskup Caesarea

Jika kita pernah melupakan Bapa, Putera dan Roh Kudus, hanya ada satu tempat yang wajar untuk kita pergi, yaitu ke dalam keputusasaan yang mendalam. – Robert C. Morlino, Uskup Madison.

Kita perlu menjadi Katolik lebih dahulu dan selalu. Yesus Kristus adalah pusat dari kehidupan kita dan Gereja adalah ibu dan guru kita. Segala hal yang kita lakukan harus mengalir dari itu. – Charles J. Chaput, OFM. Cap., Uskup Agung Philadelphia

Makhluk manakah yang diciptakan dengan martabat yang demikian itu? Itulah manusia, sosok yang agung, yang hidup dan patut dikagumi, yang dalam mata Allah lebih bernilai daripada segala makhluk. Itulah manusia; untuk dialah langit dan bumi dan lautan dan seluruh ciptaan. Allah sebegitu prihatin dengan keselamatannya, sehingga Ia tidak menyayangi Putera-Nya yang tunggal untuk dia. Allah malahan tidak ragu-ragu, melakukan segala sesuatu, supaya menaikkan manusia kepada diri-Nya dan memperkenankan ia duduk di sebelah kanan-Nya. – St. Yohanes Krisostomos, Doktor Gereja dan Uskup Konstantinopel

Kodrat kita yang sakit membutuhkan dokter; manusia yang jatuh membutuhkan orang yang mengangkatnya kembali; yang kehilangan kehidupan membutuhkan seorang yang memberi hidup; yang kehilangan hubungan dengan yang baik membutuhkan seorang yang membawanya kembali kepada yang baik; yang tinggal dalam kegelapan merindukan kedatangan sinar; yang tertawan merindukan seorang penyelamat, yang terbelenggu seorang pelepas, yang tertekan di bawah kuk perhambaan memerlukan seorang pembebas. Bukankah itu hal-hal yang cukup berarti dan penting untuk menggerakkan Allah, sehingga Ia turun bagaikan seorang dokter yang mengunjungi kodrat manusiawi, setelah umat manusia terjerat dalam situasi yang sangat menyedihkan dan memprihatinkan. – St. Gregorius dari Nyssa, Uskup Nyssa

Kita semua yang telah menerima Roh yang satu dan sama, yakni Roh Kudus, dihubungkan antara satu sama lain dan bersama dengan Kristus. Walaupun kita banyak pribadi, Kristus membiarkan Roh-Nya dan Roh Bapa-Nya tinggal di dalam setiap kita, namun Roh yang satu dan tidak terbagi ini, mengantar yang berbeda satu sama lain itu melalui diri-Nya menuju kesatuan... dan mengupayakan agar di dalam Dia semuanya menjadi satu dan sama. Dan seperti kekuasaan kodrat manusiawi Kristus yang kudus mengakibatkan bahwa semua, yang di dalamnya Ia ada, membentuk satu tubuh tunggal, demikian menurut pendapat saya, Roh Allah yang satu dan tidak terbagi, yang tinggal di dalam semua orang, mengantar semua orang menuju kesatuan rohani. – St. Sirillus dari Alexandria, Doktor Gereja dan Uskup Alexandria.

collected by Indonesian Papist. pax et bonum