Sabtu, 09 Juni 2012

Info Post

Pertanyaan:
Berkah Dalem,

Romo, biarawan/wati pengasuh FB Gereja Katolik, saya ingin tahu lebih konkret tentang makna carpe diem ‘petiklah hari (ini)’. Bagaimana ungkapan itu dapat diwujudkan melalui tindakan hidup beriman keseharian? Bisakah dikaitkan dengan suatu refleksi dari Alkitab agar pengertian tentang carpe diem menemukan aktualisasinya dalam kehidupan riil?


Contohnya, sebagai orang muda saya beberapa kali berpikir, masa depan sepertinya tidak pasti, sehingga membuat kami kerapkali mengusahakan diri untuk melakukan aktivitas yang sekiranya dapat meningkatkan pengalaman/kemampuan diri. Tak jarang perhatian saya menjadi teralihkan, dari yang seharusnya mencoba bersabar dalam proses pendidikan di perkualiahan menjadi semacam mencoba mempersiapkan jalan sendiri demi hari depan. Atas perkenanan dan tanggapannya, saya ucapkan terima kasih. Berkah Dalem.

Jawaban:
https://www.facebook.com/gerejakatolik/posts/10151179954534638
Setiap hari adalah rahmat Tuhan, semua hari itu baik dan diberikan Tuhan bagi kita untuk kita jalani. Carpe diem (nikmatilah hari) maksudnya supaya kita menjalani hidup kita hari demi hari seperti menaiki/menuruni tangga kita harus menginjaknya satu demi satu untuk sampai pada tujuan. Rasanya tidak mungkin kita menginjak anak tangga pertama tiba-tiba langsung kaki yang lain di tangga ke-10. Jadi kita jalani saja hari itu satu per satu, hari per hari dan kita nikmati segala rahmat Tuhan di dalamnya. Memang hidup kita tidak selalu mulus dan bahagia tiap hari, kadang ada duka ada suka, ada gembira, ada sedih. Tapi dalam Kitab Suci dikatakan 'Penderitaan sehari cukuplah untuk sehari". Itu artinya apa? Jika kita menderita hari ini atau katakanlah beberapa hari, tidak mungkin seumur hidup kita akan menderita. Setelah hujan akan timbullah pelangi. Inilah yang kita imani. Carpe diem, nikmatilah hari, adalah suatu cara kita untuk selalu melihat hal-hal positif dalam hidup. Dengan demikian kita tidak akan merasa jenuh dan bosan. Jika kita bisa membuat schedule harian kita, rasanya satu tahun seperti singkat saja. Semoga bisa membantu. (Deus Meus et Omnia)