Rabu, 25 Juli 2012

Info Post
Tampaknya serangan plagiarisasi dari seorang blogger terhadap Indonesian Papist masih berlanjut. Setelah berkali-kali ditegur dan dinasihati, ternyata blogger tersebut tidak berubah juga dari kebiasaannya selama ini (bahkan akun Facebook saya diblokir oleh dia). Blogger tersebut kini hadir dengan blog lama berjudul baru yaitu Katolisitas Indonesia (dulu bernama Indonesian Catholicism dan Indonesian Vice Christ). Lebih dari 50% artikel dalam blog ini berasal dari blog Indonesian Papist yang ia plagiarisasi dan klaim sebagai miliknya sendiri. Di samping itu, banyak pula artikel-artikel milik situs lain atau orang lain yang dia plagiat dan klaim sebagai miliknya


Dalam beberapa artikel, demi untuk menghindari kemiripan 100% dengan artikel Indonesian Papist, blogger tersebut mengganti kata atau menambah kalimatnya sendiri ke dalam artikel tersebut. Namun hal ini justru memberikan pemahaman yang sesat atau error kepada umat Katolik sendiri (bahkan dalam salah satu artikel, blogger tersebut menyebut Yesus Kristus sebagai Tuhan yang diciptakan Bapa. Ini adalah bidaah Arianisme). Tentang blog ini, saya dan rekan saya dari blog Lux Veritatis telah menuliskan artikel-artikel yang menunjukkan tindakan plagiarisasi bahkan hinaan dan kebohongan yang dilakukan oleh blogger Katolisitas Indonesia.

2. Apologi: Ketika Plagiator Indonesian Papist balik menuduh Indonesian Papist adalah Plagiator

Dan ini juga bukti kebohongan dan betapa kasarnya blogger tersebut: Album Hinaan Terhadap Indonesian Papist

Blogger tersebut ternyata juga membuat sebuah akun twitter yang memiliki nama yang hampir sama dengan akun twitter Indonesian Papist. Bila akun twitter Indonesian Papist bernama “indonesiapapist”, maka blogger plagiat ini membuat akun bernama “papistindonesia”. Mengenai hal ini saya memberikan klarifikasi bahwa akun “papistindonesia” tidak ada kaitannya dengan akun twitter “indonesiapapist” ataupun blog Indonesian Papist sendiri. Bila anda ingin memfollow Indonesian Papist via Twitter, silahkan follow akun indonesiapapist, bukan “papistindonesia”.

Sekian Informasi Yang Terpaksa Dibuat ini. Sekali lagi saya berusaha untuk charitable tapi tetap tegas. Jangan terperdaya atau terpengaruh oleh usianya yang masih muda dan kepolosannya. Bagaimana pun juga, tujuan tidak bisa membenarkan tindakan. Sekalipun tujuannya baik tapi caranya salah, ya tetap saja salah. Bila ada yang mau mencoba mengingatkannya lagi, ya silahkan ingatkan dia. Saya sudah meminta tolong pastor di parokinya untuk menasehati dia tapi ternyata dia tidak berubah juga sampai sekarang. Saya berharap ada yang bersedia melaporkan dan meminta kepada orangtuanya untuk menegur dan menasehati dia (saya tidak memiliki info apa-apa mengenai orangtuanya, entah itu nomor telepon atau alamatnya). 

Update: Indonesian Papist tidak lagi memakai nama indonesiapapist sebagai nama twitternya melainkan katolik_roma. Tetapi, untuk mencegah penyalahgunaan; dengan menggunakan alamat email lain, nama indonesiapapist saya amankan seandainya sewaktu-waktu bisa dipergunakan lagi.

Pax et Bonum.