Kamis, 01 November 2012

Info Post



Bagaimana cara hidup kudus? Bisakah kita mengikuti jejak Santo-santa? Di bawah ini ada panduan, bimbingan dan petunjuk-petunjuk beriman yang baik:
Bila kita sungguh ingin menjadi seorang kristen yang benar maka hal pertama dari perjuangan kita adalah mencoba masuk dan hidup dalam keadaan rahmat dengan menghindari dosa-dosa berat. Kemudian, karena kita ingin mengasihi Allah di atas segalanya maka kita juga berusaha mencoba untuk tidak melakukan dosa-dosa ringan.


Praktek menjalankan tindakan-tindakan saleh (Norms of Piety) sepanjang hari dapat membantu kita berada dalam hidup kontemplasi ilahi di tengah-tengah kesibukan kita sehari-hari. Hasil dari kebiasaan menjalankan ini juga akan menjadi dasar buat kita untuk berkembang dalam kebajikan-kebajikan kristiani. Yang terpenting adalah agar kita konsisten dalam jadual harian tsb -dalam rencana kehidupan rohani harian kita- sehingga kita akan hidup sebagai seorang anak Allah.

Harian:
* Bangun pagi pada waktu yang tetap, sepagi mungkin. Cukupkan dengan waktu tidur selama 8 jam. Lebih dari itu atau kurang dari 6 jam biasanya tidak menyehatkan.

* Persembahkan hari yang akan kita jalani kepada Allah melalui perantaraan Bunda Maria. Kebiasaan ini biasa disebut Morning Offering.

* Bekerjalah atau belajarlah dengan teratur dan penuh intensitas sepanjang hari sebagai satu cara kita melayani Allah. Tentukan tujuan dan tetapkan skala prioritas agar kita dapat membuat jadual praktis kita masing-masing. Pengudusan pekerjaan, belajar dan aktivitas sehari-hari kita adalah tujuan dari hidup kita.

* Usahakan untuk menghadiri Misa, sambutlah Komuni sesering mungkin. Ini adalah cara pengorbanan terbaik yang bisa kita persembahkan kepada Allah. Persiapkan diri kita untuk mengikuti Misa dengan berdoa sejenak.

* Tetapkan waktu khusus untuk mental prayer (doa batin/ listening prayer) di hadapan Sakramen Mahakudus lewat kunjungan kepada Sakramen Mahakudus yang ada dalam Tabernakel (bila memungkinkan bisa 15 menit). Mental prayer juga sering disebut Morning Prayer.

* Daraskan Doa Angelus/ Malaikat Tuhan di siang hari (selama masa Paskah, daraskan Doa Regina Caeli/ Ratu Surga)

* Daraskan Rosario, bila memungkinkan, bersama keluarga kalian, persembahkan tiap sepuluh butir manik Salam Maria bagi intensi-intensi tertentu.

* Bacalah bacaan rohani. Mulailah dengan Perjanjian Baru atau buku-buku rohani Katolik yang baik. Bisa dilakukan selama 10-15 menit.

* Lakukan pemeriksaan batin saat malam hari menjelang tidur, cukup dua sampai tiga menit. Ikuti langkah-langkah berikut: Bersikaplah rendah hati di hadirat Allah. Katakan padaNya, 'Tuhan, bila Kau menghendaki, Engkau bisa menguduskanku.' Mintalah TerangNya agar kalian dapat mengenali berbagai kelemahan dan kekurangan yang ada pada diri kalian serta kebajikan-kebajikan yang sudah ada pada diri kalian. Mintalah juga bimbinganNya agar kalian dapat melihat berbagai bahaya dan kesempatan berbuat baik yang telah kalian hadapi pada hari tsb. Buatlah penyesalan, sertai dengan niat kalian untuk berubah dan besarkan hati kalian bahwa kalian bisa menjadi lebih baik lagi.

Mingguan:
* Orientasikan semua aktivitas pada Misa Kudus di hari Minggu; harinya Tuhan. Juga hari Minggu adalah hari buat seluruh anggota keluarga beristirahat dan membina pertumbuhan rohani.

* Bila kalian tidak menyambut Komuni setiap hari, sambutlah setidaknya pada tiap hari Minggu dan pada hari-hari raya Gereja yang diwajibkan.

* Secara tradisi hari Sabtu adalah hari yang dipersembahkan kepada Santa Perawan Maria. Hormatilah dia, daraskan beberapa doa seperti Salam, hai Ratu Surgawi.

Bulanan:
* Datanglah mengaku dosa setidaknya sebulan sekali. Sakramen ini adalah Sakramen sukacita. Mendiang Paus Yohanes Paulus II pernah berkata, 'Allah adalah selalu Pribadi yang terutama disakiti oleh dosa kita; -tibi soli peccavi-. Aku telah berdosa terhadapMu dan hanya Kaulah yang dapat memberiku maaf. Dia lakukan ini lewat pelayanan seorang imam dalam Sakramen Pengakuan Dosa. Setiap dosa berat harus selalu diakukan lewat prosedur tertentu dalam bentuk pengakuan pribadi.

* Cari dan ikuti petunjuk seorang imam (pilih yang arif, bijaksana dan berpengetahuan) yang bersedia membimbing rohani kalian.

* Lakukan beberapa jam rekoleksi bulanan, lebih baik dilakukan di hadapan Sakramen Mahakudus. Bayangkan kalian sedang mengarahkan hidup kalian di hadapan Allah.

Tahunan:
* Habiskan dua atau tiga hari setiap tahun dalam keheningan, bercakap-cakaplah berdua hanya denganNya. Beberapa hari retreat akan kalian perlukan bagi jiwa kalian, sama seperti tubuh kalian membutuhkan istirahat. Ini adalah kesempatan setiap tahun buat kalian untuk membuat resolusi dan menjadi lebih baik.

Setiap saat:
* Tetaplah rasakan kehadiran Allah: sadari Dia selalu dekat dengan kita. Cobalah menyenangkan Dia dalam segala hal seperti seorang anak yang berusaha menyenangkan orang tuanya.

* Berterima kasih pada Tuhan (Thanksgiving) atas segala rahmat yang selalu Dia berikan pada kita.

* Lakukan segala hal demi kasih kita kepada Allah: ini adalah satu kemurnian dari niat kita. Murnikan niat kita. Sesali dan lakukan silih untuk dosa-dosa kita dan dosa-dosa sesama kita.

* Jalani kehidupan seolah-olah kematian kita sudah mendekat. Kita akan mati karena kita sudah hidup dalam Kristus.

[+In Cruce Salus)