Rabu, 26 Desember 2012

Info Post


~ REMAH-REMAH HARI RAYA NATAL~

Hari Raya Natal telah berlalu. Beribu kesan membekas di hati kita yang mengikuti Misa Malam Natal, Misa Fajar, atau pun Misa Siang (Sore). Gereja Katolik Latin, menyadari penting dan dalamnya makna Natal menyediakan replika Goa/Kandang Bethlehem di setiap paroki. Sementara, dekorasi Pohon Natal, tidak terlalu menjadi prioritas, karena tidak langsung menyentuh inti Misteri Inkarnasi Sabda yang kita rayakan dengan meriah.


Sebagai umat yang bersukacita, tentu kita tidak ingin melewatkan momen satu kali setahun ini. Untuk mengabadikan momen ini, kita seringkali berfoto di depan Goa/Kandang Natal. Tentu saja, sama sekali tidak ada larangan bagi kita untuk berfoto. Yang mungkin menjadi pertanyaan bagi kita adalah apabila kita melihat banyak orang berdesak-desakan untuk berfoto di depan replika Kandang Betlehem dengan 1001 macam pose (yang seringkali memakan waktu tidak sebentar). Menjadi bahan permenungan bagi kita, jika orang-orang yang sibuk berfoto itu (dan mungkin kita juga termasuk di dalamnya) terlempar ke zaman ketika Yesus lahir dengan sebuah “mesin waktu”, misalnya, masih maukah orang2 itu (dan kita) masuk ke kandang yang dingin, lembab, dan bau segala rupa itu? Jangankan masuk, mungkin sebelum berfoto di depannya saja kita akan berpikir seribu kali.

Sukacita Natal dalam Gereja Katolik tidak hanya berlangsung satu hari, dengan kata lain tidak hanya dirayakan pada momen 25 Desember. Gereja menyediakan waktu untuk bersukacita merayakan penjelmaan Sabda hingga Hari Raya Penampakan Tuhan (Epifani) yang kali ini jatuh pada hari Minggu, 6 Januari 2013. Maka, adalah baik sebenarnya jika kita tidak memaksakan diri untuk berfoto-foto di depan Goa/Kandang Natal pada Malam Natal atau Hari Raya Natal. Goa/Kandang Natal adalah pojokan khusus yang disediakan oleh Gereja, PERTAMA-TAMA UNTUK BERDOA dan merenungkan penjelmaan Sabda menjadi manusia dengan segala kesederhanaan-Nya. Kita harus memberi kesempatan kepada umat yang ingin berdoa di depan Goa/Kandang Natal.

Akhirnya, daripada sibuk berpose untuk kepentingan mengunggah foto di Facebook, dalam Masa Natal penuh sukacita ini dan pada Malam Natal/Hari Raya Natal tahun-tahun mendatang, semoga masih ada kesempatan bagi kita untuk merenung di depan Goa/Kandang Natal. Semoga tidak henti-hentinya terpana akan penjelmaan-Nya, seperti yang dikatakan dalam sebuah lagu Natal tradisional Italia :
“TU SCENDI DALLE STELLE, O RE DEL CIELO! – ENGKAU TELAH TURUN DARI ANTARA BINTANG-BINTANG, YA RAJA SURGAWI!”
Selamat merayakan Hari Kedua Natal dalam Masa Natal bersama Sto.Stefanus, martir pertama !

*Gambar yang ditampilkan adalah sebuah “MEME”. Meme adalah bentuk baru penyampaian gagasan dalam dunia maya dengan gaya bahasa sarkasme. Tentunya gambar seperti ini, tidak perlu ditanggapi dengan negatif, melainkan untuk direnungkan. Silakan kunjungi page KATOLIK MEMES INDONESIA jika tertarik untuk mengakses meme-meme bernuansa Katolik.

~IOJC (tu scis quia amo te)~

Diterbitkan ulang oleh Indonesian Papist
Pax et Bonum