Sabtu, 03 Agustus 2013

Info Post

Georgius Agricola mungkin bukan nama saintis yang familiar di telinga kebanyakan orang-orang Katolik dibandingkan Gregor Mendel atau Beato Nikolaus Steno. Beliau adalah Bapak Ilmu Mineralogi, sebuah ilmu yang berguna dalam teknik pertambangan dan teknik metalurgi. Cabang ilmu yang tidak terlalu umum ini mungkin juga menjadi salah satu faktor mengapa ia tidak terlalu dikenal oleh banyak orang Katolik.


Georgius Agricola
Georgius Agricola lahir pada tanggal 24 Maret 1494 di Glauchau, di daerah Saxony yang sekarang menjadi bagian timur Jerman dan Republik Ceska. Nama aslinya adalah Georg Bauer. “Bauer” sendiri artinya adalah “petani” dan dalam bahasa Latin adalah “Agricola”. Ia melatinkan namanya sehingga menjadi Georgius Agricola.

Tidak banyak yang diketahui dari masa kecil dan masa muda Agricola. Agricola adalah seorang yang pintar. Ia menjalankan studinya di Universitas Leipzig pada usia 20 tahun sejak 1514 hingga 1518 dan mendapatkan gelar Baccalaureus Artíum (B.A). Sejak tahun 1518 hingga 1522, ia mengajar bahasa Latin dan Yunani di Sekolah Zwickau dan menjadi kepala sekolah di sana. Ia kemudian kembali ke Leipzig dan menjadi dosen di Universitas Leipzig. Dalam tugasnya sebagai dosen, ia mendapatkan support dari Professor Petrus Mosellanus (1493-1524). Setelah kematian Mosellanus pada tahun 1524, Agricola pergi ke Italia selama 3 tahun (1524-1526) untuk belajar tentang obat-obatan, fisika, kimia dan filosofi. Ia studi di Universitas Bologna kemudian di Universitas Venice dan mungkin juga di Universitas Padua. Di Italia, ia berhasil mendapatkan gelar doktor. Selama di Italia, Agricola menjadi teman dekat Erasmus, seorang humanis terkenal yang menjadi editor Froben Press dan tinggal di Basel. Agricola juga mengenal dan membaca buku St. Thomas More berjudul “Utopia” selama berada di Italia.

Agricola kembali ke Zwickau pada tahun 1526 dan pada tahun 1527 membuka praktik pengobatan di Joachimstal (sekarang bernama Jáchymov dan menjadi bagian dari Republik Ceska). Kota kecil ini terletak di Bohemia dan menjadi kota tambang yang sangat booming pada masa itu di Eropa Tengah, khususnya tambang perak. Joachimstal didirikan 11 tahun sebelum kedatangan Agricola dan memiliki penduduk beberapa ribu orang.

Dalam pernyataannya sendiri di salah satu bukunya, Agricola menyatakan bahwa ia menghabiskan waktu luangnya untuk mengunjungi tambang-tambang (mines) dan pabrik-pabrik peleburan bijih (smelters), menjalin relasi dengan orang-orang terpelajar di antara para pekerja tambang salah satunya adalah Lorenz Berman yang ia juluki “the learned miner) dalam tulisannya Bermannus. Agricola menulis banyak tulisan ilmiah yang merefleksikan banyak studi dan observasi lapangan langsung, tidak hanya mengenai batu-batuan dan mineral-mineral saja, tetapi mengenai setiap aspek dari teknologi dan praktik pertambangan pada masa itu. Buku berjudul Bermannus” diterbitkan pertama kali oleh Froben di Basel pada tahun 1530 setelah lebih draftnya lebih dulu diberikan kepada Erasmus. Erasmus mengatur publikasi atas buku tersebut. Buku ini menjadi semacam “katekismus” mengenai mineralogi, istilah-istilah pertambangan dan pengetahuan pertambangan lainnya.

Pada tahun 1530, Pangeran Maurice dari Saxony menunjuk Agricola sebagai historiografer (penulis sejarah) dan ia pindah ke Chemnitz, pusat industri pertambangan, untuk memperluas jangkauan observasinya. Para penduduk menunjukkan apresiasi mereka terhadap studi dan observasinya dengan menunjuk ia sebagai town physician (fisikawan kota) pada tahun 1533. Pada tahun yang sama, ia menerbitkan sebuah buku melalui Froben mengenai pengukuran dan berat dalam bangsa Yunani dan Romawi berjudul “De Mensuis et Ponderibus”. Pada masa ini, Agricola mulai menulis karya terbesarnya yaitu “De Re Metallica” yang baru diterbitkan sekitar 23 tahun kemudian.

Pada tahun 1543, Agricola menikahi Anna, janda dari Matthias Meyner, seorang petugas pajak. Mereka memiliki beberapa anak. Agricola kemudian dipilih sebagai Burgomaster (Master of The Town) Chemnitz pada tahun 1546. Ia menjadi orang yang populer di Chemnitz. Meskipun demikian, popularitasnya kemudian menurun. Kota Chemnitz adalah salah satu pusat Gerakan Protestantisme denom Lutheran sementara Agricola adalah seorang Katolik. Sentimen anti-Katolik meningkat di Chemnitz. Pada masa mudanya, Agricola memang memiliki kecenderungan liberal dalam perkara agama. Tetapi sejak kembali ke Leipzig, ia menjadi seorang Katolik yang teguh dan menolak Lutheranisme yang dicetuskan oleh Luther. Ia pernah melakukan studi atas tulisan Para Bapa Gereja Perdana yang membuatnya semakin teguh dalam Gereja Katolik dan hasil studinya ia muat di tulisannya berjudul “De Traditionibus Apostolicis”. Oleh karena ia adalah seorang Katolik, Agricola perlahan-lahan ditolak oleh orang-orang di kota Chemnitz yang dominan adalah Protestan Lutheran dan beberapa tahun kemudian dipaksa mundur dari jabatannya.

Agricola tetap seorang Katolik yang setia sampai akhir hayatnya. Menjelang akhir hidupnya, Agricola beberapa kali melakukan diskusi mengenai topik-topik gerejawi dengan orang-orang Protestan bahkan menyarankan teman Protestan-nya, Pangeran Maurice, untuk kembali ke pangkuan Bunda Gereja Katolik. Agricola meninggal pada 21 November 1555 di Chemnitz oleh penyakit ayan. Saking kuatnya penolakan orang-orang Chemnitz terhadap Agricola, jenazahnya dilarang dimakamkan di kota Chemnitz dan diperintahkan untuk dibawa ke kota Zeitz, 50 kilometer jauhnya dari Chemnitz, untuk dimakamkan.


Terdapat dua karya penting yang ditulis oleh Agricola yaitu:
1. De Natura Fossilium (publikasi tahun 1546). Karya inilah yang membuat Agricola digelari Bapak Mineralogi. Klasifikasi mineral (kala itu disebut fossil) secara umum berdasarkan bentuk geometrik dan komposisi seturut observasinya sendiri meskipun saat itu pengetahuan tentang komposisi kimia masih sangat sedikit. Tulisan ini adalah review yang penting terhadap semua literatur kuno. Dalam tulisan ini dan karyanya yang lain, ia dengan mudah menolak teori dari Aristoteles dan Pliny. Apa yang Agricola lakukan menjadi sebuah pendekatan baru bagi sains observasional (sains berdasarkan pengamatan langsung).
2. De Re Metallica (publikasi tahun 1556). Karya besar terakhirnya dipublikasikan setelah ia meninggal. De Re Metallica adalah suatu karya komprehensif mengenai pertambangan dan mineralogi. De Re Metallica menyurvei literatur klasik mengenai tambang dan mineral, kepemilikan tambang dan hukum pertambangan di Saxony, geologi badan bijih, pengujian bijih, survei, kontruksi dan operasi penambangan, peleburan dan pengayaan bijih serta pembuatan kaca yang pada masa itu belum diketahui dengan jelas sejak zaman kuno. Buku ini adalah karya paling penting dalam mineralogi sejak tulisan Theophrastus berjudul History of Stones sekitar tahun 315-314 SM.

Pax et bonum

Referensi:
3. Pengantar Terjemahan De Re Metallica dalam Bahasa Inggris oleh Herbert Clark Hoover (kemudian adalah Presiden Amerika Serikat ke-31).