Minggu, 08 September 2013

Info Post
Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria dirayakan setiap tahun pada tanggal 8 September. Sudah menjadi kebiasaan Gereja untuk merayakan pesta seorang santo atau santa pada tanggal kematian mereka karena tanggal kematian ini adalah “die natalis” (hari kelahiran) mereka yang sesungguhnya, hari yang diperingati sebagai kelahiran mereka ke dalam kebahagiaan selama-lamanya. Tetapi, Bunda Maria, lahir ke dunia ini tanpa noda dosa melalui pengandungan tanpa noda (Immaculate Conception) dan merupakan anak sulung yang ditebus oleh Kristus. Kelahiran Bunda Maria merupakan sebuah sukacita yang besar karena menjadi “fajar keselamatan” sebagaimana Paus Paulus VI tulis dalam dokumen Marialis Cultus tahun 1972.
 

Tidak ada rujukan dalam Kitab Suci mengenai kelahiran Bunda Maria. Hal-hal yang diketahui tentang kelahiran Bunda Maria ditemukan dalam kitab Proto-Injil Yakobus, sebuah kitab apokrif (tidak semua kitab apokrif itu sesat) yang telah ada antara tahun 100-200 M. Kitab ini memberikan informasi detail mengenai kelahiran Bunda Maria, ditulis mulai dari bab ke-5 kitab tersebut. Kitab ini bahkan memberikan percakapan rinci antara Ibu Santa Perawan Maria, St. Anna, dengan seorang bidan yang membantu persalinannya.

Dokumen terawal yang berisi informasi tentang perayaan pesta ini berasal dari abad ke-6. Pesta Kelahiran Bunda Maria diyakini berasal dari Yerusalem karena di sana terdapat bukti sebuah gereja yang didedikasikan kepada St. Anna. Sofronius, Patriark Yerusalem, pada tahun 603 meneguhkan bahwa gereja ini adalah tempat kelahiran Santa Perawan Maria. Umum diyakini bahwa tanggal 8 September dipilih untuk merayakan Kelahiran Santa Perawan Maria karena kalender sipil dimulai pada 1 September di Konstantinopel. Para sarjana (cendikiawan) percaya bahwa tanggal ini dipilih karena pesta Kelahiran Santa Perawan Maria adalah simbol dari permulaan karya keselamatan Allah sehingga layak untuk diperingati pada hari ke-8 dari tahun tersebut di mana angka 8 dalam Kitab Suci dapat berarti permulaan era baru. Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda kemudian ditetapkan pada tanggal 8 Desember, 9 bulan sebelum September, mengacu pada Hari Kelahiran Santa Perawan Maria.

Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria diperkenalkan di Roma dari Gereja Timur pada abad ke-7. Paus yang berdarah Siro-Sisilia, Paus St. Sergius I, menyusun sebuah litani dan prosesi yang menjadi bagian dari perayaan liturgi pada hari pesta ini. Paschasius Radbertus (+860) menulis bahwa Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria disebarluaskan ke Gereja di seluruh dunia dan menjadi hari raya wajib di Gereja Latin pada tahun 1007 M. 

Tema utama yang digambarkan dalam Perayaan Kelahiran Santa Perawan Maria adalah bahwa dunia telah lama berada dalam kegelapan dosa dan dengan kedatangan Bunda Maria, muncullah seberkas terang. Terang yang muncul pada kelahiran Santa Perawan Maria mengawali kedatangan Kristus, Terang Dunia. Kelahiran Bunda Maria menjadi awal dari dunia yang lebih baik, “Origo mundi melioris”. Antifon dalam Ibadat Pagi pada pesta ini menggambarkannya: “Kelahiranmu, Oh Perawan Bunda Maria, mewartakan sukacita ke seluruh dunia karena dari engkau lahir Terang Keadilan yang mulia, Kristus Allah kita. Ia membebaskan kita dari kutukan kematian dan memenuhi kita dengan kekudusan. Ia menghancurkan maut dan memberikan kita kehidupan abadi.” 

Homili St. Andreas dari Crete yang merupakan homili tertua yang masih ada mengenai Hari Kelahiran St. Perawan Maria menggambarkan pula hari ini sebagai hari di mana Allah menciptakan bait-Nya, yaitu Bunda Maria itu sendiri. "Pesta ini membentuk hubungan antara Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Pesta ini menunjukkan bahwa Sang Kebenaran menggantikan simbol-simbol dan figur-figur serta bahwa Perjanjian Baru telah menggenapi Perjanjian Lama. Oleh karena itu, semua ciptaan bernyanyi dengan sukacita, memuliakan dan berpartisipasi dalam kebahagiaan hari ini. Hari ini, pada kenyataannya, adalah hari di mana Pencipta dunia membangun bait-Nya. Hari ini adalah hari di mana oleh sebuah karya yang luar biasa, ciptaan menjadi tempat berdiam yang diinginkan Sang Pencipta." – St. Andreas dari Crete

Keberadaan Bunda Maria tidak terpisahkan dari Yesus Kristus. Bunda Maria dianugerahkan peran yang unik dalam karya keselamatan Allah bagi manusia. Kelahiran Bunda Maria menjadi salah satu bagian penting dalam Sejarah Keselamatan umat manusia. 

Santa Perawan Maria Bunda Allah, Doakanlah kami. Amin
Pax et bonum