Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

Pater, Pergilah Menerima Sakramen Tobat!

Ada empat alasan utama mengapa banyak imam meninggalkan imamatnya: 1. Karena mereka menolak berdoa setiap hari. 2. Karena mereka tidak berusaha menghindari dosa dan melupakan bahwa kebijaksanaan adalah sains dari Para Orang Kudus.

Katolik Kafetaria

Katolik Kafetaria? Apa itu? Aliran barukah? Gereja barukah? Bukan, Katolik Kafetaria bukanlah aliran baru atau Gereja baru. Katolik Kafetaria bukanlah istilah resmi dalam Gereja Katolik, melainkan istilah yang dibuat oleh orang Katolik di barat sana untuk menggambarkan orang-orang Katolik yang memutuskan untuk taat dan mengimani  ajaran-ajaran Gereja Katolik yang mereka sukai dan menolak ajaran-ajaran Katolik yang mereka tidak sukai. Mereka menyukai suatu ajaran Katolik lalu menaatinya dan menggembar-gemborkannya kepada orang lain. Tetapi ajaran yang tidak mereka sukai, mereka tidak taati dan kemudian mereka abaikan serta tentu tidak mereka wartakan kepada orang lain.

Ajaran Sesat Collyridianisme

St. Epifanius dari Salamis Hampir semua ajaran sesat yang menyerang pada abad-abad pertama Gereja Katolik berkaitan dengan Tritunggal atau Kristologi. Namun ajaran sesat Collyridianisme berbeda. Ajaran sesat ini berkaitan dengan Mariologi di mana sekte Collyridianis ini mengajarkan penyembahan dan penuhanan terhadap Bunda Maria. Bidaah ini hadir pada sekitar tahun 350-450 di wilayah Arabia. Tidak diketahui siapa pendiri sekte ini dan sedikit sekali informasi yang bisa kita ketahui sekarang tentang sekte ini. Selain itu, tampaknya karena bidaah ini hadir pertama-tama di Arabia, maka orang-orang di sana kemudian menyangka bahwa Allah Tritunggal adalah Bapa, Yesus Kristus dan Bunda Maria. Sampai sekarang pun kita masih bisa mendengar sangkaan seperti ini.

Respon terhadap Respon Romo Daniel Bambang dari Gereja Orthodox Indonesia

Para Kepala Gereja Katolik Timur Hari ini, Kamis 17 Mei 2012, tepat pada Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus, saya menghadiri seminar sehari di Bandung yang diadakan oleh Gereja Orthodox Indonesia dengan Romo Daniel Bambang sendiri selaku Pemimpin Gereja Orthodox Indonesia sebagai narasumber utamanya (Di Ortodoks, terdapat pula hierarki seperti Diakon, Imam dan Uskup). Judul seminar itu adalah “Di Manakah Gereja Para Rasul Sekarang?”. Dalam seminar ini, hadir berbagai peserta dari berbagai latar belakang agama berbeda. Ada dari agama Islam, Protestan, Konghucu, Buddha dsb. Seminar ini diadakan hasil kerjasama Gereja Orthodox Indonesia bersama Jakatarub (Jaringan Kerja Antar Umat Beragama) dan komunitas Layar Kita.

Tentang Kenaikan Yesus Kristus ke Surga

Pengarang Injil memberitakan kenaikan Yesus dengan sangat ringkas. Kisah Para Rasul menyampaikannya lebih luas. Ini berarti bahwa Para Rasul dan generasi Kristen pertama mempunyai kepercayaan yang kokoh dan kuat bahwa Yesus telah naik ke surga. Yesus telah hidup di surga. Kepercayaan mereka tentang hal ini tidak tergoyahkan lagi. Pandangan mereka hanya diarahkan ke atas, dari mana mereka mengharapkan kedatangan Penebus pada akhir zaman. Pemberitaan tentang kenaikan Yesus pada hari keempatpuluh tidak bersifat suatu perpisahan atau suatu pemutusan hubungan. Karena itu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. (Luk 24:52).

12 Alasan Mengapa St. Yosef Menikah dengan St. Maria

Doktor Taylor Marshall, seorang Katolik eks-Anglikan, mempublikasikan sebuah artikel berisi penjelasan-penjelasan St. Thomas Aquinas Sang Doktor Para Malaikat mengenai alasan dibalik pernikahan St. Yosef dan St. Maria. Artikel ini bagus untuk diterjemahkan tetapi karena bahasanya cukup sulit, Indonesian Papist akan memberikan sejumlah keterangan tambahan pada bagian yang belum terlalu jelas. Berikut ini terjemahan bebas dari artikel tersebut.

Kutipan Para Paus dan Uskup - 6

Dalam ekumenisme, kita seharusnya tidak menunjukkan sikap diam terhadap kebenaran istimewa karena ketakutan untuk tidak dapat tinggal bersama dengan yang lain. Sesuatu yang benar harus dikatakan secara terbuka, tanpa bayangan kepura-puraan. Kebenaran sempurna adalah satu aspek dari cinta sempurna. – Benediktus XVI , Paus dan Uskup Roma. Maria menggentarkan kekuasaan neraka. Ia “dahsyat bagaikan balatentara yang siap sedia bertempur.” (Kidung Agung 6:10), sebab bagaikan panglima yang bijaksana, dia tahu bagaimana harus menggunakan kekuasaannya, kerahimannya maupun doa-doanya untuk mencerai-beraikan musuh dan melindungi para hambanya. – St. Alfonsus Liguori , Uskup Sant’Agata de’ Goti dan Doktor Mariologi

Diskusi Indonesian Papist dengan umat Protestan mengenai Bunda Maria Tanpa Noda Dosa

St. Maria Bunda Allah Beberapa waktu lalu (Minggu, 13 Mei 2012) di suatu grup di facebook, saya terlibat diskusi dengan seorang Protestan mengenai ketidakberdosaan Bunda Maria. Dia membuat topik demikian: "Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus ". [ Lukas 1 ayat 30-31 ] Adakah yang bisa menjelaskan: apakah benar, menurut ajaran Katolik, Maria adalah orang suci yang tidak punya dosa?

Musik di dalam Gereja

Sing Like a Catholic (sumber: musicasacra.com) Sekilas Pandang Musik telah menjadi bagian dalam sejarah keselamatan umat Allah. Dalam contoh yang sederhana, kita bisa menemukan kata “bernyanyi” atau “nyanyian” atau kata setipe lainnya sebanyak 309 kali dalam Perjanjian Lama dan 36 kali dalam Perjanjian Baru. Ketika manusia dan Allah bertemu dan berkomunikasi, berbicara saja seringkali tidak cukup. Bernyanyi kemudian mengambil porsi tersendiri dalam komunikasi dengan Allah, dalam membangkitkan jiwa kita untuk berkomunikasi dengan Allah. Mzm 57:7-8 “Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur.  Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar!” (Cardinal Ratzinger, The Spirit of The Liturgy hlm. 136-137)

SIKSANYA SINGKAT TETAPI NIKMATNYA KEKAL (Renungan)

Taman Maria Giri Wening (sumber:  tamanmariagiriwening.blogspot.com) Rekan admin Gereja Katolik, Pater Deus Meus et Omnia, mempublikasikan renungan yang bagus sekali. Renungan ini diangkat dari berbagai kasus penolakan terhadap kehadiran Gereja Katolik di berbagai tempat di Indonesia. Renungan ini berjudul SIKSANYA SINGKAT TETAPI NIKMATNYA KEKAL yang dipublikasikan Beliau pada Hari Selasa, 8 Mei 2012 di page Gereja Katolik. Indonesian Papist merasa perlu untuk mengarsipkan renungan ini. Berikut isi renungannya:

St. Athanasius Agung dan Syahadat Athanasian

  St. Athanasius Agung, Uskup Alexandria dan Doktor Gereja Katolik   St. Athanasius Agung Pembela terbesar ajaran Gereja Katolik tentang Tritunggal MahaKudus, Keilahian Yesus Kristus dan misteri Inkarnasi (Penjelmaan) Sang Firman Allah menjadi Manusia adalah Santo Athanasius Agung, Uskup Alexandria, Mesir. Athanasius lahir di Alexandria, kurang lebih pada tahun 293 dan meninggal dunia pada tanggal 2 Mei 373. Beliau dikenal sebagai ‘Doktor Ortodoksi’ karena perjuangannya yang besar dalam membela ajaran-ajaran iman yang lurus dan menentang ajaran-ajaran sesat yang berkembang pada masa itu.

Kutipan-kutipan Mengenai Ekaristi

Dalam hidup selalu ada hal-hal yang baku (format surat-surat resmi, upacara bendera, dll) dan ada hal-hal yang menjadi ajang untuk mengekspresikan diri. Perayaan Ekaristi termasuk yang memiliki format baku. Orang tidak pernah menuntut agar surat resmi (KTP misalnya) formatnya dibuat sesuai selera, tetapi kenapa orang cenderung merayakan Ekaristi sesuai selera?Dalam pelayanan umum (hotel, penerbang an, dll) ada tendensi ke arah internasionalisasi (sedapat mungkin memenuhi standard internasional), tapi kenapa standard internasional untuk Perayaan Ekaristi justru tidak disenangi (maka kita dengar: "kita 'kan bukan orang Roma!") dan cenderung diubah sesuai selera? Saya tidak bisa mengerti. - Padre Antonio, tanggapan terhadap maraknya Pelanggaran Liturgi dengan alasan "yang penting hatinya". Sekarang sejumlah orang Katolik berpikir bahwa dengan memasukkan unsur-unsur seperti dangdut, band, lagu-lagu rohani populer, drama dan sebagainya ke dalam Perayaan Ekari...

Renungan Hari Ini