Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

Ringkasan Konferensi Sacra Liturgia 2013 - Seri Pertama

Konferensi Sacra Liturgia 2013 adalah sebuah even lanjutan dari Konferensi Adoratio 2011 yang telah dilaksanakan sebelumnya di Salesianum di Roma 2 tahun lalu. Kedua konferensi ini digagas oleh Uskup Dominique Rey dari Frejus-Toulon (Prancis). Konferensi Sacra Liturgia 2013 berlangsung dari tanggal 25 Juni hingga 28 Juni 2013 di Roma. Konferensi ini ditujukan sebagai tempat untuk berbagi refleksi, untuk studi, promosi dan pembaharuan apresiasi terhadap Liturgi Suci. 

Mencari Kebenaran Untuk Beriman

Sekarang ini kita hidup dalam sebuah dunia yang dipenuhi banyak orang yang tidak percaya, dunia modern yang skeptis, yang meragukan segala-galanya. Kaum muda sekarang ini mempertanyakan iman, mempertanyakan prinsip-prinsip dan segala tabu yang dianut orangtuanya. Para mahasiswa mendiskusikan dan kadang-kadang menyangkal ajaran para professornya. Dunia kita semakin menjadi dunia yang menganut skeptisisme. 

Surat Dari Biara St. Maron Kepada Paus Hormisdas – Pengakuan Otoritas Uskup Roma

          Pada tahun 517 AD, sejumlah besar biarawan meninggalkan biara St. Maron, dan pergi ke Biara St. Simon sang Stylite murid St. Maron dekat Alepo. Dalam perjalanan menuju biara itu mereka diangkap oleh sejumlah tentara pendukung bidaah monofisitisme (Kristus hanya memiliki satu kodrat, bertentangan pengajaran Katolik bahwa Kristus memiliki dua kodrat tak terpisah tak tercamput). Tiga ratus lima puluh biarawan dibunuh. Hanya sedikit yang selamat dan terluka dan berhasil melarikan diri. Kemudian Alexander pemimpin biara St. Maron dan pemimpin biara-biara di sekitarnya menulis kepada Paus Hormisdas dan memberitakan kepada Paus mengenai pembantaian oleh kaum Monofisit ini. Mereka juga mengatakan bahwa banyak biara dibakar dan meyakinkan Paus bahwa para biarawan tetap setia kepada Gereja Katolik dan tidak takut menderita kematian karena iman mereka. Surat Alexander ini sedikit banyak menunjukkan kepada otoritas yang dimiliki Paus dalam Gereja-ger...

Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus 2013 - Menghayati Ekaristi

Hari ini kita merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Dalam Injil, Yesus berkata: “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal.” Saya hendak bertanya: Bila Ekaristi adalah sungguh Tubuh dan Darah Kristus, mengapa kita mengikuti Misa dengan kasual dan biasa saja? Tampaknya bagi banyak umat Katolik, Ekaristi sekadar menjadi kebiasaan, bukan hal yang besar. Mengenai hal ini, Paus Emeritus Benediktus XVI pernah menanggapinya. Dalam bukan Light of the World , jurnalis Peter Seewald bertanya kepada Paus mengapa pada Misa Kepausannya, Paus menetapkan bahwa orang-orang harus berlutut dan menerima Komuni Kudus di lidah. Ini jawabannya:

Renungan Hari Ini