Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Kelesuan Para Penjaga Iman

Indonesian Papist kali ini membagikan terjemahan tulisan Dietrich von Hildebrand dari bukunya berjudul “The Devastated Vineyard” bab 1 yang ia beri judul “Kelesuan Para Penjaga”. Bab ini berisi keprihatinan besar Hildebrand mengenai kondisi Gereja setelah Konsili Vatikan II dan kekurangan yang nyata dari kepemimpinan gerejawi para uskup yang memiliki kewajiban untuk mendukung dan membela iman yang benar. Indonesian Papist turut mengambil keprihatinan yang sama dengan menerjemahkan tulisan Hildebrand. Dietrich von Hildebrand adalah seorang awam, baru menjadi Katolik pada usia 25 tahun, penulis banyak buku mengenai filosofi dan kekristenan. Ia dijuluki “Doktor Gereja era modern” oleh Paus Ven. Pius XII dan disebut sebagai seorang filsuf utama abad ke-20 oleh Paus Benediktus XVI. Pemikiran Hildebrand memberikan pengaruh dari beberapa karya terbaik Konsili Vatikan II termasuk mengenai apresiasi yang mendalam akan misteri perkawinan dan seksualitas. Paus Beato Yohanes Paulus II juga adalah...

Homili Minggu Biasa Ke-21 (25 Agustus 2013) oleh Pater Phil Bloom

Engkau Tidak Harus Pergi ke Neraka   Sekali waktu seseorang bertanya kepada pengkhotbah evangelikal apakah dia boleh tetap mengunyah tembakau dan masuk ke surga. Pengkhotbah tersebut berpikir sejenak dan berkata, “Ya, tetapi untuk meludah kunyahan tembakau tersebut, anda harus pergi ke tempat yang lain.”

Orang Katolik Harus Cinta Tanah Air

Di Indonesia ini, ada yang menyebut kecintaan terhadap tanah air sebagai Patriotisme, ada juga yang menyebutnya Nasionalisme. Ada juga yang menyebutkan perasaan cinta yang timbul dari perasaan satu keturunan, senasib, sejiwa dengan bangsa dan tanah airnya sebagai Nasionalisme. Sementara itu, jiwa dan semangat cinta tanah air berupa sikap rela berkorban bagi bangsa dan tanah air disebut Patriotisme.

Santo Hippolitus dan Doa Syukur Agung

Setiap tanggal 13 Agustus, Gereja Katolik merayakan Pesta St. Hippolitus dan Paus St. Pontianus. Paus St. Pontianus adalah seorang Roma yang menjadi Paus dari tahun 230 hingga 235 M. St. Pontianus menjadi Paus pada masa penganiayaan Kaisar Romawi. Pada tahun 235 M, St. Pontianus dibuang ke daerah-daerah pertambangan yang berbahaya di Pulau Sardinia, Italia. Bersama dengan Paus St. Pontianus, pada tahun yang sama, St. Hippolitus juga dibuang ke pulau Sardinia dan keduanya bertemu serta sama-sama meninggal sebagai martir Katolik. Gereja Katolik merayakan pesta keduanya pada hari yang sama. Siapakah St. Hippolitus ini?  

APAKAH GEREJA KATOLIK TIMUR SAMA DENGAN ORTODOKS?

Karena banyaknya umat Katolik Latin di Indonesia tidak familiar dengan Katolik Timur, banyak umat Katolik Latin mengira bahwa Katolik Timur adalah Ortodoks. Hal yang wajar karena Gereja Kat olik di Indonesia seluruhnya adalah Gereja Katolik Latin. Belum ada Gereja Katolik Timur hadir di Indonesia hingga sekarang.

Georgius Agricola, Saintis Katolik dan Bapak Mineralogi

Georgius Agricola mungkin bukan nama saintis yang familiar di telinga kebanyakan orang-orang Katolik dibandingkan Gregor Mendel atau Beato Nikolaus Steno . Beliau adalah Bapak Ilmu Mineralogi, sebuah ilmu yang berguna dalam teknik pertambangan dan teknik metalurgi. Cabang ilmu yang tidak terlalu umum ini mungkin juga menjadi salah satu faktor mengapa ia tidak terlalu dikenal oleh banyak orang Katolik.

Diskusi dengan Anggota Gerakan Karismatik Katolik

Mengangkat tangan tinggi-tinggi adalah salah satu ciri khas ibadah Pentakostal dan Karismatik Beberapa hari terakhir saya terlibat dalam diskusi dengan seorang anggota Karismatik Katolik di salah satu grup. Beliau adalah salah aktivis dalam Gerakan Karismatik di keuskupannya. Saya memutuskan untuk mengarsipkan diskusi dengan Beliau di situs Indonesian Papist ini untuk menunjukkan kepada para pembaca kesalahan-kesalahan berpikir dari kebanyakan orang-orang karismatik terhadap pengakuan dan pujian dari Para Paus terhadap gerakan ini. Tindakan pengarsipan diskusi dengan anggota Gerakan Karismatik juga sebelumnya pernah dilakukan oleh apologeter Dave Armstrong di blognya ini dan dalam tulisan tersebut juga dapat dilihat kesalahan-kesalahan berpikir dari anggota Karismatik Katolik tersebut. Dalam arsip ini, komentar-komentar saya ditulis dalam warna hitam dan komentar-komentar Beliau dalam warna biru.  Satu komentar dari seorang pro-karismatik lainnya ditulis dalam warna hijau...

Renungan Hari Ini