Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Mengacaukan Misa - Masalah Narsisme Imamat Masa Sekarang (Bag. 2 - selesai)

Lanjutan dari bagian pertama . Anda juga dapat men- download seluruh artikel ini di Google Drive atau Dropbox . Ekspresi-ekspresi Narsisme Klerikal Katolik Lasch, Vitz, dan Bellah tidak pernah menyentuh Gereja Katolik dalam karya-karya yang dikutip di atas, tetapi poin-poin mereka diterapkan pada situasi Gereja di Amerika Serikat selama beberapa dekade terakhir. Dengan mengesampingkan isu-isu teologis penting yang mendasar, kita bisa melihat motif psikologis yang begitu mengakar di balik imam-imam Amerika yang “mengindividualkan” Misa-misa Kudus yang mereka rayakan, menempatkan “stempel pribadi” mereka pada Liturgi. Imam-imam ini bermain cepat dan longgar dengan rubrik-rubrik Misa, mengubah Kata Pengantar yang singkat setelah Salam Pembuka – sebagaimana yang ditetapkan oleh Pedoman Umum Misale Romawi – menjadi homili yang lain. Beberapa imam bahkan mengindividualkan doa konsekrasi dan dalam berbagai cara lainnya berusaha untuk menyesuaikan Liturgi Ilahi yang suci dengan ...

Mengacaukan Misa - Masalah Narsisme Imamat Masa Sekarang (Bag. 1)

Pengantar Terjemahan Artikel ini berisi tinjauan psikologis atas sifat narsistik dari banyak imam terkait dengan berbagai pelanggaran-pelanggaran Liturgi yang seringkali terjadi karena inisiatif para imam tersebut. Artikel ini ditulis oleh Prof. Paul C. Vitz, seorang psikolog Katolik, bersama dengan puteranya, Diakon Daniel C. Vitz, IVE. Artikel ini memang ditulis dalam konteks imam-imam Katolik di Amerika Serikat; tetapi, ketika anda membaca isinya anda akan melihat bahwa hal yang sama juga terjadi di Indonesia baik dalam contoh yang sama maupun contoh yang berbeda sehingga artikel ini juga sesuai dengan konteks di Indonesia. Karena artikel ini sangat panjang, publikasi artikel ini dibagi menjadi dua bagian. Namun, bila anda ingin membaca secara bertahap tanpa perlu bolak-balik membuka web ini, anda dapat men- download artikel ini di Google Drive atau Dropbox . Bagian kedua dapat anda baca di sini . Selamat membaca.

Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam

Berdasarkan Kalender Liturgi untuk Misa Novus Ordo, Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam dirayakan pada hari terakhir Hari Minggu terakhir Masa Biasa, seminggu sebelum dimulainya Masa Adven. Sementara, berdasarkan Kalender Liturgi untuk Misa Tridentin, Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam dirayakan pada Hari Minggu terakhir Bulan Oktober sebagaimana ditentukan oleh Paus Pius XI, Paus yang menetapkan perayaan ini.

Homili untuk Pembukaan Konferensi Liturgi

Makassar, 15 Oktober 2013 Homili Msg ANTONIO GUIDO FILIPAZZI untuk Pembukaan Konferensi Nasional pada kesempatan 50 tahun daridikeluarkannya Konstitusi "Sacrosanctum Concilium" dari Konsili Vatikan II  1. Perayaan Ekaristi ini membuka Konferensi Nasional untuk memperingati lima puluh tahun pemakluman Konstitusi “Sacrosanctum Concilium” dari Konsili Vatikan II. Perayaan Ekaristi akan kita rayakan setiap hari dan juga dalam acara penutupan Konferensi ini, di mana kita belajar merenungkan dan berdiskusi bersama. Berkait dengan itu, saya ingin mengingatkan kepada kita semua bahwa Misa suci tidak boleh dianggap sebagai kegiatan sekunder atau formal belaka.

Renungan Hari Ini