Langsung ke konten utama

Doa Sebelum Misa Kudus oleh St. Thomas Aquinas


Allah yang mahakuasa dan kekal,
Aku datang kepada Sakramen Putra Tunggal-Mu,
Tuhan kami Yesus Kristus.
Aku datang,
layaknya seorang pesakitan kepada dokter kehidupan,
layaknya seorang yang cemar kepada sumber kerahiman,
sebagai seorang yang buta kepada cahaya terang abadi,
sebagai seorang yang miskin dan membutuhkan kepada Tuhan pencipta langit dan bumi.


Tuhan, dalam kemurahan hati-Mu yang besar,
sudilah kiranya menyembuhkan penyakitku,
menahirkan kecemaranku,
mencelikkan kebutaanku,
memperkayaku dari kemiskinan
dan menyelubungi aku dari ketelanjangan.
Agar layaklah aku menerima Roti Para Malaikat,
Raja dari segala raja, Tuhan dari segala tuan,
dengan hormat dan kerendahan hati,
dengan kemurnian hati dan iman,
dengan pertobatan dan cinta kasih,
dan dengan tujuan demi membawaku kepada keselamatan.
Semoga aku layak menerima Sakramen Tubuh dan Darah Tuhan, dan juga realitas dan daya kuasanya.

Allah yang Maharahim,
Semoga aku layak menerima Tubuh Putra Tunggal-Mu,
Tuhan kami Yesus Kristus, yang lahir dari rahim Santa Perawan Maria; sehingga aku layak dimasukkan dalam Tubuh mistik-Nya,
dan terhitung di antara orang-orang kepunyaan-Nya.

Bapa yang Mahapengasih,
dalam perziarahan duniawiku ini, aku sekarang menerima Putera-Mu terkasih dalam selubung sebuah sakramen.
Semoga kelak suatu hari dalam kemuliaan aku dapat melihat dari muka ke muka Putera-Mu yang hidup dan berkuasa bersama dengan Engkau selama-lamanya. Amin

Diterjemahkan dari: Handbook of Prayers hlm. 34
  
Credit: Wayne S. Grazio /flickr

(CC BY-NC-ND 2.0)

 

 

 


Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Perisai Lambang Kepausan (Coat of Arms) Paus Leo XIV

  Lambang Paus Leo XIV terdiri dari perisai yang dibagi menjadi dua sektor, yang masing-masing membawa pesan yang mendalam. Di sisi kiri, dengan latar belakang biru, terdapat bunga lili putih bergaya, simbol tradisional kemurnian dan kepolosan. Bunga ini, yang sering dikaitkan dengan Perawan Maria, langsung membangkitkan dimensi Maria dalam spiritualitas Paus. Ini bukan sekadar seruan pengabdian, tetapi indikasi yang tepat tentang sentralitas yang ditempati Perawan Maria yang Terberkati dalam cara Gereja: model mendengarkan, kerendahan hati, dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Di sisi kanan perisai, dengan latar belakang putih, digambarkan Hati Kudus Yesus, tertusuk anak panah dan terletak di atas buku yang tertutup. Gambar ini, yang intens dan penuh makna, merujuk pada misteri pengorbanan penebusan Kristus, hati yang terluka karena cinta kepada manusia, tetapi juga pada Sabda Tuhan, yang diwakili oleh buku yang tertutup. Buku yang tertutup ini menunjukkan bahwa kebenaran ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...