Langsung ke konten utama

Doa Sesudah Misa Kudus oleh St. Thomas Aquinas


Tuhan, Bapa yang mahakuasa dan Allah yang kekal,
aku bersyukur kepada-Mu,
karena sekalipun aku adalah seorang pendosa, hamba-Mu yang tak berguna,
bukan karena kelayakanku, melainkan dalam kerahiman-Mu,
Engkau telah memberi aku makan dengan Tubuh dan Darah yang berharga dari PuteraMu, Tuhan kami Yesus Kristus.


Aku berdoa,
kiranya Komuni Kudus ini
tidak membawakan penghukuman dan kebinasaan bagiku,
melainkan pengampunan dan keselamatan.

Kiranya Komuni Kudus ini
menjadi sebuah pelindung iman dan perisai kehendak baik.

Kiranya Komuni Kudus ini
memurnikanku dari perbuatan-perbuatan jahat
dan mengakhiri niat-niatku yang jahat.

Kiranya Komuni Kudus ini
membawakan bagiku kemurahan hati dan kesabaran,
kerendahan hati dan ketaatan,
serta kekuatan untuk bertumbuh dalam kebajikan.

Kiranya Komuni Kudus ini
menjadi pertahananku yang kuat melawan segala musuh
baik yang kelihatan maupun yang tak kelihatan,
dan menjadi penenang yang sempurna atas segala dorongan hatiku yang jahat
baik jasmani maupun rohani.

Kiranya Komuni Kudus ini
mempersatukanku lebih dekat dengan Engkau,
satu-satunya Allah yang benar,
dan membawaku dengan selamat melewati kematian
menuju kepada kebahagiaan abadi bersama-Mu.

Dan aku berdoa kiranya Engkau membimbingku, seorang pendosa,
ke perjamuan di mana Engkau bersama PutraMu dan Roh Kudus,
adalah terang yang sejati dan sempurna,
kegenapan penuh, sukacita abadi, kegembiraan tanpa akhir,
dan kebahagiaan sempurna bagi para kudus-Mu.

Kabulkanlah doaku ini dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.

Amin.

Sumber: Handbook of Prayers hlm. 212
Pax et bonum
 
Catholic Diocese of Saginaw | CC BY-ND 2.0

 

Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Perisai Lambang Kepausan (Coat of Arms) Paus Leo XIV

  Lambang Paus Leo XIV terdiri dari perisai yang dibagi menjadi dua sektor, yang masing-masing membawa pesan yang mendalam. Di sisi kiri, dengan latar belakang biru, terdapat bunga lili putih bergaya, simbol tradisional kemurnian dan kepolosan. Bunga ini, yang sering dikaitkan dengan Perawan Maria, langsung membangkitkan dimensi Maria dalam spiritualitas Paus. Ini bukan sekadar seruan pengabdian, tetapi indikasi yang tepat tentang sentralitas yang ditempati Perawan Maria yang Terberkati dalam cara Gereja: model mendengarkan, kerendahan hati, dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Di sisi kanan perisai, dengan latar belakang putih, digambarkan Hati Kudus Yesus, tertusuk anak panah dan terletak di atas buku yang tertutup. Gambar ini, yang intens dan penuh makna, merujuk pada misteri pengorbanan penebusan Kristus, hati yang terluka karena cinta kepada manusia, tetapi juga pada Sabda Tuhan, yang diwakili oleh buku yang tertutup. Buku yang tertutup ini menunjukkan bahwa kebenaran ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...