Langsung ke konten utama

Minggu Paskah IV: Hari Minggu Gembala yang Baik dan Hari Doa Sedunia untuk Panggilan

 

 
 Minggu Paskah Keempat juga disebut sebagai Minggu Gembala yang Baik juga hari Minggu Panggilan. Fokus liturgi adalah pada Yesus sebagai Gembala yang Baik yang menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya, seperti yang dijelaskan dalam bacaan Injil Yohanes 10:11-18; Yoh 10:27-30. Hari itu menyoroti tema-tema tentang kepedulian, bimbingan, dan pengorbanan Yesus bagi umat manusia, serta pengetahuan-Nya yang mendalam tentang para pengikut-Nya.

Bacaan Injil untuk Minggu ini menggarisbawahi peran Yesus sebagai pelindung dan pemersatu kawanan, yang kontras dengan para pekerja upahan yang menelantarkan domba-domba. Gambaran itu beresonansi dengan referensi Perjanjian Lama, seperti Mazmur 23 (“Tuhan adalah gembalaku”).


Di banyak paroki, Minggu Gembala yang Baik juga merupakan hari untuk berdoa memohon panggilan imamat dan kehidupan religius, karena para imam adalah gembala yang melanjutkan karya Kristus. Hari Doa Sedunia untuk Panggilan, yang ditetapkan oleh Paus Paulus VI pada tahun 1964, bertepatan dengan Minggu ini, yang mendorong umat beriman untuk mendukung dan berdoa bagi mereka yang dipanggil untuk melayani Gereja.

Minggu Gembala yang Baik mengundang umat Katolik untuk merenungkan hubungan mereka dengan Kristus dan panggilan mereka sendiri untuk mengikuti-Nya.
 
 
“Otoritas episkopal bukanlah sesuatu yang diciptakan sendiri. Otoritas ini merupakan partisipasi dalam otoritas Kristus Sang Gembala yang Baik. Otoritas ini harus dijalani dengan kerendahan hati, tetapi juga dengan kejelasan doktrinal dan keberanian.”
—Paus Leo XIV
 

Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...

“Kelompok Kategorial” Menurut Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik

Sulit untuk menemukan istilah “Kelompok Kategorial” atau “Kelompok Kategorial Katolik” dalam dokumen-dokumen resmi Gereja Universal. Tampaknya istilah ini (dan juga istilah kelompok kategorial) hanya umum berlaku di Indonesia, diperkenalkan dalam rangka melaksanakan reksa pastoral Gereja Indonesia.     Di samping itu, terdapat pula perbedaan definisi mengenai “Kelompok Kategorial Katolik” ini dalam berbagai paroki. Dalam artikel ini akan diangkat beberapa contoh.