Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2011

Roh Kudus dan Gereja

  Roh Kudus diberikan untuk selama-lamanya Kejadian yang mengherankan di pagi hari Pentakosta itu dan manifestasi yang dapat ditangkap oleh indera manusia, tidak terulang lagi. Tetapi itu tidak berarti bahwa apa yang terjadi pada hari itu hanya bersifat sementara saja. Tidak karena Roh Kudus yang dianugerahkan oleh Kristus kepada Gereja, tidak pernah meninggalkannya lagi sejak itu, dan umat beriman selalu dapat mengharapkan bantuan-Nya. Memang benar bahwa di zaman purba tanda-tanda Roh Kudus begitu mengherankan dan begitu nyata dalam banyak orang beriman. Tetapi itu sudah sesua dengan kebutuhan zaman. Gereja baru saja didirikan dan belum mempunyai akar yang kuat di dalam banyak orang. Tanda-tanda semacam itu sekarang ini sudah tidak biasa terjadi lagi, tetapi itu tidak berarti, bahwa Ia sudah tidak tinggal lagi di tengah kita. Manifestasi yang mengherankan sudah tidak perlu lagi dewasa ini, oleh karena Gereja sendiri dengan kekudusannya, universalitasnya, kesuburannya,...

Petrus, Sang Batu Karang tempat Gereja Kristus Didirikan

St. Peter The Apostle Mrk 3:16; Yoh 1:42 – Yesus mengganti nama Simon menjadi “Kepha” yang dalam Bahasa Aram secara literal berarti “Batu Karang” . Peristiwa ini adalah sesuatu yang tidak biasa yang dilakukan Yesus karena “Batu Karang” bahkan bukan nama dalam masa tersebut. Yesus melakukan ini untuk memberikan status baru kepada Petrus di antara Para Rasul. Ketika Allah mengganti nama seseorang, Dia mengubah statusnya. Kej 17:5, 32:38 ; 2 Raja-Raja 23:34 ; Kis 9:4, 13:9 – sebagai contoh, pada perikop ini kita melihat bahwa Allah mengubah nama-nama orang berikut ini dan sebagai hasilnya mereka menjadi agen-agen spesial Allah: Abram menjadi Abraham, Yakub menjadi Israel, Elyakim menjadi Yoyakim, Saulus menjadi Paulus. 2 Sam 22:2-3, 32, 47, 23:3; Mzm 18:2,31,46, 19:4, 28:1, 42:9, 62:2,6,7 89:26, 94:22, 144:1-2 – Dalam ayat-ayat ini, Allah juga dipanggil “Batu Karang”. Oleh karena itu, berdasarkan ayat-ayat tersebut, non-Katolik sering berargumen bahwa Allah, dan bukan Petrus, a...

St. Petrus dan Para Paus adalah Wakil Yesus Kristus

His Holiness Benedict XVI Tuhan Yesus Kristus tentu tidak ingin domba-domba-Nya tercerai berai. Dia menghendaki agar domba-domba-Nya menjadi “satu kawanan dengan satu gembala” (Yoh 10:16) . Tuhan Yesus memang Gembala yang Baik (Yoh 10:11,14). IA adalah Gembala yang rela memberikan nyawanya bagi domba-domba-Nya. Namun kebaikan Sang Gembala ini tidak sampai di sana saja. Setelah kebangkitan-Nya sebelum kenaikan-Nya ke Surga, IA mendelegasikan penggembalaan-Nya kepada Pemimpin Para Rasul, St. Petrus. Yoh 21:15. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: " Gembalakanlah domba-domba-Ku. " Yoh 21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: ...

Kitab Suci datang dari Gereja Katolik (Renungan Seorang Romo)

Ada beberapa posting dari teman-teman yang mempertanyakan "bagaimana Kitab Suci itu ditulis dan mengapa Kitab Suci itu seperti adanya sekarang." Bahkan lebih parah lagi bahwa banyak denominasi protestan yang mempersalahkan Gereja Katolik karena tidak berbicara dan bertindak sesuai dengan Kitab Suci. Pertanyaannya: "Siapa pemilik sesungguhnya dari Kitab Suci itu?" Manakah yang lebih dulu ada; Gereja atau Kitab Suci? (Maaf, saya hanya mengajak Anda sekalian untuk menyadari bahwa sebelum kita berbicara tentang penafsiran ayat per ayat, alangkah baiknya kita memiliki pemahaman dasar tentang sejarah penulisan dan pembentukan Kitab Suci itu sendiri). Tulisan ini kupersembahkan untuk teman-teman PERKAT (Sebelumnya saya sudah posting dalam group "MIK" dan "Pulanglah ke dalam Pangkuan Bunda Gereja). "GEREJA KATOLIK MENCIPTAKAN KITAB SUCI" "Banyak orang skarang ini mendirikan gerejanya berdasarkan KITAB SUCI. Pertanyaan muncul: SI...

Tuduhan Adventis bahwa Paus adalah Antikristus

Kaum Adventis sering menuduh bahwa Paus adalah Antikristus. Tuduhan ini juga sering dilontarkan oleh umat Islam dan beberapa denominasi Protestan. Mereka berargumen bahwa Paus adalah binatang yang dinubuatkan dalam Kitab Wahyu pasal 13. Ayat 1 menyatakan bahwa di kepala binatang itu tertulis “nama-nama hujat”. Ayat 18 menyatakan bahwa bilangan binatang itu adalah bilangan manusia dan bilangannya itu adalah Enam Ratus Enam Puluh Enam (666) . Mereka berargumen bahwa Paus memiliki gelar Vicarius Filii Dei (Wakil Putera Allah). Gelar ini menurut mereka adalah penghujatan terhadap Allah karena Paus “mengambil” tempat Sang Putera Allah. Mereka juga menyatakan bahwa Vicarius Filii Dei apabila dijumlahkan menurut angka Latin/Romawi akan menghasilkan angka 666, yaitu bilangan binatang sang antikristus tersebut. Dengan demikian mereka berkesimpulan bahwa Paus adalah Sang Antikristus itu sendiri. Berikut cara penghitungannya. V = 5 I = 1 C = 100 A = 0 R = 0 I = 1 U =...

Pembakaran Kitab Suci dan Tuduhan lainnya [terhadap Katolik]

Bahkan sejak Revolusi Protestan pada abad ke-16, Gereja Katolik telah dituduh mengabaikan, menentang, menyembunyikan dan bahkan menghancurkan Kitab Suci untuk menjaganya dari orang-orang. Menurut dugaan orang, salinan Kitab Suci dirantai ke tembok-tembok Gereja selama abad pertengahan sehingga orang-orang tidak dapat membawa Kitab Suci pulang untuk dibaca. Menurut dugaan pula, Gereja selama abad pertengahan juga menolak untuk menerjemahkan Kitab Suci ke berbagai bahasa banyak orang, bahasa-bahasa vernakular, untuk lebih jauh merintangi membaca Kitab Suci secara pribadi. Lagi, diklaim pula bahwa Gereja bahkan telah melakukan pembakaran Kitab-kitab Suci berbahasa vernakular. Ketika memeriksa tuntutan-tuntutan yang melawan Gereja ini, kita harus mempertimbangkan beberapa poin. Pertama, jika Gereja sungguh ingin menghancurkan Kitab Suci, mengapa biarawan-biarawannya bekerja dengan rajin sepanjang abad membuat salinan-salinan Kitab Suci? Sebelum ada mesin ce...

Renungan Hari Ini