Langsung ke konten utama

St. Petrus dan Para Paus adalah Wakil Yesus Kristus

His Holiness Benedict XVI



Tuhan Yesus Kristus tentu tidak ingin domba-domba-Nya tercerai berai. Dia menghendaki agar domba-domba-Nya menjadi “satu kawanan dengan satu gembala” (Yoh 10:16). Tuhan Yesus memang Gembala yang Baik (Yoh 10:11,14). IA adalah Gembala yang rela memberikan nyawanya bagi domba-domba-Nya. Namun kebaikan Sang Gembala ini tidak sampai di sana saja. Setelah kebangkitan-Nya sebelum kenaikan-Nya ke Surga, IA mendelegasikan penggembalaan-Nya kepada Pemimpin Para Rasul, St. Petrus.


Yoh 21:15. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

Yoh 21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

Yoh 21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

Dengan mendelegasikan penggembalaan ini kepada St. Petrus, Tuhan Yesus Kristus sebenarnya membawa domba-domba-Nya menjadi Satu Kawanan (Gereja) dengan Satu Gembala (Yesus melalui Wakil-Nya, Petrus). Maka tepatlah bila dikatakan Petrus adalah Wakil Yesus Kristus. Pendelegasian ini sekaligus juga mempertegas pernyataan-Nya dalam Injil menurut Matius.




Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah KEFAS dan di atas KEFAS ini Aku akan mendirikan GEREJA-KU dan alam maut tidak akan menguasainya.

Maka tepatlah yang dikatakan oleh Bapa Gereja St. Ambrosius, Uskup Milan:
“Ubi Petrus, Ibi Ecclesia - Di mana ada Petrus, di situlah Gereja” 
"Where Peter is, there is the Church" Ambrose, Commentary on the Psalms, 40:30 (AD 395).

Pertanyaan yang mungkin muncul:
“Lalu dimana posisi Paus? Tidak ada dukungan Kitab Suci bahwa Paus layak disebut Wakil Yesus Kristus.”

Jawaban:
Paus adalah Pengganti Petrus dan Paus menerima jabatan yang sama dengan Petrus, yaitu Wakil Yesus Kristus.

Kita dapat bertanya, mengapa Yesus mengangkat Petrus menjadi Gembala dari Para Domba-Nya jika IA tidak menghendaki jabatan itu diteruskan dalam Gereja? Seolah-olah generasi selanjutnya sudah tidak begitu memerlukan bimbingan dibanding generasi perdana.

Sebenarnya malah, generasi selanjutnya yang memerlukan lebih banyak bimbingan. Yesus melakukan hal ini sekali lagi karena Ia menginginkan domba-domba-Nya menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

Apakah Yesus menghendaki peranan sebagai gembala dari Petrus saja atau dari para penggantinya juga?
Dalam pemilihan Rasul Matias untuk menggantikan Yudas Iskariot (Kis 1:15-26), Petrus sendiri berkata, “Biarlah jabatannya diambil orang lain” (Kis 1:20). Melalui Petrus, Yesus menyatakan jabatan Para Rasul itu berkesinambungan alias tidak terputus. Setiap Para pengganti Para Rasul akan menerima jabatan yang sama dengan Para Rasul tersebut dengan kewibawaan yang sama pula. Inilah salah satu dasar adanya suksesi apostolik dalam Gereja. Suksesi Apostolik ini sendiri juga berlaku untuk jabatan Petrus sebagai Wakil Yesus Kristus. Kita dapat mengatakan “Biarlah jabatan Petrus diambil orang”. Dengan demikian, memang benarlah bahwa Para Paus pengganti Petrus juga adalah Wakil Yesus Kristus.

Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...

“Kelompok Kategorial” Menurut Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik

Sulit untuk menemukan istilah “Kelompok Kategorial” atau “Kelompok Kategorial Katolik” dalam dokumen-dokumen resmi Gereja Universal. Tampaknya istilah ini (dan juga istilah kelompok kategorial) hanya umum berlaku di Indonesia, diperkenalkan dalam rangka melaksanakan reksa pastoral Gereja Indonesia.     Di samping itu, terdapat pula perbedaan definisi mengenai “Kelompok Kategorial Katolik” ini dalam berbagai paroki. Dalam artikel ini akan diangkat beberapa contoh.