Langsung ke konten utama

Kunjungan Bunda Maria kepada Elisabet adalah sebuah Perjalanan Misi



"Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan" (Luk 1:43-44)

Dalam Perikop di atas; Bunda Maria, Sang Bunda Allah, membawa Tuhan Yesus Kristus lebih dekat kepada St. Yohanes Pembabtis sehingga melonjak kegiranganlah St. Yohanes. Sampai sekarang pun kita mengalami bahwa Bunda Maria membawa Tuhan Yesus Kristus lebih dekat kepada kita yang hina ini. Melalui Bunda Maria pula, banyak orang datang dan semakin dekat kepada Tuhan Yesus Kristus. Berbahagialah kita karena kita boleh menjadi anak-anak Bunda Maria dan boleh memiliki relasi persaudaraan dengan Tuhan Yesus Kristus, Putera Bunda Maria.


Dari perikop di atas pun kita tahu bahwa Bunda Maria melakukan sebuah perjalanan misi berbahaya dalam keadaannya yang sedang mengandung untuk membawa Yesus hadir kepada mereka yang menantikan Sang Mesias, Juru Selamat. Menanggapi kunjungan Maria kepada Elizabeth sambil mengaitkannya dengan tugas Gereja mewartakan Injil, Paus Benediktus XVI berkata demikian:

"Gereja adalah misionaris menurut kodratnya, Gereja dipanggil untuk memproklamirkan Injil di mana pun dan selalu untuk menyebarkan Iman kepada setiap laki-laki dan perempuan dan kepada setiap kebudayaan. Kunjungan Maria adalah sebuah perjalanan Misi yang otentik. Kunjungan tersebut adalah perjalanan yang membawa Maria jauh dari rumahnya; mengantar Maria ke dunia, ke tempat-tempat yang asing bagi kebiasaannya sehari-hari dan membuatnya mencapai, dalam arti tertentu, batas-batas yang dapat dia capai." [1]


Umat Katolik, layaknya Maria, hendaknya mengambil bagian dalam karya misi ini. Hendaknya umat Katolik berani mewartakan Injil Kristus melalui kesaksian-kesaksian Iman dan perbuatan-perbuatan kasih kepada sesama. Sekaligus hendaknya umat Katolik tidak terjebak dalam paham indifferentisme dan relativisme iman, kedua paham yang mereduksi kecintaan seorang Katolik terhadap Iman Katoliknya. Proclaim your faith, guys.

[1] Mary Is the Mother of Missionaries, Says Pope
http://www.zenit.org/rssenglish-29441

Pax et Bonum

Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...

“Kelompok Kategorial” Menurut Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik

Sulit untuk menemukan istilah “Kelompok Kategorial” atau “Kelompok Kategorial Katolik” dalam dokumen-dokumen resmi Gereja Universal. Tampaknya istilah ini (dan juga istilah kelompok kategorial) hanya umum berlaku di Indonesia, diperkenalkan dalam rangka melaksanakan reksa pastoral Gereja Indonesia.     Di samping itu, terdapat pula perbedaan definisi mengenai “Kelompok Kategorial Katolik” ini dalam berbagai paroki. Dalam artikel ini akan diangkat beberapa contoh.