Langsung ke konten utama

Atheis, Kitab Suci dan Seorang Imam


Seorang ateis sedang makan bersebelahan dengan seorang pastor. Dengan sengaja dia memulai percakapan yang diarahkan untuk mempermalukan pastor saleh itu, yang dia ketahui dari busana collar yang dikenakan sang pastor.
"Apakah Anda seorang pastor?"
"Ya."
"Anda berkotbah tentang Alkitab?"
"Ya."
"Saya kira anda menemukan banyak hal yang tidak Anda mengerti di dalam Alkitab."
"Beberapa hal, ya." Jawab jujur pastor tersebut.
"Lalu apa yang Anda perbuat dengan hal-hal itu?"
"Saya memperlakukan sama seperti yang saya lakukan dengan tulang dari daging steak ini. Bila saya menjumpai sepotong tulang, saya menyisihkannya ke tepian piring. Lalu saya melanjutkan makan, biarkanlah kalau2 ada orang bodoh untuk memaksakan diri memakannya sehingga tulang itu tersangkut di tenggorokannya." ~Tarbell's Teacher's Guide

Fratres, Kitab Suci tidak memberikan dirinya untuk dimengerti semua orang. Karunia Kitab Suci adalah karunia kebal-salah (infallible) dan bukan karunia untuk gampang dimengerti (perspicuity). Itu sebab kita butuh Gereja sebagai tiang dan penopang dasar kebenaran (1Tim 3:15) untuk memberi tau dan mengajarkan ajaran2 Kristus lewat kuasa mengajar tidak-dapat-salah (infallible) yang dimiliki Sto Petrus dan para Paus penerusnya (Mat 16,19; Mat 18,18), itu sebab ada dokumen lain pengajaran resni dari Gereja buat kita. Nama dokumen itu adalah Katekismus Gereja Katolik dan Kompendium Katekismus Gereja Katolik (KKGK).
[In Cruce Salus]

Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...

“Kelompok Kategorial” Menurut Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik

Sulit untuk menemukan istilah “Kelompok Kategorial” atau “Kelompok Kategorial Katolik” dalam dokumen-dokumen resmi Gereja Universal. Tampaknya istilah ini (dan juga istilah kelompok kategorial) hanya umum berlaku di Indonesia, diperkenalkan dalam rangka melaksanakan reksa pastoral Gereja Indonesia.     Di samping itu, terdapat pula perbedaan definisi mengenai “Kelompok Kategorial Katolik” ini dalam berbagai paroki. Dalam artikel ini akan diangkat beberapa contoh.