Langsung ke konten utama

Gambar dalam KKGK - Khotbah di Bukit

Mengikuti Yesus menuntut ketaatan kepada perintah-perintah Allah. Hukum Lama tidak dihapuskan, manusia diundang untuk menemukannya dalam pribadi Guru Ilahi yang melaksanakannya dengan sempurna dalam diri-Nya, mengungkapkan makna kepenuhannya dan memaklumkan nilai abadinya.b

Lukisan pada bagian ini menyajikan Kristus yang mengajar para murid-Nya dalam Khotbah di Bukit (Mat 5-7). Bagian-bagian penting dari khotbah ini ialah sabda bahagia, pemenuhan hukum lama, doa, doa Bapa Kami, pengajaran tentang puasa dan undangan kepada para murid untuk menjadi garam dan terang dunia.o

Khotbah di Bukit
Gunung dengan ketinggiannya di atas bumi dan kedekatannya dengan langit menggambarkan tempat khusus untuk perjumpaan dengan Allah. Yesus Sang Guru yang duduk di atas batu karang seperti sebuah singgasana dengan jari telunjuk tangna kanan yang menunjuk ke langit, menggambarkan asal ilahi dari Sabda Kehidupan dan Kebahagiaan-Nya. Gulungan kertas yang dipegang-Nya pada tangan kiri melambangkan pemenuhan pengajaran-Nya yang Dia percayakan sepenuhnya kepada Para Rasul yang diundang untuk mewartakan Injil kepada segala bangsa, membaptis mereka dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.n

Dua belas Rasul yang membentuk suatu lingkaran pada kaki Sang Guru, semuanya mempunyai halo (lingkaran di kepala) untuk menunjukkan kesetiaan mereka kepada Kristus dan saksi kesucian mereka dalam Gereja. Hanya satu dari mereka, setengah tersembunyi, yang mempunyai halo hitam, menunjukkan ketidaksetiannya kepada gambar gembira. Pewartaan Kerajaan Allah oleh Yesus bukanlah kata-kata kosong dan tidak konsisten, tetapi tindakan yang efektif dan berdaya guna. Kisah orang lumpuh di Kapernaum, yang diceritakan oleh ketiga Injil Sinoptik, mempunyai makna dalam hubungan dengan hal ini.u

“Sesudah itu, naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian, sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka, dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu, “Percayalah, hai anakku, dosamu sudah diampuni.” Maka, berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya, “Ia menghujat Allah.” Tetapi, Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, “Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan: “Dosamu sudah diampuni”, atau mengatakan: “Bangunlah dan berjalanlah” ? Tetapi, supaya kamu tahu bahwa di dunia ini, Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa – lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu, “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu.” Dan, orang itu pun bangun lalu pulang.” (Mat 9:1-7) m

Dalam episode ini, penyembuhan fisik tidak lain tidak bukan daripada wajah yang tampak dari mujizat spiritual pembebasan dari dosa. Penyembuhan dan pengampunan menjadi ciri khas kegiatan pengajaran Yesus, Sang Guru Ilahi.

Kompendium Katekismus Gereja Katolik 145-146.

Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...

“Kelompok Kategorial” Menurut Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik

Sulit untuk menemukan istilah “Kelompok Kategorial” atau “Kelompok Kategorial Katolik” dalam dokumen-dokumen resmi Gereja Universal. Tampaknya istilah ini (dan juga istilah kelompok kategorial) hanya umum berlaku di Indonesia, diperkenalkan dalam rangka melaksanakan reksa pastoral Gereja Indonesia.     Di samping itu, terdapat pula perbedaan definisi mengenai “Kelompok Kategorial Katolik” ini dalam berbagai paroki. Dalam artikel ini akan diangkat beberapa contoh.