Langsung ke konten utama

Beato Paus Urbanus V

Diperingati setiap: 19 Desember

Nama Beato Urbanus sebelum ia diangkat menjadi paus adalah William de Grimoard. Ia dilahirkan di Perancis pada tahun 1310 dan menjadi seorang biarawan Benediktin. Setelah diberi kepercayaan untuk memegang banyak jabatan tinggi, ia diangkat menjadi paus. Pada waktu itu, paus tinggal di kota Avignon di Perancis. Urbanus bertekad untuk pergi ke Roma, sebab disanalah seharusnya seorang paus tinggal. Paus adalah Uskup Roma dan Urbanus tahu bahwa tempatnya adalah di Roma. Ada banyak hambatan serta kesulitan. Umat di Perancis berkeberatan atas kepergiannya, tetapi Urbanus melakukan apa yang dianggapnya benar.


Penduduk kota Roma amat bersukacita atas kembalinya paus. Terutama sekali mereka bersukacita sebab seorang kudus seperti Urbanus V ada di tengah-tengah mereka. Urbanus segera mulai memperbaiki gereja-gereja besar di Roma. Ia menolong para miskin papa serta mendorong umatnya untuk hidup taat dan saleh kembali. Kaisar Charles V menaruh rasa hormat yang besar kepada Bapa Suci. Namun, Urbanus harus menghadapi berbagai macam persoalan yang berat. Salah satunya adalah, ia semakin sering sakit dan tubuhnya semakin lama semakin lemah. Banyak dari para kardinalnya yang terus-menerus mendesaknya agar kembali ke Avignon. Jadi, pada akhirnya ia menyerah. Sementara ia bersiap-siap untuk meninggalkan Roma, penduduk kota memohonnya dengan sangat untuk tetap tinggal. Urbanus merasa amat sedih, tetapi ia pergi juga. Tiga bulan kemudian St. Urbanus wafat, yaitu pada tahun 1370.

Meninggalkan Roma bukanlah tindakan yang benar, karena sebagai uskup kota Roma, ia harus berada di sana. Selain dari kelemahannya itu, Urbanus adalah seorang yang amat baik serta kudus. Ia banyak berkarya bagi Gereja, bagi sekolah-sekolah serta perguruan tinggi, dan bagi orang banyak. Ia disebut “suatu terang dunia dan jalan kebenaran”.

 Sumber Artikel: yesaya.indocell.net

Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...

“Kelompok Kategorial” Menurut Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik

Sulit untuk menemukan istilah “Kelompok Kategorial” atau “Kelompok Kategorial Katolik” dalam dokumen-dokumen resmi Gereja Universal. Tampaknya istilah ini (dan juga istilah kelompok kategorial) hanya umum berlaku di Indonesia, diperkenalkan dalam rangka melaksanakan reksa pastoral Gereja Indonesia.     Di samping itu, terdapat pula perbedaan definisi mengenai “Kelompok Kategorial Katolik” ini dalam berbagai paroki. Dalam artikel ini akan diangkat beberapa contoh.