Langsung ke konten utama

Paus Benediktus XVI, St. Siprianus dari Kartago dan Extra Ecclesiam Nulla Salus

St. Siprianus

Dalam Audiensi Umum tanggal 6 Juni 2007, Bapa Suci Benediktus XVI berbicara mengenai salah seorang Bapa Gereja abad ke-3 yang sangat terkenal akan keteguhan imannya dan kesetiaannya pada Gereja Katolik. Bapa Gereja itu adalah Santo Siprianus dari Kartago. St. Siprianus dari Kartago ini adalah Uskup Afrika pertama yang mendapatkan mahkota kemartiran. Pada artikel kali ini, saya mengangkat pembicaraan Bapa Suci Benediktus XVI mengenai St. Siprianus berkaitan dengan pengajaran Sang Santo mengenai Gereja dan Extra Ecclesiam Nulla Salus. Perlu diketahui sebelumnya, kalimat yang terkenal "Extra Ecclesiam Nulla Salus" ini pertama kali diucapkan secara eksplisit oleh St. Siprianus sekalipun pengajaran ini sudah ada sejak awal Gereja berdiri. Mari kita baca pernyataan Bapa Suci Benediktus XVI berikut ini:


Sungguh, Gereja adalah subyek pembicaraan yang paling dia (St. Siprianus) sukai. Ia membedakan antara Gereja yang tampak, hierarkis dengan Gereja yang tidak tampak, mistik. Tetapi ia menegaskan dengan keras bahwa hanya ada Satu Gereja, [Gereja] yang didirikan di atas Petrus.


Dengan tak pernah lelah diulanginya bahwa, “orang yang meninggalkan Tahta Petrus, yang di atasnya Gereja telah dibangun, menipu diri kalau mengira mereka masih di dalam Gereja.”1

Siprianus tahu betul bahwa “Di Luar Gereja tidak ada keselamatan” dan mengungkapkannya dengan kata-kata yang tegas.2 Ia juga tahu bahwa “tak seorang pun dapat mempunyai Allah sebagai Bapa kalau tidak mempunyai Gereja sebagai Ibu”3

Suatu ciri Gereja yang mutlak perlu adalah kesatuan, yang dilambangkan oleh Jubah Kristus yang tidak berjahit.4 Menurut Siprianus, kesatuan itu berdasarkan Petrus5 dan diwujudkan dengan sempurna dalam Ekaristi.6

“Allah adalah satu, dan Kristus adalah satu, dan iman adalah satu dan ada satu umat Kristiani yang dipersatukan dengan kokoh oleh semen kerukunan. Persatuan tidak dapat diputuskan. Dan apa yang karena kodratnya adalah satu tidak dapat dipisahkan.”7

[1] De Unitate 4.
[2] Epistula 4,4 dan 73,21
[3] De Unitate 6.
[4] De Unitate 7.
[5] De Unitate 4.
[6] Epistula 63,13
[7] De Unitate 23

Pax et Bonum

Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...

“Kelompok Kategorial” Menurut Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik

Sulit untuk menemukan istilah “Kelompok Kategorial” atau “Kelompok Kategorial Katolik” dalam dokumen-dokumen resmi Gereja Universal. Tampaknya istilah ini (dan juga istilah kelompok kategorial) hanya umum berlaku di Indonesia, diperkenalkan dalam rangka melaksanakan reksa pastoral Gereja Indonesia.     Di samping itu, terdapat pula perbedaan definisi mengenai “Kelompok Kategorial Katolik” ini dalam berbagai paroki. Dalam artikel ini akan diangkat beberapa contoh.