Langsung ke konten utama

Memaknai Carpe Diem


Pertanyaan:
Berkah Dalem,

Romo, biarawan/wati pengasuh FB Gereja Katolik, saya ingin tahu lebih konkret tentang makna carpe diem ‘petiklah hari (ini)’. Bagaimana ungkapan itu dapat diwujudkan melalui tindakan hidup beriman keseharian? Bisakah dikaitkan dengan suatu refleksi dari Alkitab agar pengertian tentang carpe diem menemukan aktualisasinya dalam kehidupan riil?


Contohnya, sebagai orang muda saya beberapa kali berpikir, masa depan sepertinya tidak pasti, sehingga membuat kami kerapkali mengusahakan diri untuk melakukan aktivitas yang sekiranya dapat meningkatkan pengalaman/kemampuan diri. Tak jarang perhatian saya menjadi teralihkan, dari yang seharusnya mencoba bersabar dalam proses pendidikan di perkualiahan menjadi semacam mencoba mempersiapkan jalan sendiri demi hari depan. Atas perkenanan dan tanggapannya, saya ucapkan terima kasih. Berkah Dalem.

Jawaban:
https://www.facebook.com/gerejakatolik/posts/10151179954534638
Setiap hari adalah rahmat Tuhan, semua hari itu baik dan diberikan Tuhan bagi kita untuk kita jalani. Carpe diem (nikmatilah hari) maksudnya supaya kita menjalani hidup kita hari demi hari seperti menaiki/menuruni tangga kita harus menginjaknya satu demi satu untuk sampai pada tujuan. Rasanya tidak mungkin kita menginjak anak tangga pertama tiba-tiba langsung kaki yang lain di tangga ke-10. Jadi kita jalani saja hari itu satu per satu, hari per hari dan kita nikmati segala rahmat Tuhan di dalamnya. Memang hidup kita tidak selalu mulus dan bahagia tiap hari, kadang ada duka ada suka, ada gembira, ada sedih. Tapi dalam Kitab Suci dikatakan 'Penderitaan sehari cukuplah untuk sehari". Itu artinya apa? Jika kita menderita hari ini atau katakanlah beberapa hari, tidak mungkin seumur hidup kita akan menderita. Setelah hujan akan timbullah pelangi. Inilah yang kita imani. Carpe diem, nikmatilah hari, adalah suatu cara kita untuk selalu melihat hal-hal positif dalam hidup. Dengan demikian kita tidak akan merasa jenuh dan bosan. Jika kita bisa membuat schedule harian kita, rasanya satu tahun seperti singkat saja. Semoga bisa membantu. (Deus Meus et Omnia)

Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Perisai Lambang Kepausan (Coat of Arms) Paus Leo XIV

  Lambang Paus Leo XIV terdiri dari perisai yang dibagi menjadi dua sektor, yang masing-masing membawa pesan yang mendalam. Di sisi kiri, dengan latar belakang biru, terdapat bunga lili putih bergaya, simbol tradisional kemurnian dan kepolosan. Bunga ini, yang sering dikaitkan dengan Perawan Maria, langsung membangkitkan dimensi Maria dalam spiritualitas Paus. Ini bukan sekadar seruan pengabdian, tetapi indikasi yang tepat tentang sentralitas yang ditempati Perawan Maria yang Terberkati dalam cara Gereja: model mendengarkan, kerendahan hati, dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Di sisi kanan perisai, dengan latar belakang putih, digambarkan Hati Kudus Yesus, tertusuk anak panah dan terletak di atas buku yang tertutup. Gambar ini, yang intens dan penuh makna, merujuk pada misteri pengorbanan penebusan Kristus, hati yang terluka karena cinta kepada manusia, tetapi juga pada Sabda Tuhan, yang diwakili oleh buku yang tertutup. Buku yang tertutup ini menunjukkan bahwa kebenaran ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...