Langsung ke konten utama

Notifikasi Kongregasi Doktrin Iman Mengenai Tulisan Sr. Margaret Farley


Gereja Katolik, melalui Kongregasi Doktrin Iman, mengeluarkan Notifikasi (Pemberitahuan) terkait pengajaran sesat Suster Margaret Farley, R.S.M dalam bukunya berjudul "Just Love".

Isinya dapat dilihat di situs berita milik Vatikan. http://www.news.va/en/news/cdf-publishes-notification-on-book-just-love

Kali ini admin akan menuliskan poin-poin kesalahannya berdasarkan notifikasi dari Gereja serta mencantumkan link dari situs yang kredibel mengenai posisi Gereja dalam poin-poin bermasalah tersebut.


Suster Margaret dalam bukunya mengajarkan banyak sekali ajaran yang bertentangan dengan ajaran Gereja dan telah menyebabkan kebingungan di antara umat beriman Katolik.
POIN-POIN Kekeliruan ajaran Suster Margaret adalah:

1. Mengajarkan bahwa Masturbasi bukanlah suatu dosa dan tidaklah salah secara moral. Masturbasi menurutnya dapat membantu banyak wanita menemukan kemungkinan dan kebaikan untuk pemuasan diri sendiri.
PENJELASAN:
http://katolisitas.org/2236/apakah-berfantasi-seks-itu-dosa

2. Mengajarkan bahwa Hubungan seks sesama jenis dapat dibenarkan dan dipertanggungjawabkan.
Mengajarkan bahwa pernikahan sesama jenis dapat dibenarkan dan dilegalkan.
PENJELASAN:
http://katolisitas.org/2432/homoseksual-dosakah-dan-dapat-sembuh-kah
http://katolisitas.org/tag/homoseksual

3. Mengajarkan bahwa pernikahan itu tidak tak-terpisahkan. Mengajarkan bahwa perceraian dan pernikahan kembali (remarriage, meski pasangan masih hidup) dapat dilakukan, dibenarkan dan dipertanggungjawabkan.
PENJELASAN:
http://katolisitas.org/tag/perkawinan (kumpulan artikel mengenai pernikahan menurut ajaran Gereja Katolik)

Lebih jauh, dalam Notifikasi ini, Gereja Katolik meminta agar para teolog mempelajari dan mengajarkan ajaran teologi moral dalam keselarasan penuh dengan prinsip-prinsip ajaran Katolik. Jangan sampai pendapat pribadi yang bertentangan dengan ajaran Gereja disebarkan sehingga menyebabkan kebingungan di antara umat beriman.

Paus Benediktus XVI menyetujui notifikasi ini dan memerintahkan untuk mempublikasikannya.



Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...

“Kelompok Kategorial” Menurut Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik

Sulit untuk menemukan istilah “Kelompok Kategorial” atau “Kelompok Kategorial Katolik” dalam dokumen-dokumen resmi Gereja Universal. Tampaknya istilah ini (dan juga istilah kelompok kategorial) hanya umum berlaku di Indonesia, diperkenalkan dalam rangka melaksanakan reksa pastoral Gereja Indonesia.     Di samping itu, terdapat pula perbedaan definisi mengenai “Kelompok Kategorial Katolik” ini dalam berbagai paroki. Dalam artikel ini akan diangkat beberapa contoh.