Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Katekese Gereja Katolik: Gereja yang Katolik

I. Fakta. Apabila kita mempelajari sejarah Gereja, maka ada satu masalah yang patut dicatat, yaitu perkembangan Gereja yang begitu pesat. Gereja mengirim pengkhotbahnya ke seluruh daerah. Terutama Santo Paulus menunjukkan kegiatan yang tidak kenal menyerah; ia disemangati oleh suatu dorongan batin. Setelah beberapa puluh tahun Gereja sudah tersebar ke seluruh dunia di masa itu. Nama “Katolik” mulai digunakan; nama itu berarti umum, universal. Sifat itu tetap dipertahankannya; daerah pengkhotbahanya terus diperluas; utusan baru terus dikirim ke daerah yang baru terbuka. Gereja adalah satu dan kudus; ini tidak berarti bahwa ia membentuk satu kelompok kecil yang mempertahankan kemurniannya secara kaku dengan jalan mengisolasi diri; Gereja tidak sempit dan picik; sikapnya bukan menolak, tetapi mengundang; kesatuannya mencakup seluruh dunia dan kekudusannya diperuntukkan bagi semua orang.

Orang Kristen Haruslah Menjadi Injil yang Hidup

Setiap Orang Kristen Haruslah Menjadi Injil yang Hidup St. Yosef Leonessa , OFM. Cap. Santo Yosef Leonessa Injil, yaitu kabar baik tentang kedatangan Tuhan di dunia dengan perantaraan Santa Perawan, hendaknya pertama-tama tertera bukannya di atas kertas, melainkan di dalam hati dan batin. Perbedaan antara hukum tertulis dan hukum rahmat adalah sebagai berikut: “tertulis” disebut tiap-tiap hukum yang ditatah pada loh batu, sedangkan hukum rahmat disebut hukum yang dicamkan di dalam hati manusia oleh karena ilham Roh Kudus.

Paus Umumkan Enam Calon Kardinal Baru

Paus Benediktus XVI dalam Audiensi Umum 24 Oktober 2012. Di sebelah kanan Paus adalah calon kardinal baru, Uskup Agung James M. Harvey dari AS. Dalam Audiensi Umum yang dihadiri 20.000 peziarah pada hari Rabu tanggal 24 Oktober 2012 di Roma; Paus Benediktus XVI mengumumkan enam nama calon kardinal baru Gereja Katolik. Keenam calon ini akan diangkat secara resmi menjadi kardinal dalam Konsistori 24 November 2012 di Roma.

Pajak Gereja di Jerman

Gereja St. Nikolaus di Essen-Stoppenberg, Jerman Di salah satu grup facebook khusus untuk orang Katolik, seorang anggota grup itu membagikan link dari media Kompas mengenai Dekrit Konferensi Para Uskup Jerman terkait umat Katolik yang menyangkal iman Katolik-nya untuk menghindari Pajak Gereja di Jerman. Sebelumnya, Indonesian Papist sudah membahas mengenai Isu Pajak Gereja di Jerman dalam artikel ini (silahkan klik).

Hendaklah Kita Berbuat Baik dan Menderita Bersama Kristus

Santo Bonaventura, Doktor Gereja Salib itu sendiri adalah mengerikan, khususnya di hadapan sengsara Kristus. Namun demikian, patutlah diinginkan karena memberikan kehidupan yang dikejar dan diinginkan semua orang, yaitu kehidupan kekal. Tiada seorang pun yang sedemikian jahatnya sampai berani mengatkan bahwa ia tidak mengejar dan menginginkan hidup kekal itu. Kendati demikian, orang jahat mengusahakan dan menginginkannya tidak secara layak; sebab mereka mau memiliki sekaligus hidup kekal dan hidup dalam kehinaan serta kebusukan dosanya.

Katekese Gereja Katolik: Gereja yang Kudus

Gereja yang Kudus I. Kekudusan Ilahi . Apabila kita bertanya, “Mengapa Gereja itu kudus?”, maka jawabannya adalah sebagai berikut. Gereja itu kudus, karena sumber di mana ia berasal, karena tujuan ke mana ia diarahkan dan karena unsur-unsur ilahi yang otentik yang ada di dalamnya adalah kudus. Gereja didirikan oleh Kristus dan dilahirkan dari lambung terluka Sang Penebus yang tergantung mati di kayu salib. Gereja menerima kekudusannya dari Dia, dari doa-Nya: Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Ku ... Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka daripada yang jahat ... Kuduskanlah mereka dalam kebenaran ... Dan Aku telah menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran. (Yoh 17:11, 15, 17-19). Dengan perkataan terakhir itu, Yesus menjelaskan bahwa Ia juga telah menderita untuk kekudusan Gereja. Dengan sesungguhnya Ia telah menyerahkan diriNya baginya untuk menguduskannya ... supaya Ia ...

Katekese Gereja Katolik: Gereja yang Satu

Gereja yang Satu I. Kesatuan dan Persatuan. Kesatuan Gereja mempunyai dua aspek yang saling berhubungan satu dengan yang lain; Gereja itu satu baik ke luar maupun ke dalam. Bahwa Gereja itu keluar hanya satu haruslah diartikan sebagai berikut: Untuk membawakan dan menyelesaikan Kerajaan Allah di tengah umat manusia, Kristus mendirikan hanya satu Gereja saja, dan bukan banyak gereja yang sangat berlainan. Tetapi Gereja itu juga hanya satu ke dalam. Ia satu di dalam ajarannya; kepada segala manusia ia mewartakan wahyu yang sama; dari semua orang ia menuntut pengakuan iman yang sama. Ia juga satu dalam pembagian rahmatnya; agar mengambil bagian pada   kehidupan ilahi, terbukalah bagi semua orang sumber-sumber yang sama dan di dalam upacara kebaktiannya ia mengumpulkan semua orang di sekeliling korban yang sama. Ia hanya satu dalam pemerintahannya; seluruh Gereja dipimpin oleh kewibawaan yang satu dan sama yang harus ditaati oleh semua orang.

Lebih Dekat Dengan Tuhan Yesus

Kita sekarang hidup di masa yang sulit sebagai seorang Katolik. Budaya-budaya masa sekarang menyampaikan pesan-pesan yang sangat berbahaya bagi kehidupan spiritual kita. Bila kita menjadi buta akan kebenaran, tampaknya kita akan berbalik arah dan mengejar “sukses” seperti yang ditentukan oleh dunia modern dan sekuler ketimbang mengejar kekudusan yang mana Allah sendiri memanggil kita kepada kekudusan tersebut.

Pengakuan Lutheran Akan Maria Bunda Allah dan Perawan Selamanya

Lutheran Confession menyatakan bahwa Maria adalah Bunda Allah dan Tetap Perawan. On account of this personal union and communion of the natures, Mary, the most blessed virgin, did not conceive a mere, ordinary human being, but a human being who is truly the Son of the most high God, as the angel testifies. He demonstrated his divine majesty even in his mother’s womb in that he was born of a virgin without violating her virginity. Therefore she is truly the mother of God and yet remained a virgin. (Formula of Concord, Solid Declaration 8:24)

Dari Ateis Menjadi Seorang Katolik - Kisah Joshua Horn

Horn sedang berlutut di hadapan Salib Yesus Kristus. "One man found salvation in a place he never thought he would." Photo by Stephanie Pellicano Bayangkan keterkejutan masyarakat bila Hillary Clinton bergabung dengan National Rifle Association, bila anggota Gereja Baptis Westboro ditemukan sedang bermain di sebuah bar gay atau bila Quentin Tarantino mengumumkan rencana untuk membuat film dokumenter Justin Bieber.

Kami Mati Karena Mewartakan Injil

Kami Mati Karena Mewartakan Injil Surat St. Petrus Baptista, OFM menjelang Kemartirannya Dari antara saudara-saudara yang ada di sini, kami berenam ditangkap dan dipenjarakan beberapa hari lamanya, bersama tiga orang Jepang dari Serikay Yesus, seorang dari antaranya telah mengucapkan profesi, yaitu Paulus Miki, dan umat Kristiani lainnya. Kami semuanya berjumlah dua puluh empat orang. Sekarang kami sedang di dalam perjalanan dalam bulan musim dingin yang hebat. Kami diiring dengan pasukan berkuda dengan pengawalan yang ketat. Selama hari-hari itu ada lebih dari dua ratus orang yang ditugaskan mengawal kami. Kendati demikian, kami amat terhibur dalam Tuhan; dan dengan sukacita kami berjalan terus karena dalam putusan hakim terhadap kami; dinyatakan bahwa kami harus disalibkan karena kami menentang perintah raja dan kami mewartakan hukum Allah; dan yang lainnya karena kami itu orang Kristiani. Yang ingin mati untuk Kristus, kini mendapat kesempatan. Maksud saya, umat Kris...

Logo Tahun Iman (11 Oktober 2012 – 24 November 2013)

Logo Tahun Iman 11 Oktober 2012 - 24 November 2012 Keterangan Logo :

Keuskupan Surabaya - Surat Gembala Tahun Iman 2012

Surat Gembala Tahun Iman Bagi Umat Katolik Keuskupan Surabaya (Dibacakan di semua gereja dan kapel di seluruh wilayah Keuskupan Surabaya, tanggal 6-7  atau 13/14 Oktober 2012) Para saudara terkasih, Bapa Suci Paus Benediktus XVI melalui Surat Apostolik dengan judul “ Porta Fidei ” (Pintu Kepada Iman) telah mengumumkan Tahun Iman, yang akan dimulai pada tanggal 11 Oktober 2012, dan akan ditutup pada Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam pada tanggal 24 November 2013. Perayaan Tahun Iman ini berkaitan dengan peringatan 50 tahun pembukaan Konsili Vatikan II dan 20 tahun sejak terbit buku Katekismus Gereja Katolik . Untuk di Keuskupan Surabaya, saya akan membukanya dengan perayaan Ekaristi pada tanggal 18 Oktober 2012 di Gua Maria Lourdes Puhsarang- Kediri pukul 23.00 wib.

Homili Minggu Biasa Ke-27 (7 Oktober 2012) oleh Pater Phil Bloom

Sebuah Injil yang Sulit dan Kontroversial Hari minggu ini kita mendapati sebuah Injil yang sulit dan kontroversial. Yesus menyatakan keutuhan seumur hidup perkawinan. Dia menyatakan itu dengan bahasa yang mungkin membuat kita tersentak, “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.” Kata-kata ini mengecewakan para pendengar Kristus dan kata-kata itu juga mengecewakan orang-orang sekarang. Sebelum berbicara mengenai pengajaran Yesus tentang pernikahan, saya akan melakukan kilas balik dan mempertimbangkan konteksnya. Pengajaran dramatis ini mengalir dari apa yang Yesus telah katakan kepada kita beberapa minggu terakhir:

Kisah Fatima - Aku Ingin Melihat Bunda Allah

Kisah Fatima - Aku Ingin Melihat Bunda Allah Oleh Pater Winfried Schneiderhahn, OSB St. Maria dari Fatima Fatuma adalah seorang gadis kecil Afrika. Orangtua dan hampir seluruh penduduk sedesanya adalah orang Islam. Meskipun demikian, dia bersama beberapa anak lain pergi ke sekolah misi yang terdapat di Luagala. Fatuma, disebut juga Fatima, adalah nama yang populer di antara kaum Ismail, karena itu ialah nama puteri Muhammad.

Cara Merenungkan Misteri-misteri Doa Rosario

Setiap kali berdoa Rosario, hampir selalu kita akan merenungkan misteri-misteri Kitab Suci yang dalam Doa Rosario terbagi atas Peristiwa Sedih, Peristiwa Gembira, Peristiwa Mulia dan yang paling baru yaitu Peristiwa Terang. Tentu ada di antara umat Katolik sekalian termasuk saya sendiri pernah mengalami kesulitan-kesulitan untuk merenungkan Misteri-misteri tersebut. Ada juga di antara umat Katolik termasuk saya sendiri yang seringkali hanya sekadar membaca Misteri-misteri tersebut tanpa mencoba untuk masuk ke dalamnya. Dua hari lalu teman saya menghibahkan sejumlah buku-buku tua yang bagus, salah satunya adalah buku doa berukuran kecil (buku saku) keluaran Januari 1999 yang berisi doa-doa dasar dan umum dalam Gereja Katolik. Dalam buku ini pula, saya temukan sebuah penjelasan cara-cara untuk merenungkan Misteri-misteri dalam Doa Rosario yang saya yakin bermanfaat untuk kita semua.

Katekese Berdoa Rosario

Doa Rosario terdiri dari doa-doa yang sangat indah: 1. Salib   yang menghiasi setiap Rosario mengingatkan kita akan cinta Yesus kepada kita, akan sengsara-Nya yang menebus dosa kita, dan akan kesempatan yang diberikan Yesus kepada kita untuk menjadi anak-anak Allah. Kita membuat tanda salib untuk bersyukur kepada Yesus dan untuk mengakui tiga misteri iman kita yang terpenting yaitu Tritunggal Mahakudus, Penjelmaan dan Penebusan. Kemudian dengan mengucapkan “ Syahadat Para Rasul ”, yaitu kedua belas pokok iman yang diwariskan kepada kita oleh Para Rasul, kita memperbaharui iman yang menjadi pegangan kita selama hidup dan pada saat kita mati.

Komentar terhadap 1 Raja-raja 2:19-20

Pemahkotaan Bunda Maria Sang Ratu oleh Tuhan Yesus Sang Raja. Perhatikan bahwa Bunda Maria duduk di sebelah kanan Tuhan Yesus. 1 Raja-raja 2:19-20 2:19. Batsyeba masuk menghadap raja Salomo untuk membicarakan hal itu untuk Adonia, lalu bangkitlah raja mendapatkannya serta tunduk menyembah kepadanya; kemudian duduklah ia di atas takhtanya dan ia menyuruh meletakkan kursi untuk bunda raja, lalu perempuan itu duduk di sebelah kanannya. 2:20. Berkatalah perempuan itu: "Suatu permintaan kecil saja yang kusampaikan kepadamu, janganlah tolak permintaanku." Jawab Raja kepadanya: "Mintalah, ya ibu, sebab aku tidak akan menolak permintaanmu."

Renungan Hari Ini