Selasa, 02 Oktober 2012

Info Post

Pemahkotaan Bunda Maria Sang Ratu oleh Tuhan Yesus Sang Raja. Perhatikan bahwa Bunda Maria duduk di sebelah kanan Tuhan Yesus.
1 Raja-raja 2:19-20
2:19. Batsyeba masuk menghadap raja Salomo untuk membicarakan hal itu untuk Adonia, lalu bangkitlah raja mendapatkannya serta tunduk menyembah kepadanya; kemudian duduklah ia di atas takhtanya dan ia menyuruh meletakkan kursi untuk bunda raja, lalu perempuan itu duduk di sebelah kanannya.
2:20. Berkatalah perempuan itu: "Suatu permintaan kecil saja yang kusampaikan kepadamu, janganlah tolak permintaanku." Jawab Raja kepadanya: "Mintalah, ya ibu, sebab aku tidak akan menolak permintaanmu."

Komentar:
Bukankah ini terlihat seperti hubungan Yesus dan Maria. Dalam tradisi Kerajaan Davidik (Kerajaan Daud), Sang Ratu Kerajaan tentulah seorang Ibu dari Sang Raja yang sedang memerintah, bukan istri atau selir Raja.

Yesus Kristus adalah Sang Raja yang memerintah selamanya, Ia adalah seorang keturunan Raja Daud. Dan dengan demikian, hukum Kerajaan Daud (bahwa Sang Ratu Kerajaan adalah Ibu dari Sang Raja) tetap berlaku pula. Allah sendiri telah menjanjikan pada Daud bahwa Kerajaan Daud tidak akan berkesudahan. Bila Yesus Kristus adalah Sang Raja, lalu siapakah Ratu-nya? Jelaslah Sang Ratu Kerajaan itu adalah Ibu-Nya, Bunda Maria sendiri.

Bacaan di atas juga menunjukkan dengan jelas bahwa kita dapat meminta bantuan kepada Bunda Maria supaya meneruskan permintaan kita kepada Kristus. Kristus sendiri mendengarkan permintaan ibu-Nya kala anggur habis saat pesta perkawinan di Kana. "Mintalah, ya ibu, sebab aku tidak akan menolak permintaanmu."