Selasa, 20 Juli 2010

Info Post
Dogma Maria yang lahir dan mati tanpa noda dosa adalah dogma yang paling ditentang oleh kaum Protestan. Dasar kekuatirannya adalah bila Maria tidak berdosa, maka Yesus bukanlah juru selamat Maria. Pandangan seperti ini sangat keliru. Maria diselamatkan oleh Yesus, akan tetapi bagaimana dia diselamatkan adalah pertanyaan yang memerlukan penjelasan dan klarifikasi lebih lanjut.

Kita akan membedah dogma ini dalam tiga bagian:
  1. Maria telah terjaga dan bebas dari noda dosa asal sejak awal dia diciptakan.
  2. Dogma ini hanya menjelaskan mengenai dosa asal, akan tetapi ada doktrin gereja yang menjelaskan bahwa Maria tidak pernah ternoda oleh dosa, baik dosa pribadi atau karena perbuatannya sendiri.
  3. Keistimewaan ini dikaruniakan dalam konteks perbuatan dan pengorbanan Yesus. Istilah yang tepat untuk menggambarkan peran Maria mungkin adalah ‘proto-aktif’. Pengorbanan Yesus diaplikasikan kepada kita sebagai penebusan (penghapusan) dosa, sedangkan kepada Maria dalam wujud penjagaan terhadap dosa. Pengorbanan Yesus diwujudkan dengan cara menjaganya dari dosa. 
Umat Protestan menentang dogma ini karena mereka mengira dogma ini tidak terdapat dalam alkitab. Mereka menggunakan Rom 3:23 untuk mengatakan bahwa semua orang tanpa terkecuali telah berdosa. Mereka khawatir bahwa dengan dogma ini berarti Maria tidak memerlukan juru selamat dan tidak perlu diselamatkan oleh Yesus. Ini adalah pengertian yang salah dan tidak benar, dogma ini tidak mengajarkan bahwa Maria tidak memerlukan juru selamat, justru sebaliknya Yesus adalah juru selamat Maria. Maria diselamatkan dengan cara yang lebih sempurna dari semua orang yang diselamatkan. Inilah yang perlu kita pelajari dan
ketahui. Pertama-tama mari kita lihat dogma ini dalam kitab suci. Pertama kita simak apa yang dimaksud dengan ‘semua telah berdosa’ dalam kitab Roma:
 Rom 3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
St. Paulus tentu bermaksud mengatakan ‘semua’ tidak dalam arti 100%, karena tidak mungkin semua manusia telah berdosa. Kita mengetahui secara pasti bahwa Yesus tidak berdosa, Adam dan Hawa juga tidak berdosa sebelum kejaTuhan mereka ke dalam dosa. Jadi yang dimaksud bukan ‘semua’ dalam arti dari awal sampai akhir, karena ini akan mencakup semua manusia termasuk Yesus, Adam, Hawa dan juga Maria.

Mari kita ke tipelogi Tabut (peti) Perjanjian dalam PL. Typology = tipelogi (Typus) adalah sebutan bagi pribadi-pribadi dan atau kejadian-kejadian yang memiliki hubungan parallel antara PL dan PB atau telah diantisipasikan dalam PL dan ditemukan jawabannya di dalam PB. Dengan menggunakan istilah yang mungkin sudah sering kita dengar: “PB tersembunyi di dalam PL dan PL menjadi nyata dan diterangkan di dalam PB”. Ini adalah Tradisi umat Kristen (Katolik) memandang KS sejak awal lahirnya gereja. Tuhan telah menjaga Peti Perjanjian yang berisikan Firman Allah dan roti yang jatuh dari surga dari kenajisan dan memerintahkan agar kesuciannya selalu terjaga. Ketika lembu tergelincir dan Uza ingin menjaga agar Tabut tidak jatuh, setelah ia menyentuh Tabut, Uza dihukum mati.
2Sam 6:6 Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir.
2Sam 6:7 Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.
Coba bandingkan Peti Perjanjian yang membawa firman Allah dengan Peti (Maria) yang mengandung Firman Allah yang hidup yaitu Yesus. Tentu akan lebih suci dan bersih dari kenajisan apalagi dosa, karena muatannya lebih suci dan lebih penting yaitu Yesus yang adalah Allah sendiri. Seperti Tuhan tidak membiarkan Peti Perjanjian bernoda dan ternajiskan demikian pula Tuhan tidak akan membiarkan Maria (Peti Perjanjian Baru) yang mengandung dan memberikan darah dan daging yang mengalir dalam tubuh Yesus, ternajiskan oleh noda dosa. Ketika Adam masih berada di Taman Firdaus sebelum berbuat dosa, Adam dapat melihat dan bercakap-cakap dengan Tuhan, bahkan berjalanjalan bersama-Nya di taman Firdaus. Pengusiran Adam keluar dari Firdaus menunjukkan bahwa dosa tidak dapat berada dekat atau bersama dengan Tuhan. Karena dosa, maka Adam dan Hawa diusir dari hadirat (taman firdaus) Tuhan.

Yesus adalah buah rahim Maria, karena itu tidak mungkin Maria ternoda oleh dosa dan ini menunjukkan bahwa Maria bebas dari segala macam dosa. Tuhan telah memilih Maria untuk menjalankan tugas sebagai Bunda putera-Nya, tentu Tuhan memilih Maria dengan persyaratan yang ketat dan kemudian membekalinya dengan persyaratan ketat agar Maria mampu menjalani jabatan dan tugasnya dengan baik dan sempurna. Siapakah kita sehingga sampai berani mencurigai atau kurang percaya bahwa Tuhan telah memilih Maria dan juga mempersiapkannya untuk melakukan tugasnya ? Apakah Tuhan tidak mampu mempersiapkan Maria untuk menjalankan tugasnya ? Bila ada mahluk yang mampu untuk memilih dan membekali seseorang untuk melakukan suatu tugas, siapa lagi yang dapat melakukannya dengan sempurna jika bukan Tuhan. Jika manusia mampu menciptakan pesawat dan mempersiapkan astronot untuk dapat melaksanakan tugasnya terbang ke bulan dan pulang ke bumi dengan selamat, amatlah mudah bagi Tuhan untuk menciptakan Maria yang bebas dari noda dosa Adam dan untuk menjaganya agar tidak berdosa. 

Malaikat Gabriel menyapa Maria dengan nama ‘Penuh Rahmat’ dan bukan dengan nama kelahirannya yaitu Maria (Luk 1:28). Ini menunjukkan bahwa Tuhan telah memenuhi Maria dengan rahmat. Seorang manusia yang penuh (tidak kurang, sudah dipenuhi) dengan rahmat tidak menyisakan celah bagi dosa, karena setiap kali manusia berbuat dosa manusia kehilangan sebagian dari rahmat Tuhan yang akan membuat manusia akan dan harus menjauhi Tuhan. Maria yang penuh dengan rahmat berarti selalu bersama dengan Tuhan. Sama seperti Adam sebelum jatuh ke dalam dosa, penuh dengan rahmat Tuhan dan selalu bersama-sama dengan Allah. Sekali saja Adam berbuat dosa, dia diusir dari hadirat Tuhan (menjauhi Tuhan).
LAI Terjemahan Baru
Luk 1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
King James Version
Lk 1:28 And the angel came in unto her, and said, Hail, thou that art highly favoured, the Lord is with thee: blessed art thou among women.
Walaupun terjemahan LAI terasa sedikit berbeda dan kehilangan bagian “terpujilah engkau diantara wanita” akan tetapi masih terlihat bahwa Maria adalah penuh dengan rahmat dan “. . . Tuhan menyertai engkau.” Tetap memperlihatkan maksud malaikat yang mengetahui bahwa Maria adalah penuh dengan rahmat. Dalam bahasa Yunani, kata ‘penuh rahmat’ yang digunakan dalam ayat ini adalah ‘Kecharitomene’ yang berarti : “kesempurnaan rahmat untuk selamalamanya.” Berarti Maria adalah penuh dengan rahmat hingga akhir hidupnya. Lihat terjemahan yang benar pada Alkitab Katolik berbahasa Inggris Versi Douay Rheims.
Lk 1:28 And the angel being come in, said unto
her: Hail, full of grace, the Lord is with thee:
blessed art thou among women.

Hail, full of grace, the Lord is with thee:
Hail = Ave = salam
Full of grace = gratia plena = penuh rahmat,
the Lord is with thee : blessed art thou amongwomen = Tuhan besertamu : terpujilah engkau diantara wanita.
Bila digabung menjadi :
"Salam, penuh rahmat, Tuhan besertamu: terpujilah engkau diantara wanita.” Dalam satu kalimat ini sangat jelas maksud malaikat Gabriel menggantikan nama Maria menjadi “full of grace / penuh rahmat” dan kemudian berkata bahwa Maria adalah bersama Tuhan. Apakah ini sekedar sapaan basa-basi? Apa maksud Gabriel dengan menggantikan nama Maria menjadi ‘penuh rahmat’? Apa maksudnya dengan berkata ‘Tuhan bersertamu’? Maksud malaikat Gabriel tidak lainadalah bahwa Maria adalah tanpa noda dosa dan karena itu selalu bersama dengan Tuhan.

Tentu banyak orang Protestan yang tidak akan mengerti ayat ini karena alkitab yang dibacanya tidak lagi menerjemahkan kata ‘kecharitomene’ sesuai makna sebenarnya. Itulah mengapa penjelasan ini kadang tidak dapat diterima oleh mereka. Akan tetapi dengan pengertian tipelogi kita dapat membuktikan bahwa Maria adalah tanpa dosa. Mengapa mereka heran bila mendengar kata ‘tanpa dosa’ ? Apakah karena Maria tanpa dosa kemudian Maria tidak memerlukan juru selamat? Yang artinya Maria secara otomatis sudah diselamatkan? Pengertian seperti ini tidak benar dan sama sekali bertentangan dengan ajaran gereja, Maria telah diselamatkan Yesus dengan cara penyelamatan yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan kita. 

Analogi dibawah ini mungkin dapat membantu memperjelas pengertian kita tentang cara penyelamatan Yesus terhadap Maria. Bila saya sedang berjalan dan tiba-tiba terperosok ke dalam satu lubang yang dalam, kemudian anda datang dan menarik saya keluar dari lubang tersebut maka anda adalah juru selamat yang telah menyelamatkan saya dari lubang tersebut. Namun ada cara lain untuk menyelamatkan saya dari bahaya lubang yang sama, yaitu secara ‘Proto-aktif’ anda berjalan bersama saya, dan sebelum saya jatuh ke dalam lubang tadi, anda telah menahan saya sehingga tidak jatuh ke dalam lubang tsb. Ini berarti bahwa anda telah menyelamatkan saya SEBELUM saya jatuh. Artinya, pada contoh kedua saya telah diselamatkan dengan cara yang lebih sempurna dari contoh yang pertama. Begitu juga dengan Maria, pada halaman-halaman sebelumnya saya menggunakan istilah ‘Proto-aktif’, dan inilah yang saya maksudkan. Maria diselamatkan oleh Yesus sebelum Maria jatuh ke dalam lubang. Apakah ini berarti saya terkotori oleh kotoran yang berada di dalam lubang tersebut ? Tidak ! Apakah Maria terkena noda dosa ? juga tidak ! Ini berarti bahwa manusia yang tidak berdosa pun masih memerlukan juru selamat. Maria adalah satu-satunya manusia yang diselamatkan dengan cara yang lebih sempurna. Juru Selamat menyelamatkan kita dari dosa dan kotornya dosa.

Juru Selamat menyelamatkan Maria sebelum jatuh ke dalam dosa tanpa terkena dosa. Keduanya bersifat menyelamatkan, keduanya membutuhkan Yesus sebagai sang Juru Selamat. Jadi Yesus benar-benar adalah juru selamat Maria dan ketakutan bahwa Maria tidak membutuhkan juru selamat adalah tidak benar. Maria adalah Peti Perjanjian Baru, mari kita lihat dimana letaknya dalam Alkitab. 
Luk 1:56  
Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.
2 Sam 6:11  
Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya.

Luk 1:43  
Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
2 Sam 6:9  
Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada TUHAN, lalu katanya: "Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?"

Luk 1:44 
Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
2 Sam 6:14  
Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.
2 Sam 6:15  
Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala.
Sebuah renungan. Bila kita memiliki kemampuan untuk menciptakan ibu kita sendiri dan menjaganya dari cacat dan noda dosa, apakah kita akan melakukannya ? Tentu ? Sayangnya kita tidak mampu berbuat demikian. Namun Yesus mampu dan itulah yang dilakukanNya ! Berikut ini adalah beberapa penampakan yang menguatkan dan membuktikan konfirmasi Maria tanpa noda dosa yang telah diakui oleh Gereja beserta dengan mukjizat-mukjizatnya.
  1. Lourdes, Perancis : Maria memperkenalkan diri sebagai “Saya yang tanpa noda dosa”.
  2. Fatima, Portugal: Maria menunjukkan bahwa dunia sebaiknya didedikasikan kepada hati tak bernoda Maria.
  3. Quadalupe, Mexico: Pada perayaan hari Maria tanpa dosa, muncul gambar pada jubah Juan Diego yang menggambarkan Maria sedang menginjak seperempat bulan yang gelap, seperti symbol dewa ular orang-orang Indian Aztec / Mexico seperti diilustrasikan di Kej 3:15.
Keterangan:
Tulisan ini adalah salinan dari Chapter IV buku "Maria Dalam Kitab Suci" karya Tony Bamboe (moderator ekaristi dot org).