Langsung ke konten utama

Ordo Santa Clara (OSC – Claris)


Ordo Santa Clara adalah:
Tarekat yang didirikan oleh Santa Clara dari Assisi- Italia. Seorang puteri bangsawan yang hidup tahun 1194-1253. Ia seorang yang teguh, kuat dalam iman, tegas, kukuh dalam mewujudkan cita-cita panggilan hidup, penuh kasih, perhatian, dan pelayanan terhadap sesama.
Pada tanggal 18 Maret 1212, ia lari meninggalkan istana orang tuanya dan menanggalkan status kebangsawanannya untuk memulai suatu hidup baru, yakni hidup dalam kemiskinan dan kedinaan, hidup dalam kesunyian dan doa, hidup dalam penyerahan diri total kepada Kristus.
Dialah wanita pertama dalam Gereja yang menyusun sendiri Anggaran Dasar bagi para saudari rohaninya yang kemudian diresmikan oleh Paus Innocentius IV pada tanggal 9 Agustus 1253 – Dua hari sebelum wafatnya.
Clara diresmikan sebagai orang kudus oleh Paus Alexander IV – sahabat dan pendukung cita-citanya pada tahun 1255. Setiap tanggal 11 Agustus, Gereja memperingati wafat Santa Clara.


Ordo Santa Clara merupakan:
Ordo ke-2 menurut kronologis dalam keluarga besar Fransiskan. Ordo yang secara utuh menyeluruh terarah kepada gaya hidup bersemadi (Ekslusif Kontemplatif): Meletakkan Firman (Tuhan Yesus Kristus) dalam hati dan hati dalam Allah yaitu memberikan kesaksian tentang Kristus yang bersemadi di gunung seorang diri bersama Bapa yang amat berkenan kepadanya.

Para Suster Ordo Santa Clara adalah:
Pribadi-pribadi yang mau dan berusaha untuk melanjutkan apa yang telah dicita-citakan, dirintis, dan yang telah diwujudkan oleh Santa Clara Assisi bersama puteri-puteri rohaninya yang pertama selama hidup di biara kecil San Damiano, Wasiat dan beberapa surat pribadi yang ditujukan kepada pengikutnya.
Dengan menepati kemiskinan dan kerendahan Tuhan Yesus Kristus serta IbuNya, yakni:
  1. Hidup dalam kesunyian dan ketersembunyian; hidup terpisah dari dunia ramai namun merangkul dunia melalui semadi.
  2. Hidup dalam semangat doa, kebaktian yang suci dan ulah tapa.
  3. Hidup dalam kesederhanaan: melaksanakan kerja sederhana (membuat hosti, pakaian liturgi, mengolah kebun, menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan rumah retret).
  4. Hidup dengan saling melayani serta semangat persaudaraan yang gembira, inilah, kami para suster Ordo Santa Clara mewujudkan cita-cita Santa Clara.
Dalam Ordo Santa Clara:
Masing-masing biara merupakan biara otonom. Namun demikian, biara-biara itu membentuk Federasi-federasi atau asosiasi-asosiasi. Ordo Santa Clara di Indonesia (Pacet dan Yogyakarta) merupakan anggota asosiasi di kawasan Asia-Oceania.

Alamat:
1. BIARA SANTA CLARA
Pacet – Sindanglaya, Cianjur 43253 Jawa Barat
Telp. 0263-512237, Fax. 0263-511067 E-mail: pacetosc@yahoo.com 
2. BIARA SANTA CLARA
Gang Mawar DP. I – 474 Santren, Mrican, Yogyakarta 55281
Telp. 0274-565909

Sumber: Pamflet Promosi Panggilan OSC 
Gambar:  75 Tahun Ordo Santa Clara Hadir di Indonesia - ofm.or.id

Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...

Perisai Lambang Kepausan (Coat of Arms) Paus Leo XIV

  Lambang Paus Leo XIV terdiri dari perisai yang dibagi menjadi dua sektor, yang masing-masing membawa pesan yang mendalam. Di sisi kiri, dengan latar belakang biru, terdapat bunga lili putih bergaya, simbol tradisional kemurnian dan kepolosan. Bunga ini, yang sering dikaitkan dengan Perawan Maria, langsung membangkitkan dimensi Maria dalam spiritualitas Paus. Ini bukan sekadar seruan pengabdian, tetapi indikasi yang tepat tentang sentralitas yang ditempati Perawan Maria yang Terberkati dalam cara Gereja: model mendengarkan, kerendahan hati, dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Di sisi kanan perisai, dengan latar belakang putih, digambarkan Hati Kudus Yesus, tertusuk anak panah dan terletak di atas buku yang tertutup. Gambar ini, yang intens dan penuh makna, merujuk pada misteri pengorbanan penebusan Kristus, hati yang terluka karena cinta kepada manusia, tetapi juga pada Sabda Tuhan, yang diwakili oleh buku yang tertutup. Buku yang tertutup ini menunjukkan bahwa kebenaran ...