Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

Paus Benediktus XVI: Kita Mengerti Karena Kita Telah Percaya

Pada hari Minggu (26 Agustus 2012), Paus Benediktus berdoa Angelus bersama dengan umat beriman yang berkumpul di kediaman musim panas Paus di Kastil Gandolfo. Sebelum mendaraskan doa Marian, Bapa Suci berefleksi mengenai bacaan hari itu. Injil hari itu berhungan dengan cerita mengenai reaksi murid-murid Kristus terhadap pembicaraan Yesus mengenai Roti Hidup. Banyak murid-murid meninggalkan Yesus. Paus berkata hal ini karena wahyu Kristus bahwa Ia adalah “Roti Hidup yang turun dari surga” tidak dapat diterima oleh mereka. Mereka memahami kata-kata Yesus dalam sense materi ( sense seperti Kanibalisme, red), ketika dalam realitas kata-kata tersebut adalah wahyu mengenai Misteri Paskah Yesus. Para Rasul, bagaimanapun juga, tetap bersama dengan Tuhan. Paus Benediktus, mengutip St. Agustinus, berkata bahwa Para Rasul memahami bahwa Yesus memiliki perkataan hidup yang kekal karena mereka telah lebih dulu percaya.

Tentang Blog Ini

Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Homili Minggu Biasa Ke-21 (26 Agustus 2012) oleh Pater Phil Bloom

Yesus Memberikan Komuni Kudus di Lidah Para Rasul - Luca Signorelli (1512) Yesus menawarkan keselamatan baik material maupun spiritual. Ia mengundang kita kepada perjamuan-Nya – Perjamuan Anak Domba. Seperti yang akan kita lihat, perjamuan ini memiliki dimensi fisik dan spiritual. Kita telah mempelajari Yohanes, Pasal 6 – Yesus Sang Roti Kehidupan. Lebih jauh kita telah melihat: 1) bahwa Yesus sendiri Roti yang dapat memuaskan rasa lapar kita, 2) bahwa Yesus adalah “Roti yang turun dari Surga” untuk penebusan – sehingga kita dapat memasuki hubungan dengan Bapa dan 3) bahwa menerima Yesus dalam Kurban Kudus Ekaristi adalah perlu untuk kehidupan kekal. “... jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.” (Yoh 6:53)

Respon Singkat Atas Artikel Mengenai Kejatuhan Konstantinopel

Kaisar Constantine XII - Pengepungan Konstantinopel oleh Sultan Mehmet II Seorang teman menanyakan kebenaran cerita mengenai kejatuhan Konstantinopel yang dijelaskan secara singkat dalam teks berikut ini terutama pada bagian bahwa syarat untuk mendapatkan bantuan dari Kristen di barat adalah menundukkan diri kepada Paus Roma.

Kisah-kisah Para Kudus dan Binatang - 2

Lanjutan dari artikel sebelumnya:  Kisah Para Kudus dan Binatang - 1 4. St. Korbinianus dan Beruang St. Korbinianus St. Korbinianus dan Beruang St. Korbinianus (s:wikipedia.org) St. Korbinianus lahir di Châtres, Prancis, pada tahun 680. Ayahnya bernama Waldegiso yang meninggal saat St. Korbinianus masih anak-anak. Tidak banyak yang kita ketahui dari masa muda St. Korbinianus. Dia hidup sebagai pertapa selama 14 tahun di Gereja St. Germanus di Châtres. St. Korbinianus terkenal akan kekudusannya, sebagai pembuat mujizat dan sebagai pembimbing spiritual.

Kisah-kisah Para Kudus dan Binatang - 1

Dalam riwayat hidup sejumlah Para Kudus, kita dapat menemukan kisah-kisah menarik antara Para Kudus tersebut dengan binatang-binatang. Kisah-kisah tersebut seringkali menampakkan kekudusan Para Kudus sendiri sekaligus kemuliaan Allah. Saya berusaha mendokumentasikan beberapa kisah Binatang dan Para Kudus yang ada. 1. St. Fransiskus Assisi dan Serigala di Kota Gubbio St. Fransiskus Assisi dan Serigala kota Gubbio (s: austeni.blogspot.com) Kisah pertama tentulah kita angkat dari santo pelindung lingkungan hidup Gereja, yaitu St. Fransiskus Assisi, yang terkenal sangat dekat dengan para binatang-binatang. Seringkali diceritakan bahwa St. Fransiskus Assisi tidak hanya mewartakan kabar gembira kepada orang-orang saja tapi juga kepada burung-burung dan ikan-ikan. Burung-burung dan ikan-ikan ini dengan setia mendengarkan khotbah St. Fransiskus Assisi dan baru pergi bila St. Fransiskus Assisi selesai berkhotbah dan menyuruh mereka pergi. Kisah interaksi St. Fransiskus dengan binat...

Berdoa Untuk Gereja-Gereja Teraniaya

Gereja St. Yohanes Baptista Parung (sumber:hidupkatolik.com) GERAKAN DOA SOLIDARITAS 40 HARI BAGI GEREJA-GEREJA YANG TERANIAYA OLEH IMANNYA. Mari berdoa selama 40 hari penuh mulai hari ini, 20 Agustus s/d 28 September sebelum Pesta Malaikat Agung dengan cara yang sederhana.. 1x Bapa Kami, 3x Salam Maria, 1x Kemuliaan + St. Mikael tentara surgawi doakanlah kami.

Tujuh Poin Checklist bagi Para Ayah Katolik

Kali ini Indonesian Papist menemukan sebuah artikel menarik bertemakan keluarga Katolik yang berbicara mengenai poin-poin penting yang harus dilakukan oleh seorang ayah Katolik dalam keluarga. Artikel ini ditulis oleh Mr. Randy Hain , penulis buku The Catholic Briefcase , di situs The Integrated Catholic Life . Artikel ini sendiri relevan juga dibaca oleh para pria dewasa yang sudah merencanakan untuk berkeluarga maupun yang belum. Saya berkesempatan untuk menerjemahkan bebas artikel tersebut sembari memberikan tambahan penjelasan yang relevan. Silahkan artikel ini dibaca pelan-pelan dengan tenang. Bila berkenan terhadap artikel ini silahkan share/berbagi dengan suami atau ayah anda masing-masing. Semoga artikel ini bermanfaat. Selamat membaca!

Patriotisme dan Nasionalisme Menurut Katolik

Kemarin (17 Agustus 2012) saya bertanya-tanya bagaimana pandangan Katolik mengenai patriotisme dan nasionalisme. Lalu saya mencoba browsing dan kemudian menemukan penjelasan-penjelasan berikut ini. Ada hal yang menarik terkait Nasionalisme dan Patriotisme. Dalam Katolik, salah satu dari keduanya adalah keliru dan yang lainnya adalah kebajikan Kristiani ( Christian Virtue ).

Doa untuk Tanah Air

Indonesian Papist mengucapkan: DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-68 (1945-2013) Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk MERDEKA. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. (Gal 5:13)

Kisah Uskup Pavlos Meletiev (1880-1962): Dari Uskup Ortodoks Rusia menjadi Uskup Katolik Rusia

Kisah Uskup Pavlos Meletiev (1880-1962): Dari Uskup Ortodoks Rusia menjadi Uskup Katolik Rusia (Ortodoks Rusia Dalam Persatuan Dengan Roma) Dari Solovetski ke Roma, Kisah Seorang Peziarah Rusia Bukan rahasia umum lagi bahwa Gereja Ortodoks Rusia – entah itu yang berada dalam yurisdiksi Kepatriarkan Moskow maupun yang berada dalam yurisdiksi ROCOR (Russian Orthodox Church Outside Russia – Gereja Ortodoks Rusia di luar Rusia) – memiliki sentimen negatif terhadap Gereja Katolik. Bahkan ada pula yang mengatakan Gereja Ortodoks Rusia itu anti-Katolik. Namun, di balik itu, sejarah mencatat terjadinya konversi (perpindahan) kaum tertahbis dan kaum awam Ortodoks Rusia ke dalam Gereja Katolik, secara khusus ke dalam Gereja Katolik Rusia.

Respon terhadap Artikel Komparasi Katolik Roma dan Ortodoks Timur bag. I

Salah seorang sahabat Katolik saya mengirimkan saya sebuah artikel yang berisi komparasi (perbandingan) antara Katolik Roma, Ortodoks Timur dan Protestan. Artikel ini dibuat oleh seorang Ortodoks Timur dari yurisdiksi ROCOR (Russian Orthodox Church Outside Russia). Sayangnya, informasi yang diberikan mengenai Katolik Roma banyak sekali yang tidak sesuai fakta, salah kaprah dan cenderung menyesatkan. Oleh karena itu, saya akan memberikan respon atas tulisan tersebut di artikel ini. Saya di sini hanya akan membahas komparasi Katolik Roma dengan Ortodoks Timur.

Berdoa, Berdoa dan Berdoa

Paus Benediktus XVI Berdoa "If you then, being evil, know how to give good gifts to your children, how much more shall your Father which is in heaven give good things to them that ask him?' (Mt. 7:11). He says good things, because God does not give all things to them that ask Him, but only good things." (St. Thomas Aquinas, Doctor of the Church) "Above all I recommend to you always, recollection, that holy solitude, that inner sacred desert in which your soul ought always to be alone in the bosom of the heavenly Father, in the silence of faith and holy love." (St. Paul of the Cross)

Bolehkah Novena atau Praktik Devosi Diselipkan atau Digabungkan ke dalam Misa Kudus?

Untuk menjawab pertanyaan ini, Indonesian Papist akan mengutip pernyataan dari dokumen resmi Gereja berikut ini (silahkan klik link untuk membacanya langsung dari situs resmi Vatican): DIRECTORY ON POPULAR PIETY AND THE LITURGY PRINCIPLES AND GUIDELINES 13. The objective difference between pious exercises and devotional practices should always be clear in expressions of worship. Hence, the formulae proper to pious exercises should not be commingled with the liturgical actions. Acts of devotion and piety are external to the celebration of the Holy Eucharist, and of the other sacraments.

“Kelompok Kategorial” Menurut Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik

Sulit untuk menemukan istilah “Kelompok Kategorial” atau “Kelompok Kategorial Katolik” dalam dokumen-dokumen resmi Gereja Universal. Tampaknya istilah ini (dan juga istilah kelompok kategorial) hanya umum berlaku di Indonesia, diperkenalkan dalam rangka melaksanakan reksa pastoral Gereja Indonesia.     Di samping itu, terdapat pula perbedaan definisi mengenai “Kelompok Kategorial Katolik” ini dalam berbagai paroki. Dalam artikel ini akan diangkat beberapa contoh.

Renungan Hari Ini