Senin, 24 Desember 2012

Info Post
Joseph Ratzinger Saat Berusia 5 Tahun
Surat tua yang baru-baru ini ditemukan dari Joseph Ratzinger kecil kepada Bayi Yesus mengungkapkan keinginan Sang Paus kala berusia 7 tahun untuk menjadi seorang imam dan juga mengungkapkan devosinya kepada Hati Kudus.
Dear Baby Jesus,
Quickly come down to earth. You will bring joy to children. Also bring me joy. I would like a Volks-Schott, green clothing for Mass and a heart of Jesus. I will always be good.
Greetings from Joseph Ratzinger

Terjemahan:
Bayi Yesus Yang Terkasih,
Bersegeralah turun ke bumi. Engkau akan membawakan sukacita kepada anak-anak. Juga membawakanku sukacita. Aku akan menyukai Volks-Schott, pakaian hijau untuk Misa dan sebuah hati Yesus. Aku akan selalu jadi baik.
Salam dari Joseph Ratzinger.
Catholic News Agency memberikan penjelasan singkat mengenai permintaan Natal Ratzinger kecil:
Hal pertama yang Paus inginkan adalah sebuah Schott, salah satu dari buku doa pertama dengan teks Misa dalam bahasa Jerman dan teks paralel dalam bahasa Latin. Pada waktu itu, terdapat dua edisi di Jerman, satu untuk orang dewasa dan satu untuk anak-anak.

Joseph Ratzinger dan Georg Ratzinger Pada Saat Merayakan Misa Perdana Mereka
Ratzinger kecil juga meminta “pakaian hijau untuk Misa”. Paus dan saudara-saudarinya terbiasa bermain “permainan imam”, dan ibu mereka, seorang penjahit, membantu mereka dengan membuatkan pakaian yang sama dengan yang dipakai oleh para imam. Info ini berdasarkan wawancara Inside The Vatican dengan saudara Paus, Mgr. Georg Ratzinger, beberapa tahun lalu.

Ratzinger kecil juga meminta hati Yesus, merujuk kepada sebuah gambar Hati Kudus di mana keluarganya memiliki devosi mendalam kepada Hati Kudus.

Permintaan ini, menurut korazym.org yang mempublikasikan surat tersebut, merupakan permintaan yang tidak biasa untuk seorang anak kecil berusia 7 tahun yang umumnya meminta mainan atau permen yang mana mainan dan permen tersebut selalu ada untuk ketiga saudaranya kala Natal.

Surat tua ini ditemukan selama renovasi sebuah rumah yang menjadi tempat tinggal Paus Benediktus XVI kala Beliau masih menjadi seorang professor di Regensburg, dan surat ini dipublikasikan pada tanggal 18 Desember yang lalu. Surat ini disimpan oleh saudari Paus, Mary, setelah rumah Paus tersebut dialihkan menjadi sebuah museum kecil yang didedikasikan kepada Paus.

“Paus sangat senang menemukan surat [tersebut] dan isinya membuat Beliau tersenyum,” kata sekretaris Paus, Monsinyur Georg Gaenswein.

Pax et Bonum