Langsung ke konten utama

Paus Fransiskus Akan Merayakan Misa Kamis Putih di Penjara


Pada Kamis Putih, tanggal 28 Maret 2013, Bapa Suci Fransiskus akan merayakan Misa Krisma di Basilika St. Petrus pada pagi hari dan kemudian pada pukul 17.30 waktu Roma merayakan Misa Kamis Putih di Penjara Orang Muda Casal del Marmo. Paus Fransiskus dikabarkan akan membasuh kaki 12 orang penghuni penjara tersebut. Sementara itu, Perayaan Pekan Suci lainnya akan dirayakan seturut tradisi.

Pada masa pelayanannya sebagai Uskup Agung Buenos Aires, Kardinal Bergoglio (Paus Fransiskus) terbiasa merayakan Misa di penjara, rumah sakit atau rumah sakit khusus kaum miskin dan terpinggirkan. Dengan merayakan Misa Kamis Putih di Casal del Marmo, Paus Fransiskus akan melanjutkan kebiasaannya yang dicirikan dengan kesederhanaan.

Menurut tradisi, Misa Kamis Putih dirayakan di Basilika St. Yohanes Lateran yang merupakan tahta katedral Paus Roma. Berdasarkan tradisi pula, para paus sebelumnya membasuh 12 imam pensiun / tua di Keuskupan Roma pada Misa Kamis Putih.

Selain karena kebiasaannya yang seperti itu, tampaknya Paus Fransiskus memilih merayakan Misa Kamis Putih di penjara karena konklaf yang “terlambat” sehingga belum sempat melaksanakan ritus khusus pengambilan tahta Basilika St. Yohanes Lateran. Dengan kata lain, Beliau belum “menduduki” tahta katedralnya. 

Paus Emeritus Benediktus XVI kala merayakan Misa Minggu Prapaskah ke-4 di Casal del Marmo
Sebagai informasi tambahan, pada tanggal 18 Maret 2007, pada Minggu Prapaskah ke-4 (Laetare Sunday – Minggu Sukacita), Paus [Em.] Benediktus XVI juga merayakan Misa di Kapel Bapa Maharahim di Penjara Orang Muda Casal del Marmo. Silahkan lihat foto-foto Paus Benediktus XVI mengunjungi Casal del Marmo di artikel ini.
 



Pax et Bonum

Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...

“Kelompok Kategorial” Menurut Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik

Sulit untuk menemukan istilah “Kelompok Kategorial” atau “Kelompok Kategorial Katolik” dalam dokumen-dokumen resmi Gereja Universal. Tampaknya istilah ini (dan juga istilah kelompok kategorial) hanya umum berlaku di Indonesia, diperkenalkan dalam rangka melaksanakan reksa pastoral Gereja Indonesia.     Di samping itu, terdapat pula perbedaan definisi mengenai “Kelompok Kategorial Katolik” ini dalam berbagai paroki. Dalam artikel ini akan diangkat beberapa contoh.