Langsung ke konten utama

Perisai Lambang Kepausan (Coat of Arms) Paus Fransiskus

  
  


Paus Fransiskus tetap mempertahankan perisai lambangnya saat menjadi Kardinal dan Uskup Agung Buenos Aires.

Emblem Serikat Yesus (Yesuit), serikat di mana Paus Fransiskus menjadi anggotanya, diletakkan di bagian atas perisai. Emblem tersebut adalah gambar sebuah matahari bersinar dengan huruf "IHS", yaitu monogram dari nama Yesus Kristus. Sebuah salib diletakkan di atas huruf H dari monogram tersebut sementara tiga paku suci diletakkan di bawah monogram tersebut.

Di bagian kiri bawah perisai terdapat gambar sebuah bintang yang berdasarkan tradisi heraldik menyimbolkan Santa Perawan Maria, Bunda Yesus Kristus dan Bunda Gereja. Di sisi kanan bawah perisai terdapat gambar spikenard (tanaman seperti anggur), sebuah tanaman aromatik, yang menyimbolkan St. Yosef, Pelindung Gereja Universal. Berdasarkan tradisi ikonografi spanyol, St. Joseph digambarkan memegang sebuah cabang tanaman spikenard di tangannya.

Dengan menempatkan dua simbol ini di perisai kepausannya, Paus Fransiskus hendak menunjukkan devosi pribadinya secara khusus kepada St. Perawan Maria dan St. Yosef.

Motto Bapa Suci,  “Miserando Atque Eligendo”, "Memandangnya dengan kerahiman dan memilihnya" diambil dari homili St. Beda mengenai kisah Yesus memanggil St. Matius Penulis Injil. “Vidit ergo lesus publicanum et quia miserando atque eligendo vidit, ait illi Sequere me” (Yesus melihat seorang penagih pajak dan saat Ia menatapnya dengan kerahiman dan memilihnya, Ia berkata kepadanya: Ikutlah aku).

Homili St. Beda, yang dibacakan pada Pesta St. Matius, adalah sebuah penghormatan terhadap kerahiman ilahi Yesus Kristus dan signifikan bagi Bapa Suci dalam perjalanan spiritualnya. Berdasarkan sebuah komunike yang menjelaskan Perisai Lambang Kepausan, pada usia 17 tahun Jorge Bergoglio mengalami secara khusus kehadiran Allah yang mahakasih dalam hidupnya.

"Setelah pengakuan dosa, hatinya tersentuh oleh pancaran kerahiman Allah yang dengan cinta yang lembut memanggilnya ke dalam hidup religius mengikuti teladan St. Ignasius dari Loyola.", papar komunike tersebut.

"Setelah terpilih menjadi uskup, Uskup Bergoglio - untuk mengenang peristiwa yang mengawali penyerahan total dirinya kepada Allah di dalam Gereja - memutuskan untuk memilih sebagai motto dan program hidupnya sebuah frase dari St. Beda 'miserando atque eligendo" yang ia pilih untuk dituliskan kembali dalam perisai lambang kepausannya."

diterjemahkan oleh Indonesian Papist dari zenit.org
Pax et Bonum
follow Indonesian Papist's Twitter


Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...

“Kelompok Kategorial” Menurut Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik

Sulit untuk menemukan istilah “Kelompok Kategorial” atau “Kelompok Kategorial Katolik” dalam dokumen-dokumen resmi Gereja Universal. Tampaknya istilah ini (dan juga istilah kelompok kategorial) hanya umum berlaku di Indonesia, diperkenalkan dalam rangka melaksanakan reksa pastoral Gereja Indonesia.     Di samping itu, terdapat pula perbedaan definisi mengenai “Kelompok Kategorial Katolik” ini dalam berbagai paroki. Dalam artikel ini akan diangkat beberapa contoh.