Langsung ke konten utama

Paus Fransiskus Umumkan 19 Nama Kardinal Baru

Paus Fransiskus hari ini (12 Januari 2014) setelah Doa Malaikat Tuhan (Angelus) mengumumkan 16 kardinal baru yang berasal dari 12 negara dari berbagai belahan dunia. Konsistori para kardinal baru akan diadakan pada tanggal 22 Februari 2014, pada Pesta Tahta Santo Petrus. Keesokan harinya pada tanggal 23 Februari 2014, Paus Fransiskus berencana akan memimpin Misa Konselebrasi bersama para kardinal baru. Sementara sebelum Pesta Tahta Santo Petrus, pada tanggal 21 dan 22 Februari 2014 Paus Fransiskus akan mengadakan konsistori bersama seluruh kardinal untuk berefleksi tentang tema keluarga.



Berikut ini nama para kardinal baru:
1. Pietro Parolin, Uskup Agung Tituler Acquapendente, Sekretaris Negara Vatikan.
2. Lorenzo Baldisseri, Uskup Agung Tituler Diocleziana, Sekretaris Jenderal Sinode Para Uskup.
3. Gerhard Ludwig Műller, Uskup Agung Ad Personam – Uskup Emeritus Regensburg, Prefek Kongregasi Ajaran Iman.
4. Beniamino Stella, Uskup Agung Tituler Midila, Prefek Kongregasi Para Imam.
5. Vincent Nichols, Uskup Agung Westminster (Inggris).
6. Leopoldo José Brenes Solórzano, Uskup Agung Managua (Nikaragua).
7. Gérald Cyprien Lacroix, Uskup Agung Québec (Canada).
8. Jean-Pierre Kutwa, Uskup Agung Abidjan (Pantai Gading).
9. Orani João Tempesta, O.Cist., Uskup Agung Rio de Janeiro (Brazil).
10. Gualtiero Bassetti, Uskup Agung Perugia- Città della Pieve (Italia).
11. Mario Aurelio Poli, Uskup Agung Buenos Aires (Argentina).
12. Andrew Yeom Soo Jung, Uskup Agung Seoul (Korea Selatan).
13. Ricardo Ezzati Andrello, S.D.B., Uskup Agung Santiago del Cile (Chile).
14. Philippe Nakellentuba Ouédraogo, Uskup Agung Ouagadougou (Burkina Faso)
15. Orlando B. Quevedo, O.M.I., Uskup Agung Cotabato (Filipina).
16. Chibly Langlois, Uskup Les Cayes (Haiti).

Bersama dengan ke-16 kardinal di atas, Paus Fransiskus juga mengangkat 3 orang uskup agung emeritus ke dalam kolese para kardinal sebagai bentuk penghargaan atas pelayanan mereka yang menonjol kepada Tahta Suci dan kepada Gereja. Mereka adalah:
1. Loris Francesco Capovilla, Uskup Agung Emeritus Tituler Mesembria.
2. Fernando Sebastián Aguilar, C.M.F., Uskup Agung Emeritus Pamplona.
3. Kelvin Edward Felix, Uskup Agung Emeritus Castries. 

Marilah kita mendoakan supaya para kardinal baru dianugerahkan kebajikan dan kepekaan Tuhan Yesus Kristus, Sang Gembala yang baik, sehingga mereka dapat lebih efektif lagi membantu Uskup Roma dalam pelayanannya terhadap Gereja universal.
 
Sumber: Radio Vaticana
 
 

Komentar Romo Federico Lombardi SJ tentang Pengangkatan Kardinal Baru

 
Romo Federico Lombardi, SJ yang menjabat sebagai Direktur Kantor Berita Tahta Suci menjelaskan alasan Paus Fransiskus mengangkat 16 kardinal baru. Beliau menyampaikan bahwa Paus Fransiskus mengikuti aturan jumlah kardinal yang berusia di bawah 80 tahun dan memiliki hak konklaf adalah 120 orang. Saat ini ada 13 kursi“vacant” atau kosong dan akan ada 3 kursi lagi yang kosong pada akhir Mei 2014. Jadi inilah alasan Paus Fransiskus mengangkat 16 kardinal baru yang semuanya berusia di bawah 80 tahun.

Enam belas kardinal baru tersebut terdiri dari: 4 orang anggota Kuria Roma dan 12 orang uskup agung atau uskup setempat, semuanya berasal dari berbagai negara yang berbeda. Berdasarkan benua, kardinal baru yang berasal dari kalangan uskup agung atau uskup setempat terdiri dari : 2 orang dari Eropa, 2 orang dari Amerika Utara dan Amerika Tengah, 3 orang dari Amerika Selatan, 2 orang dari Afrika, dan 2 orang dari Asia.

Pemilihan kardinal yang berasal dari Burkina Faso dan Haiti menunjukkan kep
rihatinan terhadap masyarakat yang menderita kemiskinan. Dua kardinal berasal dari keuskupan yang secara tradisional tidak diperhitungkan dalam tahta kardinalat yaitu Keuskupan Agung Perugia di Italia dan Keuskupan Agung Cotabato di Pulau Mindanao, Filipina. Di antara kalangan para kardinal baru yang berusia di atas 80 tahun adalah Uskup Agung Capovilla, sekretaris Beato Paus Yohanes XXIII (yang akan dikanonisasi pada tanggal 27 April 2014). Uskup Agung Capovilla yang berusia 98 tahun merupakan kardinal tertua, dan kardinal termuda adalah Uskup Chibly Langlois dari Haiti yang berusia 55 tahun.



Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...

Perisai Lambang Kepausan (Coat of Arms) Paus Leo XIV

  Lambang Paus Leo XIV terdiri dari perisai yang dibagi menjadi dua sektor, yang masing-masing membawa pesan yang mendalam. Di sisi kiri, dengan latar belakang biru, terdapat bunga lili putih bergaya, simbol tradisional kemurnian dan kepolosan. Bunga ini, yang sering dikaitkan dengan Perawan Maria, langsung membangkitkan dimensi Maria dalam spiritualitas Paus. Ini bukan sekadar seruan pengabdian, tetapi indikasi yang tepat tentang sentralitas yang ditempati Perawan Maria yang Terberkati dalam cara Gereja: model mendengarkan, kerendahan hati, dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Di sisi kanan perisai, dengan latar belakang putih, digambarkan Hati Kudus Yesus, tertusuk anak panah dan terletak di atas buku yang tertutup. Gambar ini, yang intens dan penuh makna, merujuk pada misteri pengorbanan penebusan Kristus, hati yang terluka karena cinta kepada manusia, tetapi juga pada Sabda Tuhan, yang diwakili oleh buku yang tertutup. Buku yang tertutup ini menunjukkan bahwa kebenaran ...