Langsung ke konten utama

25 Maret: Hari Raya Kabar Sukacita

Selamat Natal! Kedengarannya aneh mengucapkan salam seperti itu pada Masa Prapaskah ini. Kita sedang mempersiapkan diri untuk menyambut Paskah. Tetapi sungguh, sapaan itu sangat tepat.

Mungkin tidak pernah terpikir oleh kalian, tetapi sebenarnya kalian sembilan bulan lebih tua dari usia kalian.  Kehidupan kalian telah dimulai tiga perempat tahun sebelum kalian dilahirkan. Kita tidak akan membicarakannya secara rinci di sini, tetapi sungguh demikian yang terjadi pada kebanyakan orang. Demikian juga dengan Yesus.

Yesus adalah Putera Allah, jadi Ia selalu ada - Ia abadi - tetapi, Ia telah berinkarnasi (inkarnasi = menjelma) ke dunia ini sebelum Natal yang pertama.  Semuanya itu berawal ketika seorang Malaikat Agung, namanya Gabriel, mengunjungi Santa Perawan Maria. Kita merayakan peristiwa ini setiap tanggal 25 Maret.

Injil mengatakan kepada kita bahwa Gabriel datang ke rumah Maria di Nazaret.  Bunda Maria amat terkejut melihat kedatangan seorang utusan Allah. Gabriel berkata kepadanya, “Jangan Takut! Engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Engkau akan melahirkan seorang putera. Nama-Nya ialah Yesus.”

Kata Maria, “Bagaimana mungkin itu terjadi? Aku belum bersuami!”
Malaikat menjawab, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau. Sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.”
Maria taat kepada Allah, maka katanya,
“Aku ini hamba Tuhan! Jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

Pada saat itulah Roh Kudus membawa Putera Allah kepada Maria. Maria menjaga-Nya dengan kasih sayang hingga tiba saatnya Ia dinyatakan kepada dunia pada hari Natal.



=======================================
Untuk menghormarti misteri Inkarnasi ini, maka, pada Misa Kudus tgl 25 Maret ini, mari kita berlutut saat mengucapkan kata-kata Kredo:

"Ia dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia"



137. Syahadat dilagukan atau didaras oleh imam bersama-sama dengan umat (bdk.no.68) sambil berdiri. Pada kata-kata Ia dikandung dari Roh Kudus, menjadi manusia seluruh umat membungkuk khidmat;
tetapi pada hari Raya Kabar Sukacita dan pada Hari Raya Natal semua berlutut.

==========
Catatan ini pertama kali dipublikasikan di page Katolik Indonesia

Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Perisai Lambang Kepausan (Coat of Arms) Paus Leo XIV

  Lambang Paus Leo XIV terdiri dari perisai yang dibagi menjadi dua sektor, yang masing-masing membawa pesan yang mendalam. Di sisi kiri, dengan latar belakang biru, terdapat bunga lili putih bergaya, simbol tradisional kemurnian dan kepolosan. Bunga ini, yang sering dikaitkan dengan Perawan Maria, langsung membangkitkan dimensi Maria dalam spiritualitas Paus. Ini bukan sekadar seruan pengabdian, tetapi indikasi yang tepat tentang sentralitas yang ditempati Perawan Maria yang Terberkati dalam cara Gereja: model mendengarkan, kerendahan hati, dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Di sisi kanan perisai, dengan latar belakang putih, digambarkan Hati Kudus Yesus, tertusuk anak panah dan terletak di atas buku yang tertutup. Gambar ini, yang intens dan penuh makna, merujuk pada misteri pengorbanan penebusan Kristus, hati yang terluka karena cinta kepada manusia, tetapi juga pada Sabda Tuhan, yang diwakili oleh buku yang tertutup. Buku yang tertutup ini menunjukkan bahwa kebenaran ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...