Kamis, 07 Oktober 2010

Info Post
Link Status

Status:

Orang Katolik yang suka jajan di gereja atau persekutuan doa protestan seperti tiang kayu yang dimakan rayap. Tiang itu tidak langsung ambruk namun sedikit demi sedikit digerogoti dari dalam. Dari luar tampak baik namun ternyata bagian dalamnya sudah begitu keropos. Tinggal sejengkal saja untuk pindah agama. Di tangan ...kita ada segenggam emas, untuk apakah kita membuangnya dan mengambil tanah liat?

Komentar bagus:

By Elisabet L. Hutomo

Yang Penting Yesusnya atau Gerejanya?
Yang penting kan Yesusnya, bukan gerejanya!
Tidak penting mau masuk gereja mana saja, yang penting percaya Yesus kan masuk surga. Yang menyelamatkan kan Yesus bukan gerejanya….
...Begitulah ungkapan yang ...sering saya dengan belakangan ini. Tapi apakah sungguh benar pernyataan tersebut?

Yesus pernah berkata “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tiada ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6).
Melalui ayat tersebut banyak orang berpikiran bahwa jalan keselaman adalah Yesus. Hal ini memang benar. Namun kelanjutannya orang akan berpikir juga, “kalau gitu yang penting Yesusnya. Yesus yang menyelamatkan !! Bukan gereja !!
Tidak pentinglah mau di gereja mana saja, yang penting Yesusnya.” Nah, kelanjutan pemikiran tersebutlah yang perlu dikritisi.

Gereja merupakan jemaat Allah yang dikuduskan dalam Kristus Yesus (I Kor 1:2). Dalam Perjanjian Baru, Gereja disebut juga sebagai Tubuh Kristus. Tubuh Kristus ini erat sekali dengan Kristus, dan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Pada mulanya, dalam I Kor 12:12-13, St. Paulus menegaskan kesatuan umat, mereka memang punya pelayanan Dan panggilan berbeda-beda dalam kehidupannya, tetapi mereka tetap di dalam satu Tubuh Kristus. Selanjutnya dalam surat kepada umat Kolose Dan Efesus, perihal ini dikembangkan.
Efesus1:23: Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Efesus 4:15-16….. Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Kolose 1:17-18: Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Dialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.
Dalam surat ini, Paulus tidak menjelaskan Tubuh Kristus sebagai kesatuan antar jemaat, melainkan kesatuan antara jemaat dan Yesus sendiri. Kristus dan GerejaNya (jemaatNya) adalah satu. Sama seperti kepala tidak dapat terpisahkan dari tubuh, Kristus tidak dapat dipisahkan dari GerejaNya.
Yesus dan GerejaNya adalah satu kesatuan. Oleh karena itu tidak benar, jika Kita berkata “aku pengikut Yesus,” namun menolak untuk bergabung dengan Gereja. Juga sangat tidak benar mengatakan bahwa semua gereja sama saja karena yang menyelamatkan Yesusnya. Sekali lagi, Yesus dan GerejaNya adalah satu. Karena itu keselamatan datang dari Yesus melalui Gereja.

Yesus menginginkan domba2Nya ada dalam SATU KAWANAN dg SATU GEMBALA (Yoh 10:16).

Apakah gereja menyelamatkan, sementara yang mendirikan gereja adalah manusia?
Tidak benar! Gereja yang dapat menyelamatkan hanyalah Gereja yang didirikan oleh Yesus sendiri.
Matius 16:18: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku Dan alam maut tidak akan menguasainya.

Yesus berkata bahwa Dia mendirikan “jemaat-Ku,” bukan “jemaat-jemaat-Ku.” Yesus tidak mendirikan banyak Gereja, hanya satu Gereja yang benar-benar didirikan Yesus sendiri. Dan hanya terhadap Gereja yang dibangun Yesus sendiri itu, ada janji “alam maut tidak akan menguasainya”.

Ada Sharing yang bagus, klik di :http://katolisitas.org/2008/11/08/thank-you-jesus-i-am-home/


by John Paul:


Isi posting ttg ‘tiang yg keropos’ tsb bagus. Sy coba memahami apa yg dimaksud penulis. Mungkin kekurangannya adalah penyebutan kata “Protestan’ yg sebaiknya diganti dengan ’gereja lain’.
Umat Katolik menganggap umat gereja lain sbg saudara ...seiman, tp sebagian besar atau pada umumnya, umat gereja lain menganggap bhw umat Katolik itu sebagai TERSESAT. Umat Katolik dianggap seperti domba yg hilang, merupakan sasaran empuk dari penginjilan gereja lain, karena sama2 beriman kepada Yesus, jadi tdk perlu terlalu bersusah payah menjelaskannya lagi. Umumnya umat Katolik yg pindah ke gereja lain adalah yg pasif, yg memang jarang datang ke gereja, atau yg kurang memahami iman Katolik.
Apakah ada bukti saya berbicara spt itu? Sangat banyak! Ini sebagian buktinya:

1. Banyak PENGALAMAN dalam hidup se-hari2 yg membuktikan hal itu. Sebagian komentar2 dalam grup ini juga menyatakan pengalaman yg sama, yaitu bgmn umat gereja lain selalu berusaha menarik umat Katolik masuk ke gereja mereka dengan berbagai trik dan dalih. Apa yg diungkapkan sdri Elisabet L. Hutomo hanyalah salah satu triknya. Contoh lain adalah: mereka sering menyatakan bahwa Katolik lebih mengutamakan Maris dibanding Yesus; atau ada juga yg menyatakan mereka melaksanakan kebaktian Oikumene yaitu kebaktian persatuan di semua kalangan Kristen termasuk Katolik, pdhal Oikumene itu tdk lebih adalah kebaktian persatuan di kalangan gereja lain tsb karena di kalangan mereka sendiri terdapat perbedaan dalam beribadah; dan masih banyak trik2 lain yg terlalu panjang utk ditulis disini yg intinya: mengajak umat Katolik utk datang ke gereja mereka.

2. Dalam banyak situs Katolik, termasuk dalam grup FB ini, kita bisa melihat bgmn para penginjil dari gereja lain tsb mencoba MENDISKREDITKAN Katolik. FYI: kita bisa melihat pembahasan yg menarik ttg banyak hal yg sering dijadikan alasan utk mendiskreditkan umat Katolik dalam website: http://hsi-online.net/ , dan juga banyak situs Katolik lainnya.

3. Coba baca buku: ’Mengapa Saya Berpindah ke Katolik?’ (Born Fundamentalist, Born Again Catholic) oleh David B. Currie dan ’Home Sweet Rome’ (Roma Rumahku) oleh Scott & Kimberly Hahn. Buku2 yg sangat bagus yg sudah dicetak ulang sekian kali. Buku2 yg MEMBUKA MATA dan sangat menguatkan iman Katolik. Buku2 tsb ditulis oleh orang2 yg berbeda tapi memiliki kesamaan, yaitu: mereka sebelumnya berasal dari non Katolik, sarjana S2 Theologi, aktif di gereja, sudah membaca Alkitab berkali-kali, dan banyak kesamaan lainnya. Mereka sama2 mencari dan menyelidiki kelemahan2 dalam Katolik, tapi akhirnya mendapatkan kebenaran sejati dalam Katolik. Ada PENGAKUAN jujur dari mereka bahwa sebelum menjadi Katolik, mereka dan semua teman2nya, yg juga merupakan pandangan umum gereja2 lain, beranggapan bahwa umat Katolik adalah TERSESAT, yg merupakan sasaran penginjilan. Sebelumnya mereka aktif melakukan penginjilan thd umat Katolik.
Banyak buku yg juga berisi pengalaman yg sama yg ditulis oleh para sarjana theologi non Katolik, tp akhirnya menemukan kebenaran sejati dalam Katolik, seperti: ”The Founding of Christendom”, by Warren H. Carroll; ”Keberatan-Keberatan Umum terhadap Iman Katolik, by Scott & Kimberly Hahn; ”Evangelical Is Not Enough” by Tom Howard; ”Catholicism and Fundamentalism” by Karl Keating; ”Surprised by Truth” by Patrick Madrid; juga beberapa buku lainnya oleh penulis tsb di atas, dan juga buku2 karangan Peter Kreeft. Juga ada buku yg berisi ttg sekian banyak sarjana theologi yg secara bersamaan ber-bondong2 masuk Katolik, setelah diskusi panjang di antara mereka.(judul bukunya lupa, jumlahnya juga lupa, kalau tdk salah 80-90 orang).

4. Banyak bukti lain yg bisa ditulis disini, tp mungkin jadi tll panjang.

Sangat ironis, bahwa banyak sarjana S2 theologi non Katolik di AS, yg sdh membaca dan menyelidiki Alkitab berkali-kali, menemukan kebenaran sejati dalam Katolik, tp disini umat Katolik yg tidak paham imannya sendiri, terpancing untuk pindah gereja.

Mari semuanya, saudara2 seiman Katolik, kita bantu ingatkan saudara2 kita untuk saling menguatkan. Terima kasih.
Tuhan memberkati kita semua...