Langsung ke konten utama

The American Papist dan The Indonesian Papist


http://www.catholicvote.org/discuss/wp-content/uploads/2011/05/Thomas_Peters.jpg
Thomas Peters

Nama “Indonesian Papist” sangat terinspirasi dari sebuah blog bernama American Papist karya seorang muda Katolik bernama Thomas Peters.  Thomas Peters baru-baru ini dinobatkan sebagai ranking 5 dalam “Ten Amazing Catholics of The Year” yang dikeluarkan oleh majalah Catholic Herald.

Thomas Peters disebut-sebut sebagai St. Paulus modern di dunia blogging Katolik. Dia mendirikan blognya, American Papist, pada tahun 2005 dengan tujuan untuk mendokumentasikan perjalanannya mengikuti Paus dan berharap menarik para Papist lainnya. Sekarang, blog American Papist dikombinasikan dengan catholicvote.org, dan tiap harinya blog ini dibaca oleh 10.000 orang.

Thomas Peters dipilih sebagai the Best Catholic to follow di Twitter pada tahun 2011 dan menjadi salah satu partisipan teraktif dalam Vatican Meeting for Bloggers tahun 2011 ini.

American Papist dan Indonesian Papist, yang pertama menginspirasi yang kedua, dan keduanya ingin mewartakan kebenaran Kristus dan Gereja juga memiliki kesetiaan kepada Paus Roma. Tetapi kedua blog ini mengekpresikannya secara berbeda. Bila anda lihat American Papist, maka terlihat bahwa blog ini kerap membahas fenomena-fenomena modern yang terjadi sekarang ini terutama di negaranya, Amerika Serikat. Sementara, Indonesian Papist lebih kepada apologetika klasik dan katekese ajaran Katolik. American Papist dan Indonesian Papist, beda negara juga beda problema katolisitas yang dihadapi. Walau berbeda, tetapi tetap satu dalam Gereja Katolik.

Pax et Bonum

Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Perisai Lambang Kepausan (Coat of Arms) Paus Leo XIV

  Lambang Paus Leo XIV terdiri dari perisai yang dibagi menjadi dua sektor, yang masing-masing membawa pesan yang mendalam. Di sisi kiri, dengan latar belakang biru, terdapat bunga lili putih bergaya, simbol tradisional kemurnian dan kepolosan. Bunga ini, yang sering dikaitkan dengan Perawan Maria, langsung membangkitkan dimensi Maria dalam spiritualitas Paus. Ini bukan sekadar seruan pengabdian, tetapi indikasi yang tepat tentang sentralitas yang ditempati Perawan Maria yang Terberkati dalam cara Gereja: model mendengarkan, kerendahan hati, dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Di sisi kanan perisai, dengan latar belakang putih, digambarkan Hati Kudus Yesus, tertusuk anak panah dan terletak di atas buku yang tertutup. Gambar ini, yang intens dan penuh makna, merujuk pada misteri pengorbanan penebusan Kristus, hati yang terluka karena cinta kepada manusia, tetapi juga pada Sabda Tuhan, yang diwakili oleh buku yang tertutup. Buku yang tertutup ini menunjukkan bahwa kebenaran ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...