Langsung ke konten utama

Cara Penerimaan Komuni di Tangan yang Keliru


Uskup Athanasius Schneider dari Karaganda (Kazakhstan)
Dari Uskup Athanasius Schneider tentang cara penerimaan Komuni di tangan yang keliru: 

"... Sekarang ini kita melihat Hosti diletakkan di telapak tangan kiri dan ini merupakan kengerian Bapa Gereja Kuno. Bagaimana mungkin Yang Terkudus itu bisa ditaruh di tangan kiri? Seharusnya kita menerima Komuni Kudus dengan tangan kanan, kemudian kita membungkukkan kepala yang dalam untuk memakan dengan mulut Sakramen Mahakudus yang sudah diletakkan di telapak tangan kita. Sebelum menyambut Komuni, kita harus membersihkan tangan kita terlebih dahulu karena kita menyentuh begitu banyak benda kotor, termasuk uang yang kotor. Sungguh merupakan suatu kontradiksi bila dengan tangan yang kotor itu kita kemudian pergi menerima Sakramen Mahakudus." Tabloid SABDA No.123/ Thn XIV/2011

Biasanya kita menerima Hosti di tangan kiri di atas lalu dengan jari tangan kanan diambil lalu dimasukkan ke mulut. Nah, ini kurang tepat. Hendaknya kita menerima Hosti dengan tangan kanan di atas lalu kita membungkuk dan mengambil Hosti di tangan kanan itu langsung dengan mulut tanpa harus disentuh jari tangan.


http://www.catholicherald.co.uk/wp-content/themes/cherald/cache/65f2184a2c5ca747327bc7a3420c00d9.jpg
Posisi tangan kanan di atas tangan kiri


pax et bonum

Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...

“Kelompok Kategorial” Menurut Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik

Sulit untuk menemukan istilah “Kelompok Kategorial” atau “Kelompok Kategorial Katolik” dalam dokumen-dokumen resmi Gereja Universal. Tampaknya istilah ini (dan juga istilah kelompok kategorial) hanya umum berlaku di Indonesia, diperkenalkan dalam rangka melaksanakan reksa pastoral Gereja Indonesia.     Di samping itu, terdapat pula perbedaan definisi mengenai “Kelompok Kategorial Katolik” ini dalam berbagai paroki. Dalam artikel ini akan diangkat beberapa contoh.