Langsung ke konten utama

Tips Menerima Komuni Kudus di Lidah dengan Berlutut


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjATLrIslxrfCOlbkBfdFvXkke4byOV3TtjfFamOtrLD-g9Ue1bDIqdDW5eXP8OlHXDED6qpCdQnk9gm7zDFYvZQt-o9WKnG3_D4EDmoYtSUIvZUf4x4Eljr44Kfuz8BBggqmd2HMuYydw/s1600/Eucharist+Joseph+Cardinal+Ratzinger+Pope+John+Paul+II+Communion.jpg

1. Pertama-tama periksa dulu diri anda apakah anda masih terhalang dosa berat ataukah layak untuk menerima Komuni Kudus. Selain itu, berhati-hatilah dengan sikap kesombongan rohani yang mungkin muncul karena anda menerima Komuni Kudus di lidah sambil berlutut.

2. Ambillah antrian paling belakang dalam menerima Komuni Kudus. Hal ini supaya anda bisa lebih bebas untuk bersiap-siap dan berlutut saat menerima Komuni di lidah. Jangan lupa tangan tetap terkatup di dada.

3. Seandainya anda terlanjur berada di tengah antrian, supaya mendapatkan ruang untuk berlutut anda sebaiknya memberi jarak agak jauh dari orang di depan anda. Kemudian anda berlutut ke arah depan sambil perhatikan jarak dengan orang di belakang anda supaya tidak tersandung dan sebagainya.

4. Ketika sampai pada giliran anda, berlututlah dengan kedua kaki anda . Kemudian kepala anda sedikit ditengadahkan ke atas. Ketika Imam berkata, “Tubuh Kristus”, anda lebih dulu menjawab “Amin”. Lalu, anda membuka lebar mulut anda sambil menjulurkan lidah secukupnya supaya Imam dapat menempatkan Hosti lebih tepat dan menghindari Hosti jatuh.

5. Bila anda tidak bisa berlutut saat menerima Komuni di lidah, maka anda dapat membungkuk dalam terlebih dahulu atau berlutut satu kali lalu berdiri lagi dan kemudian menerima Komuni di lidah.

6. Kadangkala Imam mungkin tidak mengetahui anda akan menerima Komuni di lidah. Oleh karena itu anda bisa memberi sinyal atau penanda dengan membuka mulut terlebih dahulu segera sesudah berlutut di hadapan Imam atau memberi sinyal dengan menunjuk ke arah mulut kita.

7. Imam memberi anda Hosti di lidah, perlahan-lahan anda tutup mulut anda. Jangan mengunyah Hosti tetapi biarkan Hosti menjadi lembut atau larut di dalam mulut anda lalu anda telan. Hal ini supaya tidak ada remah-remah Hosti tertinggal di sela-sela gigi. Tidak disarankan menggunakan gigi untuk menjepit Hosti. Jangan langsung berdiri bila posisi Hosti masih belum tepat atau masih memungkinkan untuk jatuh.

8. Kembalilah dengan tenang ke tempat duduk anda dan berdoalah. Bersyukurlah atas kehadiran Kristus dalam diri anda.

9. Bila anda merasa takut atau kurang percaya diri bila sendirian menerima Komuni di lidah, ajaklah beberapa teman anda untuk bersama-sama menerima Komuni di lidah.

pax et bonum

Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Perisai Lambang Kepausan (Coat of Arms) Paus Leo XIV

  Lambang Paus Leo XIV terdiri dari perisai yang dibagi menjadi dua sektor, yang masing-masing membawa pesan yang mendalam. Di sisi kiri, dengan latar belakang biru, terdapat bunga lili putih bergaya, simbol tradisional kemurnian dan kepolosan. Bunga ini, yang sering dikaitkan dengan Perawan Maria, langsung membangkitkan dimensi Maria dalam spiritualitas Paus. Ini bukan sekadar seruan pengabdian, tetapi indikasi yang tepat tentang sentralitas yang ditempati Perawan Maria yang Terberkati dalam cara Gereja: model mendengarkan, kerendahan hati, dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Di sisi kanan perisai, dengan latar belakang putih, digambarkan Hati Kudus Yesus, tertusuk anak panah dan terletak di atas buku yang tertutup. Gambar ini, yang intens dan penuh makna, merujuk pada misteri pengorbanan penebusan Kristus, hati yang terluka karena cinta kepada manusia, tetapi juga pada Sabda Tuhan, yang diwakili oleh buku yang tertutup. Buku yang tertutup ini menunjukkan bahwa kebenaran ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...