Kamis, 19 Januari 2012

Info Post

Seorang admin page Gereja Katolik memberikan link sebuah artikel yang berjudul "Benarkah Yesus Tidak Mendirikan Agama?" yang menegaskan bahwa Yesus Kristus sungguh-sungguh mendirikan dan hanya mendirikan Gereja Katolik di atas Sang Batu Karang, St. Petrus. Artikel ini merupakan tanggapan pula terhadap sebuah video oleh anak muda AS yang berjudul "Why i hate religion, but love Jesus". Topik ini menjadi sangat begitu hangat diperbincangkan di dunia maya terutama di Barat. Banyak Imam Katolik dan blogger-blogger Katolik menanggapi video tersebut dengan menegaskan bahwa Kristus memang mendirikan Gereja Katolik dan berarti kita tidak dapat membenci agama Katolik. Mereka hendak meluruskan pemahaman yang keliru dari anak muda ini.

Salah satu dari banyak blogger Katolik tersebut ternyata melihat bahwa pernyataan anak muda AS ini serupa dengan ajaran sesat abad ke-3 bernama Montanisme yang menolak peran Gereja Katolik dalam pengudusan dan karya keselamatan bagi manusia. Analisa ringannya cukup menjelaskan bahwa memang pernyataan anak muda AS tersebut adalah "Montanisme yang lahir kembali." Montanisme telah ditolak sejak kemunculannya oleh berbagai sinode Para Uskup dan juga oleh Paus St. Zephyrinus.

Kembali ke artikel dari admin Gereja Katolik. Mendadak tautan itu menjadi ramai dengan diskusi antara Katolik Pro-Kristus mendirikan Gereja Katolik dengan Katolik kontra-Kristus mendirikan Gereja Katolik. Yang Pro membawa berbagai pembelaan apologetis dengan berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci, dan Magisterium. Sementara yang kontra cenderung berpendapat "menurut saya", berpendapat menurut pemahaman mereka sendiri.

Tentu, page Gereja Katolik ini setia dengan iman dan ajaran Katolik. Page Gereja Katolik mengimani bahwa Kristus memang mendirikan dan hanya mendirikan Gereja Katolik di atas St. Petrus. Tidak ada lagi Gereja lain yang didirikan oleh Kristus sendiri.

Mungkin mereka yang kontra-Kristus mendirikan Gereja Katolik adalah mereka yang kurang mendapatkan katekese ajaran iman Katolik yang memadai, bisa juga mungkin karena mereka terpengaruh arus indifferentisme dan relativisme iman, dan bisa juga karena alasan yang lain atau mungkin malah ada juga umat non-Katolik yang hendak membantahnya. Oleh karena itu, page ini akan membagikan katekese tentang "Gereja Katolik Gereja yang Trinitaris.”

1. Pendirian Gereja adalah bagian dari rencana Allah bagi manusia. (Kompendium KGK 1)

Allah, yang sempurna dan penuh bahagia, berencana membagikan kebaikan- Nya dengan menciptakan manusia agar manusia ikut ambil bagian dalam kebahagiaan-Nya. Dalam kepenuhan waktu, ketika saatnya tiba, Allah Bapa mengutus Putra-Nya sebagai Penebus dan Penyelamat manusia, yang sudah jatuh ke dalam dosa, memanggil semuanya ke dalam Gereja-Nya, dan melalui karya Roh Kudus, mengangkat mereka sebagai anak-anak-Nya dan pewaris kebahagiaan abadi.

2. Gereja adalah keputusan yang tercakup dalam hati Bapa. (KGK 760)

"Atas keputusan kebijaksanaan serta kebaikan-Nya yang sama sekali bebas dan rahasia, Bapa yang kekal menciptakan dunia semesta. Ia menetapkan bahwa Ia akan mengangkat manusia untuk ikut serta menghayati hidup ilahi", ke situlah Ia memanggil semua manusia dalam Putera-Nya. "Bapa menetapkan untuk menghimpun mereka yang beriman akan Kristus dalam Gereja Kudus". "Keluarga Allah" ini dibentuk dan direalisasikan sesuai dengan pertimbangan Bapa langkah demi langkah dalam peredaran sejarah umat manusia. Karena "Gereja itu sejak awal dunia telah dipralambangkan, serta disiapkan dalam sejarah bangsa Israel dan dalam Perjanjian Lama. Gereja didirikan pada zaman terakhir, ditampilkan berkat pencurahan Roh, dan akan disempurnakan pada akhir zaman".

3. Dunia diciptakan demi Gereja (KGK 760)

"Dunia diciptakan demi Gereja", demikian ungkapan orang-orang Kristen angkatan pertama (Hermas, vis. 2,4, 1) [Bdk. Aristides, apol. 16,6; Yustinus, apol. 2,7.]. Allah menciptakan dunia supaya mengambil bagian dalam kehidupan ilahi-Nya. Keikut-sertaan ini terjadi karena manusia-manusia dikumpulkan dalam Kristus, dan "kumpulan" ini adalah Gereja. Gereja adalah tujuan segala sesuatu [Bdk. Epifanius, haer. 1,1,5.]. Malahan peristiwa-peristiwa yang menyakitkan hati, seperti jatuhnya para malaikat dan dosa manusia, hanya dibiarkan oleh Allah sebagai sebab dan sarana, untuk mengembangkan seluruh kekuatan tangan-Nya dan menganugerahkan kepada dunia cinta-Nya yang limpah ruah:
"Sebagaimana kehendak Allah adalah satu karya dan bernama dunia, demikian rencana-Nya adalah keselamatan manusia, dan ini namanya Gereja" (Klemens dari Aleksandria, paed. 1,0,/- f).

4. Kristus Sang Putera Allah mendirikan Gereja

Mat 16:18 – Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Kepha dan di atas Kepha ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. 

Yesus berkata dalam Bahasa Aram, kamu adalah “Kepha” dan di atas “Kepha” Aku akan mendirikan Gereja-Ku. Dalam bahasa Aramaik, “Kepha” berarti Batu yang besar dan “evna” berarti kerikil yang kecil. Beberapa non-Katolik berargumen bahwa, karena kata Yunani untuk batu karang adalah “Petra”, dan “Petros” berarti “batu yang kecil”, maka Yesus berusaha untuk mengurangi hak Petrus setelah memberkatinya dengan memanggil dia batu yang kecil.

Dalam konteks berkat Yesus kepada Petrus, argumen ini tidak masuk akal. Yesus berkata dalam bahasa Aram dan menggunakan “kepha” bukan “evna”. Penggunaan Petros untuk menerjemahkan Kepha dilakukan untuk merefleksikan kemaskulinan kata tersebut. Ingat dalam bahasa Yunani ada kata yang netral, feminim dan maskulin.

Lebih jauh lagi, jika Matius ingin mengidentifikasikan Petrus sebagai “batu kecil”, Matius akan menggunakan kata “lithos” yang berarti kerikil kecil dalam bahasa Yunani. Juga, Petros dan Petra adalah sinonim pada masa Injil ditulis. Injil Matius ditulis dalam Bahasa yunani Koine yang tidak membedakan makna "Petros” dan “Petra”, sehingga usaha apapun untuk membedakan kedua kata ini adalah tidak logis. Oleh karena itu, Kristus memanggil Petrus batu karang, bukan kerikil kecil, di mana Dia akan mendirikan Gereja (Anda sekalian bahkan tidak perlu Mat 16:18 untuk membuktikan Petrus adalah batu karang karena Kristus mengganti namanya dari Simon menjadi “batu karang” pada Markus 3:16 dan Yohanes 1:42).

5. Gereja Dinyatakan oleh Roh Kudus (KGK 767-768)

"Sesuai tugas, yang diberikan Bapa kepada Putera untuk ditunaikan di dunia, diutuslah Roh Kudus pada hari Pentekosta, agar ia senantiasa menyucikan Gereja" (LG 4). Ketika itu "Gereja ditampilkan secara terbuka di depan khalayak ramai dan dimulailah penyebaran Injil di antara bangsa-bangsa melalui pewartaan" (AG 4). Sebagai "perhimpunan" semua manusia menuju keselamatan, Gereja itu misioner menurut kodratnya, diutus oleh Kristus kepada segala bangsa, untuk menjadikan semua orang murid-murid-Nya.

Untuk melaksanakan perutusan-Nya, Roh "memperlengkapi dan membimbing Gereja dengan aneka karunia hierarkis dan karismatik" (LG 4). Melalui Dia "Gereja, yang diperlengkapi dengan karunia-karunia Pendirinya, dan yang dengan setia mematuhi perintah-perintah-Nya tentang cinta kasih, kerendahan hati, dan ingkar diri, menerima perutusan untuk mewartakan Kerajaan Kristus dan Kerajaan Allah, dan mendirikannya di tengah semua bangsa" (LG 5).

6. Gereja dari Allah Tritunggal ini disebut Katolik

Gereja dari Allah Tritunggal ini pada mulanya tidak bernama. Tetapi seiring waktu mulai hadir kelompok atau komunitas penyesat atau yang bertentangan dengan ajaran Kristus tetapi berani mengaku Kristen. Untuk membedakan Gereja-Nya yang sejati dari kelompok-kelompok ini, maka Para Bapa Gereja menggunakan nama "Katolik".

Bukti pertama datang dari Bapa Gereja St. Ignasius dari Antiokia. Ia adalah murid dan pendengar langsung ajaran St. Yohanes Rasul Sang Penulis Injil. Dia mengajarkan: "Di mana ada Uskup, hendaknya umat hadir di situ. Demikian pula, Di mana ada Yesus Kristus, di situ ada Gereja Katolik. " (Ignatius of Antioch, Surat kepada umat di Smirna). Tulisan ini dibuat sekitar tahun 107 Masehi. Ada banyak lagi bukti Para Bapa Gereja mengenai hal ini. Silahkan klik link ini.

Kesimpulan:

Nah, seturut iman Katolik, Gereja adalah rencana dari Allah Tritunggal. Gereja adalah keputusan di dalam hati Bapa yang kemudian didirikan oleh Yesus Kristus dan dinyatakan oleh Roh Kudus. Gereja kita adalah Gereja yang Trinitaris, Gereja yang berasal dari Allah Tritunggal Mahakudus. Salahkah kita umat Katolik memproklamasikan ke seluruh dunia bahwa Kristus HANYA mendirikan Gereja Katolik? Tentu jawabannya tidak. Kita punya hak dan kewajiban untuk hal ini sejauh kita tidak memaksa setiap orang non-Katolik untuk mengimaninya.

Pax et Bonum