Sabtu, 21 Januari 2012

Info Post

Ketika dikatakan bahwa Kristus mendirikan Gereja Katolik, banyak umat Katolik di Indonesia akan menganggapnya bahwa Gereja  Katolik yang dimaksud hanyalah Katolik Roma saja.

Hal ini wajar karena di Indonesia hanya ada Keuskupan dan Paroki Katolik Roma, akhirnya terjadi salah kaprah hingga terjadi pengidentikkan Gereja Katolik = Gereja Katolik Roma.

Tetapi kita harus menghilangkan salah kaprah ini. Kita mulai dulu dari pengenalan istilah yang penting.

1. Gereja Universal, yaitu Gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus sendiri, Gereja Katolik. Gereja itu Katolik, artinya Universal, karena Kristus hadir di dalamnya. ”Di mana terdapat Kristus, di sana jugalah Gereja Katolik” (Santo Ignatius dari Antiokia) [Bdk KKGK no. 166]

2. Gereja Partikular, yaitu Keuskupan atau Eparki, didirikan oleh St. Petrus dan para Rasul yang kemudian diteruskan oleh Para Paus dan Para Uskup. Hingga sekarang pendirian Gereja partikular masih berlanjut. Gereja partikular adalah persekutuan umat beriman dalam kesatuan iman dan sakramen dengan Uskup mereka yang ditahbiskan dalam tradisi Apostolik dan dalam kesatuan dengan Gereja Roma "yang memimpin dalam kasih" (St. Ignatius dari Antiokia). [bdk KKGK 167]
Dengan demikian, kita bisa menyebut Keuskupan Agung Jakarta dengan sebutan Gereja Jakarta, Keuskupan Agung Medan dengan Gereja Medan, Keuskupan Agung Ende dengan sebutan Gereja Ende dst. Gereja partikular termuda sejauh ini adalah Gereja Ifakara di negara Tanzania, benua afrika, yang didirikan pada tanggal 14 Januari 2012.

ok, katekese dimulai...

Konsepsi (Pengandungan) Gereja dimulai sejak pernyataan Yesus Kristus pada Matius 16:18-19, di mana Ia berkata "Di atas batu karang ini AKAN kudirikan Gereja-Ku". Pada saat ini, Gereja belum berdiri tetapi akan berdiri. Para Bapa Gereja menyatakan proses persalinan Gereja dimulai sejak Yesus disalibkan. Gereja muncul dari lambung Yesus yang terbuka. Dari lambung-Nya, keluar darah dan air. Inilah darah yang membawa kehidupan, yang kita minum dalam perayaan Ekaristi. Air menandakan pembaptisan yang membersihkan kita dari segala noda dosa. Lalu Kapan Gereja lahir? Pada saat PPentakosta ketika Roh Kudus diutus kepada Para Rasul. Hari Pentakosta adalah hari kelahiran Gereja Universal.

Sampai di sini kita sudah tahu kalau Gereja Universal sudah lahir. Lalu, seturut perintah Yesus Kristus untuk memberitakan Injil kepada seluruh bangsa, Para Rasul pun berpencar-pencar ke berbagai penjuru dunia. Pewartaan Injil oleh Para Rasul diikuti dengan pendirian Gereja-gereja partikular oleh mereka. St. Petrus pertama-tama mendirikan Gereja Antiokia lalu menyerahkannya kepada St. Evodius dan kemudian pergi ke Roma, mendirikan Gereja Roma dan menjadi Uskup di sana hingga menjadi martir. St. Andreas ke AAsia Kecil dan Bizantium, St. Bartolomeus dan St. Tadeus ke Armenia, St. Thomas ke wilayah Chaldea (Babilonia) lalu ke India, St. Markus ke Afrika mendirikan Gereja Alexandria, St. Yohanes Rasul ke Efesus dan menjadi Uskup di sana. Demikianlah akhirnya berdiri begitu banyak Gereja partikular tetapi tetap bersekutu dan berada dalam persatuan dengan Gereja Roma sebagai ppemimpin dalam kasih karena di Roma lah, pemegang kunci kerajaan surga berada.

Dari sinii kita bisa mengatakan Gereja Katolik adalah Gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus berupa Persekutuan Gereja-gereja partikular dengan Gereja Roma sebagai Gereja yang memimpin persekutuan ini.

Bagaimana mendeskripsikan hubungan antara Gereja Universal dengan Gereja partikular ini? Berdasarkan dokumen Kongregasi Doktrin Iman mengenai "Sister Churches" artikel 10, Gereja Universal digambarkan sebagai Bunda Gereja dengan Gereja-gereja partikular sebagai Puteri dari Bunda Gereja tersebut. Dengan demikian; Gereja Roma, Gereja Alexandria, Gereja Jakarta, Gereja Semarang, Gereja New York, Gereja Pontianak, dll adalah saudara dalam pangkuan Bunda Gereja Universal.

Bunda Gereja Katolik mengalami beberapa kali dukacita ditinggal oleh puteri-puterinya. Sebut saja, paska Konsili Kalsedon 451 M yang menghukum ajaran sesat Monofisitisme yang akhirnya membuat sejumlah Gereja-gereja partikular memisahkan diri dari Bunda Gereja Katolik dan kemudian membentuk persekutuan sendiri bernama Gereja Ortodoks Oriental dengan Uskup Oriental Alexandria ssebagai pemimpin persekutuan ini. Kemudian, paska Skisma Besar 1054, Gereja-gereja partikular memisahkan diri dari Bunda Gereja Katolik dan kemudian membentuk persekutuan sendiri bernama Gereja Ortodoks TTimur dengan Uskup Konstantinopel sebagai pemimpin persekutuan ini.

Meskipun demikian, Bunda Gereja Katolik selalu berusaha membawa pulang puteri-puteri terpisah tersebut kembali ke pangkuannya. Usaha ini memang belum selesai tetapi telah membuahkan sejumlah hasil. Sebagian puteri-puteri Gereja pulang ke pangkuan Bunda Gereja. Kebanyakan adalah mereka yang keluar dari persekutuan-persekutuan di atas dan memilih pulang ke Gereja Katolik. Puteri-puteri Bunda Gereja yang telah pulang kembali ini sering kita sebut sebagai Gereja Katolik Timur, walaupun demikian ada pula dua Puteri Gereja dari Timur yang tidak pernah keluar dari pangkuan Bunda Gereja.

Berikut ini daftar ke-22 nama Gereja Katolik Timur, yaitu Gereja-gereja Timur yang berada dalam pangkuan Bunda Gereja Katolik beserta lokasi tempat mereka berpusat, sebagaimana yang tercantum dalam Annuario Pontificio dari Tahta Suci (tanggal persatuan atau pendirian di dalam tanda kurung):

+ Tradisi liturgi Aleksandria:
1. Gereja Katolik Koptik : Kairo Mesir (1741)
2. Gereja Katolik Ethiopia : Addis Ababa, Ethiopia, Eritrea (1846)

+ Ritus liturgi Antiokhia atau Siria-Barat:
1. Gereja Maronit : Bkerke Libanon (persatuan dikukuhkan kembali pada 1182)
2. Gereja Katolik Suryani : Beirut (1781)
3. Gereja Katolik Siro-Malankara : Trivandrum, India (1930)

+ Tradisi liturgi Armenia:
1. Gereja Katolik Armenia : Beirut, Libanon(1742)

+ Tradisi liturgi Kaldea atau Siria-Timur:
1. Gereja Katolik Kaldea : Baghdad, Irak (1692)
2. Gereja Siro-Malabar : Ernakulam, India (tanggal persatuan masih diperdebatkan)

+ Tradisi liturgi Bizantium atau Konstantinopolitan:
1. Gereja Katolik Yunani Albania : Albania (1628)
2. Gereja Katolik Yunani Belarusia : Belarusia (1596)
3. Gereja Katolik Yunani Bulgaria : Sofia, Bulgaria (1861)
4. Gereja Bizantium Eparki Križevci : Križevci, Ruski Krstur Kroasia (1611)
5. Gereja Katolik Bizantium Yunani : Athena, Yunani, Turki (1829)
6. Gereja Katolik Yunani Hungaria : Nyiregyháza, Hungaria (1646)
7. Gereja Katolik Italo-Yunani : Italia (Tidak pernah berpisah dari Gereja Katolik)
8. Gereja Katolik Yunani Makedonia : Skopje, Republik Makedonia (1918)
9. Gereja Katolik Yunani Melkit : Damaskus, Siria (1726)
10. Gereja Rumania Bersatu dengan Roma, Katolik-Yunani : Blaj Rumania (1697)
11. Gereja Katolik Rusia : Rusia (1905)
12. Gereja Katolik Ruthenia : Uzhhorod (1646)
13. Gereja Katolik Yunani Slowakia : Prešov Republik Slowakia (1646)
14. Gereja Katolik Yunani Ukraina : Kiev Ukraina (1595)

Tentang persekutuan Protestan, Bunda Gereja Katolik tidak mengenal mereka sebagai Gereja  melainkan sebagai persekutuan gerejawi. Hal ini karena mereka tidak memiliki Suksesi Apostolik yang sah sehingga kita tidak bisa menelusuri jalur apostolik dari para pemimpin mereka.

Setiap Puteri-puteri Gereja Katolik mengakui dan memiliki ajaran iman dan moral yang sama dengan Bunda Gereja Katolik. Setiap Puteri-puteri Gereja Katolik berada dalam kesatuan iman dan sakramental satu sama lainnya. Adanya Puteri-puteri Gereja Katolik ini tidak menjadikan Gereja Katolik terdiri dari banyak aliran atau denominasi layaknya yang terjadi di saudara-saudari terpisah Protestan. Setiap denominasi Protestan pasti mempunyai ajaran iman dan moral yang berbeda satu sama lain, tetapi setiap Puteri Gereja Katolik pasti mempunyai ajaran iman dan moral yang sama satu sama lain. Pax et Bonum, Indonesian Papist.