Langsung ke konten utama

Doa Komuni Spiritual

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJoZMdWGZ1vQ54gBCRQ8RqVJNEIN8LLFGQ9dXlDImRIf3QLEMOLDdTEEN1kNvZptFjguAE9VKB7LouG69IVlXgzPFMfHtcm9sAMkbXWdp0x_UQS_swE0wTy0WTSJ6IE0QuJ9XpRfDdyUY/s1600/Monstrance3.jpg
Sakramen Mahakudus (source: healwithgrace.blogspot.com)
Sakramen Ekaristi adalah sumber dan puncak semua kehidupan Kristen. Dalam Sakramen Ekaristi, karya pengudusan Allah untuk kita dan ibadah kita kepada-Nya mencapai puncaknya. Sakramen Ekaristi berisikan seluruh harta rohani Gereja, yaitu Kristus,PPaskah kita. Persatuan dengan kehidupan ilahi dan kesatuan dengan Umat AAllah diungkapkan dan dilaksanakan dalam Sakramen Ekaristi. Melalui Sakramen Ekaristi, kita dipersatukan dengan liturgi surgawi dan dapat mencicipi kehidupan kekal. (Kompendium KGK 274). Dalam menerima Komuni Kudus, kita tidak hanya menerima Kristus hadir di dalam diri kita secara rohani, tetapi juga secara fisik yaitu dalam rupa Roti dan Anggur yang sudah dikonsekrasi. (Artikel Ini ditulis oleh Indonesian Papist.)

Namun, Gereja juga mengajarkan bahwa orang Katolik yang sedang berada dalam keadaaan berdosa berat (sehingga mengakibatkan kehilangan rahmat pengudusan) dilarang  untuk menerima Sakramen Ekaristi sampai ia menerima Sakramen Rekonsiliasi/Tobat dari imam.

KGK 1457 mengatakan bahwa: “... Siapa yang tahu bahwa ia telah melakukan dosa berat, tidak boleh menerima komuni kudus, juga apabila ia merasakan ppenyesalan mendalam, sebelum ia menerima absolusi sakramental ...”.

Hal inii selaras dengan pernyataan St. Paulus di suratnya yang pertama kepada umat di Korintus, 1 Kor 11:27-29 :
1 Kor 11:27 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.
1 Kor 11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
1 Kor 11:29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.
Di ayat 28 sendiri, St. Paulus meminta semua orang yang hendak menerima Tubuh dan Darah Kristuss menguji dirinya masing-masing apakah layak atau tidak untuk menerima Tubuh dan Darah Tuhan. Lalu bagaimana dengan dosa ringan? Ritus Tobat umum pada Misa Kudus (“Saya Mengaku” yang ditutup dengan Kyrie Eleison / Tuhan kasihanilah!) telah membersihkan dosa-dosa ringan kita. Dosa ringan kita juga bisa dihapus dengan mendaraskan doa Bapa Kami (baik di dalam Misa atau didaraskan sebelum Misa), doa Rosario, atau doa-doa pertobatan lainnya. Dosa ringan juga dihapus dengan menerima Komuni Kudus itu sendiri. Seluruh rangkaian ritus dalam Misa Kudus merupakan ritus pengudusan dan pembersihan dosa ringan bagi kita. Yang pasti, dosa ringan tidak menghalangi seseorang untuk menerima Komuni Kudus. Silahkan baca juga katekese tentang Dosa Berat dan Ringan.

Ada yang bertanya, “Bila kita dalam keadaan berdosa berat sehingga kita tidak dapat menerima Komuni Kudus, apakah kita diperbolehkan untuk tidak menghadiri Kurban Kudus Misa pada hari Minggu? Karena kita kan tidak diperbolehkan menerima Tubuh dan Darah Kristus.”

Jawaban atas pertanyaan ini tentu saja tidak boleh. Secara sengaja mengabaikan Kurban Kudus Misa pada hari Minggu justru adalah dosa besar sehingga semakin membuat kita ttenggelam dalam dosa. KGK 2180-2181 menyatakan:
2180 Salah satu perintah Gereja menjabarkan dengan lebih rinci hukum Tuhan; "Pada hari Minggu dan pada hari-hari pesta wajib lainnya orang beriman berkewajiban untuk ambil bagian dalam misa" (CIC, can. 1247). "Perintah untuk ambil bagian dalam misa dilunasi oleh orang menghadiri misa di mana pun misa itu dirayakan menurut ritus Katolik, entah pada hari pesta sendiri atau pada sore hari sebelumnya" (CIC, can. 1248, p. 1).
2181 Perayaan Ekaristi pada hari Minggu meletakkan dasar untuk seluruh kehidupan Kristen dan meneguhkannya. Karena itu umat beriman berkewajiban untuk mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi pada hari-hari pesta wajib, sejauh mereka tidak dibebaskan oleh alasan yang wajar (umpamanya sakit, perawatan bayi) atau diberi dispensasi oleh pastornya Bdk. CIC, can. 1245.. Barang siapa melalaikan kewajiban ini dengan sengaja, melakukan dosa berat.
Pater/Romo William Saunders juga memberikan penjelasan sekaligus katekese mengenai hal ini yang berjudul “Apakah Mengabaikan Misa itu Dosa Berat?

Bila dalam keadaan berdosa berat kita tetap harus menghadiri Perayaan Ekaristi pada hari Minggu atau hari-hari pesta wajib (Hari Raya/Solemnitas) lainnya sementara kita juga dilarang menerima Komuni Kudus, lalu apa yang kita lakukan selama ritus Penerimaan Komuni Kudus? Kita dapat dan dianjurkan berdoa Doa Komuni Spiritual

DOA KOMUNI SPIRITUAL

Yesusku, aku percaya,
Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mencintai-Mu lebih dari segalanya,
dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam jiwaku.
Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku.
Seolah-olah Engkau telah datang,
Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu;
jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin.

Doa ini pun bisa kita daraskan setiap hari di kala kita menghendaki persatuan dan kehadiran Kristus secara rohani di dalam hati kita. Pax et bonum




Renungan Hari Ini

Postingan Populer

Doa-doa Dasar dalam Bahasa Latin

Bahasa Latin telah lama menjadi bahasa resmi Gereja Katolik. Berbagai dokumen resmi Gereja ditulis dalam bahasa Latin lalu diterjemahkan ke bahasa lainnya. Bahasa Latin berfungsi sebagai ikatan untuk ibadah/ penyembahan Katolik, menyatukan orang-orang dari setiap bangsa dalam perayaan Liturgi Suci, yang memungkinkan mereka untuk menyanyi dan merespon dalam ibadah umum.[1] Pada zaman kuno, Latin adalah bahasa umum hukum dan bisnis, seperti bahasa Inggris yang digunakan masa kini. Pada abad ke-5, karena Kekaisaran Romawi runtuh, Gereja muncul sebagai kekuatan budaya penyeimbang, mempertahankan penggunaan bahasa Latin sebagai sarana untuk persatuan. Bahasa Latin, sebagai bahasa mati di masa kini, bukanlah milik suatu negara. Karena Gereja adalah untuk “semua bangsa, suku dan bangsa,” (Wahyu 11:09) maka sangatlah tepat bahwa Gereja menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa resminya. [2] Signum Crucis / Tanda Salib In nómine Pátris et Fílii et Spíritus Sáncti. ...

Kata "KATOLIK" Ada Dalam Kitab Suci

Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesus dalam Markus 9:36. Santo Ignasius dari Antiokia Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna: Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church " (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110]). "Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ." Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius , istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA -Ku da...

“Kelompok Kategorial” Menurut Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik

Sulit untuk menemukan istilah “Kelompok Kategorial” atau “Kelompok Kategorial Katolik” dalam dokumen-dokumen resmi Gereja Universal. Tampaknya istilah ini (dan juga istilah kelompok kategorial) hanya umum berlaku di Indonesia, diperkenalkan dalam rangka melaksanakan reksa pastoral Gereja Indonesia.     Di samping itu, terdapat pula perbedaan definisi mengenai “Kelompok Kategorial Katolik” ini dalam berbagai paroki. Dalam artikel ini akan diangkat beberapa contoh.